PELEBURAN DAN PENUANGAN 62 KESIMPULAN DAN SARAN 69

BAB V PELEBURAN DAN PENUANGAN 62

5.1 PELEBURAN 62 5.1.1 Pemilihan Jenis Tanur 62 5.1.2 Kapasitas Peleburan 63 5.2 KOMPOSISI MATERIAL DALAM BAJA COR 64 5.2.1 Pengaruh Komposisi Material yang Ditambahkan 64 5.2.2 Komposisi Logam 65 5.2.3 Penambahan Beberapa Unsur Paduan 65 5.3 PENUANGAN 67 5.3.1 Pemilihan Jenis Ladel 67 5.3.2 Temperatur Penuangan 67

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 69

6.1 KESIMPULAN 69 6.2 SARAN 71 DAFTAR PUSTAKA 72 LAMPIRAN Lampiran – A : Tabel Diameter Poros 73 Lampiran – B : Cacat-cacat Pada Coran 74 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL halaman Tabel 3.1 Jenis-jenis faktor koreksi berdasarkan daya yang ditransmisikan 32 Tabel 3.2 Baja karbon untuk konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin untuk poros. 33 Tabel 4.1 Tambahan penyusutan yang disarankan 46 Tabel 4.2 Ukuran dari saluran turun, pengalir, dan saluran masuk 50 Tabel 5.1 Komposisi bahan untuk poros 64 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR halaman Gambar 2.1 Pengangkutan tebu dengan truk 4 Gambar 2.2 Cane Cutter I 5 Gambar 2.3 Cane Cutter II 5 Gambar 2.4 Top Roll dan Shaft Roll 5 Gambar 2.5 Skema proses penggilingan 7 Gambar 2.6 Pola Tunggal 15 Gambar 2.7 Pola Belahan 15 Gambar 2.8 Pola Setengah 15 Gambar 2.9 Pola Belahan Banyak 16 Gambar 2.10 Pola Pelat Pasangan 16 Gambar 2.11 Pola Pelat Kup dan Drag 16 Gambar 2.12 Istilah-istilah sistim Pengisian 18 Gambar 2.13 Ukuran cawan tuang 18 Gambar 2.14 Perpanjangan pengalir 19 Gambar 2.15 Saluran Masuk 20 Gambar 2.16 Penambah samping dan penambah atas 21 Gambar 2.17 Pengaruh kadar air dan kadar lempung terhadap pasir cetak yang diikat dengan lempung 24 Gambar 2.18 Pengaruh kadar air dan bentonit pada pasir diikat bentonit 24 Gambar 2.19 Pemuaian panas bermacam – macam pasir 25 Gambar 2.20 Kekuatan tekan panas dari pasir cetak 26 Gambar 2.21 Deformasi panas dari pasir cetak 27 Gambar 2.22 Tanur listrik Heroult 27 Gambar 2.23 Ladel jenis penyumbat 28 Gambar 2.24 Temperatur penuangan yang disarankan 29 Gambar 3.1 Spesifikasi daya dan putaran. 31 Gambar 3.2 Kondisi pembebanan pada poros 36 Gambar 3.3 Diagram momen poros 44 Gambar 3.4 Ukuran dimensi untuk Mill Shaft Roll Shell 45 Gambar 4.1 Tambahan penyelesaian mesin untuk coran baja 47 Gambar 4.2 Bagian-bagian perhitungan pola 47 Gambar 4.3 Ukuran pola 49 Gambar 4.4 Sistem saluran 49 Gambar 4.5 Cawan tuang dan ukurannya 54 Gambar 4.6 Ukuran pengalir 55 Gambar 4.8 Konstruksi kepala pelempar dan pembuatan cetakan. 59 Gambar 4.9 Pelempar pasir jenis ban ganda 60 Gambar 5.1 Tanur listrik Heroult 61 Gambar 5.2 Ukuran standar dari tanur listrik basa Heroult. 62 Gambar 5.3 Ladel jenis penyumbat 66 Gambar 5.4 Temperatur penuangan yang disarankan 67 Universitas Sumatera Utara DAFTAR SIMBOL Simbol Keterangan Satuan P Daya yang ditransmisikan HP n Putaran keluaran Rpm P d Daya rencana kW f c Faktor koreksi - T Momen puntir rencana kg.mm a τ Tegangan geser izin kgmm 2 b σ Kekuatan tarik bahan kgmm 2 d s Diameter poros yang direncanakan mm K t Faktor koreksi untuk kemungkinan terjadinya tumbukan - C b Faktor koreksi untuk kemungkinan terjadinya beban lentur - θ Defleksi puntiran derajat l Panjang poros mm G Modulus geser baja diambil 8,3 x 10 3 kgmm 2 kgmm 2 W Berat massa benda N m Massa benda kg g Kecepatan gravitasi bumi 9,81 ms 2 ms 2 p τ Tegangan geser akibat momen puntir kgmm 2 ρ Massa jenis logam 7,3 x 10 3 kgm 3 kgm 3 V Volume benda coran m 3 m total Massa total poros kg v Kecepatan rata-rata tuang dari logam cair ms C Koefisien aliran 0,9-1,0 untuk saluran sederhana - h Tinggi saluran turun m Q Volume penuangan per satuan waktu m 3 s a Luas irisan saluran turun m 2 W Berat coran tuang N T Waktu penuangan s γ Berat jenis coran Nm 3 Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Keterbatasan ketersediaan suku cadang dari suatu mesin membuat perusahaan berpikir untuk memesannya dari industri lokal. Ini dikarenakan mesin yang digunakan sudah cukup tua dan membutuhkan waktu yang lama untuk memesannya kembali. Pada umumnya pemesanan dilakukan pada industri pengecoran logam yang mampu menyediakan suku cadang tersebut dengan cepat dan biaya yang cukup murah jika dibandingkan dengan membeli langsung dari produsen asalnya. Seperti halnya yang dilakukan Pabrik Gula Sei Semayang PTPN-II PGSS pada stasiun gilingan yang memiliki 5 unit gilingan 5 Set Three Roller Mill yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda dan masing-masing unit gilingan terdiri dari 3 roll yaitu roll atas Top Roll, roll belakang Bagasse Roll, dan roll depan Feed Roll. Masing-masing roll tersebut ditopang sebuah poros Shaft yaitu mill shaft roll shell yang dimasukkan ke dalam top roll-nya. Dimana suku-suku cadang tersebut dipesan oleh PGSS ke PT. Asia Raya Foundry. Poros yang memiliki diameter yang cukup besar diputar dengan kecepatan maksimum 6,5 Rpm dan daya sebesar 650 HP. Poros tersebut selain menopang Top Roll, juga menopang roda gigi lurus serta kopling persegi Square Coupling dan poros ditumpu oleh dua bantalan luncur dengan sistem pelumasan berupa oli. Dari komponem-komponen yang membebani poros tersebut maka dihitung analisa gaya terhadap bantalan serta momen gaya yang terjadi sehingga dapat ditentukan jenis bahan logam yang digunakan untuk pembuatan poros tersebut dengan cara pengecoran cetakan pasir. Oleh sebab itu penulis mencoba untuk melakukan perencanaan pengecoran yang meliputi perhitungan untuk pembuatan mill shaft roll shell pada Pabrik Gula Sei Semayang sebagai Skripsi. Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Keterbatasan ketersediaan suku cadang dari suatu mesin membuat perusahaan berpikir untuk memesannya dari industri lokal. Ini dikarenakan mesin yang digunakan sudah cukup tua dan membutuhkan waktu yang lama untuk memesannya kembali. Pada umumnya pemesanan dilakukan pada industri pengecoran logam yang mampu menyediakan suku cadang tersebut dengan cepat dan biaya yang cukup murah jika dibandingkan dengan membeli langsung dari produsen asalnya. Seperti halnya yang dilakukan Pabrik Gula Sei Semayang PTPN-II PGSS pada stasiun gilingan yang memiliki 5 unit gilingan 5 Set Three Roller Mill yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda dan masing-masing unit gilingan terdiri dari 3 roll yaitu roll atas Top Roll, roll belakang Bagasse Roll, dan roll depan Feed Roll. Masing-masing roll tersebut ditopang sebuah poros Shaft yaitu mill shaft roll shell yang dimasukkan ke dalam top roll-nya. Dimana suku-suku cadang tersebut dipesan oleh PGSS ke PT. Asia Raya Foundry. Poros yang memiliki diameter yang cukup besar diputar dengan kecepatan maksimum 6,5 Rpm dan daya sebesar 650 HP. Poros tersebut selain menopang Top Roll, juga menopang roda gigi lurus serta kopling persegi Square Coupling dan poros ditumpu oleh dua bantalan luncur dengan sistem pelumasan berupa oli. Dari komponem-komponen yang membebani poros tersebut maka dihitung analisa gaya terhadap bantalan serta momen gaya yang terjadi sehingga dapat ditentukan jenis bahan logam yang digunakan untuk pembuatan poros tersebut dengan cara pengecoran cetakan pasir. Oleh sebab itu penulis mencoba untuk melakukan perencanaan pengecoran yang meliputi perhitungan untuk pembuatan mill shaft roll shell pada Pabrik Gula Sei Semayang sebagai Skripsi. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN