Pola kayu dibuat dari kayu, murah, cepat dibuatnya dan mudah diolahnya dibanding dengan pola logam. Oleh karena itu pola kayu umumnya dipakai untuk
cetakan pasir, sering permukaannnya diperkuat dengan lapisan plastik. Hal pertama yang harus dilakukan pada pembuatan pola adalah mengubah
gambar perencanaan menjadi gambar untuk pengecoran. Selanjutnya menetapkan tambahan penyusutan, tambahan untuk penyelesain dengan mesin, kemiringan
pola, dan dibuat gambar untuk pengecoran yang kemudian diserahkan kepada pembuat pola.
Untuk mendapatkan hasil coran yang baik adalah dalam penentuan kup, drag, dan permukaan pisah yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan
2. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logarn
cair yang optimum. 3.
Permukaan pisah lebih baik hanya satu bidang saja, karena permukaaan pisah yang terIalu banyak akan menghabiskan terlalu banyak waktu dalam
proses .
2.6.1 Macam-Macam Pola
Pola memiliki berbagai macam bentuk dan dalam pemilihan pola harus diperhatikan produktifitas, kualitas coran, dan harga pola.
2.6.1.1 Pola Pejal Pola pejal adalah pola yang biasa dipakai yang bentuknya hampir serupa
dengan bentuk coran dan dibagi menjadi dua macam yaitu pola tunggal dan pola belahan.
a. Pola tunggal. Pola ini dibuat serupa dengan corannya, disamping itu
kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola, kadang-kadang dibuat juga menjadi satu dengan telapak
inti.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Pola Tunggal
b. Pola belahan. Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan pembuatan
cetakan. Permukaan pisahnya kalau mungkin dibuat satu bidang
Gambar 2.7 Pola Belahan
c. Pola setengah. Pola ini dibuat untuk coran dimana kup dan dragnya simetri
terhadap permukaan pisah. Kup dan drag dicetak hanya dengan setengah pola, sehingga harga pola setengah dari harga pola tunggal.
Gambar 2.8 Pola Setengah
d. Pola belahan banyak. Dalam hal ini pola dibagi menjadi tiga belah atau
lebih untuk memudahkan penarikan dari cetakan dan untuk penyederhanaan pemasangan inti
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9 Pola Belahan Banyak
2.6.1.2 Pola Pelat Pasangan Pola ini merupakan pelat dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola
demikian juga saluran turun, pengalir, saluran masuk, dan penambah. Pola biasanya dibuat dari logam atau plastik.
Gambar 2.10 Pola Pelat Pasangan
2.6.1.3 Pola Pelat Kup dan Drag Pola kayu, logam atau plastik dilekatkan pada dua pelat demikian juga
saluran turun, turun pengalir, saluran masuk, dan penambah. Pelat tersebut ialah pelat kup dan pelat drag. Kedua pelat dijamin oleh pena-pena agar bagian atas dan
bawah dari coran menjadi cocok.
Gambar 2.11 Pola Pelat Kup dan Drag
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Bahan-Bahan Pola
2.6.2.1 Kayu Kayu yang dipakai adalah kayu saru, kayu aras, kayu pinus, kayu magoni,
kayu jati dan lain-lain. Kayu yang kadar airnya lebih 14 tidak dapat dipakai karena akan terjadi pelentingan yang disebabkan yang disebabkan perubahan
kadar air dalam kayu. 2.6.2.2 Resin Sintetis
Dari berbagai macam resin sintetis, hanya resin Epoksi-lah yang banyak dipakai. Ia memiliki sifat-sifat : penyusutan yang kecil pada waktu mengeras,
tahan aus yang tinggi, memberikan pengaruh yang lebih baik dengan menambah pengencer, zat pemlastis atau zat penggemuk menurut penggunaannya
2.6.2.3 Bahan untuk Pola Logam Bahan yang lazim digunakan adalah besi cor. Biasanya dipakai besi cor
kelabu karena sangat tahan aus, tahan panas, dan tidak mahal. Baja khusus dipakai untuk pena atau pegas sebagai bagian dari pola yang memerlukan keuletan.
2.7 RENCANA PENGECORAN