Lemak Dan Minyak Analisa Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) Dan Kadar Air Pada Minyak CPO Dari Storage Tank Di PTP. Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi

melakukan inaktivasi enzim ini di lokasi panen segera ataupun di tempat pengumpulan sementara. Seto,2001

2.2 Lemak Dan Minyak

Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida, sedangkan di dalam bidang biologi dikenal sebagai salah satu bahan penyusun dinding sel dan penyusun bahan-bahan biomolekul. Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkalgram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak essensial, seperti asam linoleat, linolenat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K. Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, mentega dan margarine. Dalam teknologi makanan, lemak dan minyak memegang peranan yang penting. Dimana minyak dan lemak dapat memberikan rasa gurih dan juga aroma Universitas Sumatera Utara yang spesifik Karena minyak dan lemak memiliki titik didih yang tinggi sekitar 200 C maka biasa dipergunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandungnya dan menjadi kering. Secara umum, lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. Dalam proses pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam-asam lemak yang berbentuk satu molekul trigliserida dan tiga molekul air. O \\ H 2 C – OH HOOCR 1 H 2 C – O – C – R 1 O \\ HC – OH + HOOCR 2 → HC – O – C – R 2 + 3 H 2 O O H 2 C – OH HOOCR 3 H 2 C – O – C – R 3 Gliserol Asam lemak Trigliserida Air Sudarmaji,1989 Asam lemak merupakan asam lemak organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Rantai karbon yang jenuh adalah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Beberapa asam lemak yang umum terdapat sebagai ester dalam tumbuhan atau hewan yang tertera pada tabel 2.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Beberapa Asam Lemak yang Umum Nama Rumus Titik Lebur C Asam lemak jenuh Asam butirat C 3 H 7 COOH -7.9 Asam kaproat C 5 H 11 COOH -1.5 sampai -2.0 Asam palmitat C 15 H 31 COOH 64 Asam stearat C 17 H 35 COOH 69.4 Asam lemak tidak jenuh Asam oleat C 17 H 33 COOH 14 Asam linoleat C 17 H 31 COOH -11 Asam linolenat C 17 H 29 COOH Cair pada suhu sangat rendah Sumber Poedjiadi,1994 Komponen minyak umumnya terdiri dari trigliserida yang memiliki banyak asam-asam lemak yang tidak jenuh, sedangkan komponen lemak memiliki asam-asam lemak yang jenuh. Misalnya minyak kelapa sawit crude palm oil dapat dipisahkan secara pendinginan antara bagian yang banyak mengandung asam lemak tak jenuh oleat yaitu yang berupa minyak dan yang banyak mengandung asam lemak jenuh stearat yaitu yang berupa lemak yang banyak dijual dipasaran sebagai minyak padat dengan berbagai merek. Lemak dan minyak dapat mengalami ketengikan, karena dapat terhidrolisis dan teroksidasi bila dibiarkan terlalu lama kontak dengan udara. Pada proses hidrolisis, lemak atau minyak akan diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis dapat mengakibatkan kerusakan lemak atau minyak karena terdapat Universitas Sumatera Utara sejumlah air di dalamnya, sehingga menimbulkan bau tengik. Reaksi demikian dikatalisis oleh asam, basa, atau enzim tertentu seperti enzim lipase. Lemak dan minyak yang sangat tengik mempunyai keasaman yang rendah. Proses ketengikan dapat dihambat salah satunya dengan penambahan zat antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, polifenol, dan hidroquinon. Yazid,2006

2.3 Sifat-Sifat Lemak Atau Minyak