PENENTUAN DAYA PERENCANAAN PERENCANAAN MILL SHAFT ROLL

BAB III PERENCANAAN MILL SHAFT ROLL

3.1 PENENTUAN DAYA PERENCANAAN

Untuk menentukan daya perencanaan yang dibutuhkan oleh poros, dibutuhkan informasi berupa daya dan putaran. Dalam hal ini diperoleh data dari hasil survey pada PGSS Sei Semayang. Data tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Spesifikasi daya dan putaran. Dari gambar 3.1 diperoleh data sebagai berikut : P = 650 HP = 650 x 0,735 kW = 477,75 kW n = 6,5 RPM Ket : P = daya yang ditransmisikan HP n = putaran keluaran RPM Penentuan daya rencana Pd diperoleh dari rumus: P d = f c . P ........................................................................................ Lit.6, hal.7 Dimana: P d = daya rencana kW f c = faktor koreksi P = daya nominal keluaran yang ditransmisikan kW Universitas Sumatera Utara Ada beberapa jenis faktor koreksi sesuai dengan daya yang akan ditransmisikan sesuai dengan tabel 3.1. Tabel 3.1 Jenis-jenis faktor koreksi berdasarkan daya yang ditransmisikan Daya yang ditransmisikan f c Daya rata-rata yang diperlukan Daya maksimum yang diperlukan Daya normal 1,2 - 2,0 0,8 – 1,2 1,0 – 1,5 Sumber: Sularso,Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin “. Untuk perancangan poros ini diambil daya maksimum sebagai daya rencana dengan faktor koreksi sebesar fc = 1,0. Harga ini diambil dengan pertimbangan bahwa daya yang direncanakan akan lebih besar dari daya maksimum sehingga poros yang akan direncanakan semakin aman terhadap kegagalan akibat momen puntir yang terlalu besar. Maka besarnya daya rencana adalah: P d = 1,0 x 477,75 kW P d = 477,75 kW Dengan adanya daya dan putaran, maka poros akan mendapat beban berupa momen puntir. Oleh karena itu dalam penentuan ukuran-ukuran utama poros akan dihitung berdasarkan beban puntir serta kemungkinan-kemungkinan kejutantumbukan dalam pembebanan, seperti pada saat motor mulai berjalan. Besarnya momen puntir yang dikerjakan pada poros dapat dihitung : T = 9,74 .10 5 n P d ............................................................................. Lit.6, hal.7 Dimana : T = momen puntir rencana kg. mm P d = daya rencana kW n = putaran rpm Universitas Sumatera Utara Untuk daya rencana P d = 477,75 kW dan putaran n = 6,5 rpm, maka momen puntirnya adalah: T = 9,74 .10 5 x 5 , 6 75 , 477 T = 715,89 . 10 5 kg.mm

3.2 PEMILIHAN BAHAN