Sehingga ukuran penampang pengalir untuk cetakan poros adalah :
[ ]
3 3
2 1
. −
+ +
= A
A A
A
p
[ ]
A A
A
p
2 2
1 .
=
2
A A
p
=
p
A A
=
6626,797 =
A
40 ,
81 =
A mm
A ≈ 80 mm
4.2.4 Saluran Masuk
Untuk coran dengan bahan baja cor saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih besar daripada luas irisan saluran turun dan saluran pengalir, agar dapat
mencegah kotoran masuk ke dalam rongga cetakan. Bentuk irisan saluran masuk biasanya berbentuk bujur sangkar, trapesium, segitiga atau setengah lingkaran,
yang membesar kearah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya cetakan. Dalam hal ini bentuk saluran masuk dibuat berbentuk setengah lingkaran
dan perbandingan luas antara saluran turun, saluran pengalir, dan saluran masuk adalah 1 : 1,5 : 2. Sehingga diameter saluran masuk dapat ditentukan sebagai
berikut
:
Luas saluran masuk = 2 . luas saluran turun π4 d
sm 2
= 2 . 4417,865 mm
2
d
sm
=
π
865 ,
4417 4
2 x
x
d
sm
= 106,06 mm
4.2.5 Saluran Penambah
Untuk mengimbangi besarnya penyusutan yang terjadi selama pembekuan logam cair dalam rongga cetakan maka harus ada penambahan logam cair
kedalam rongga cetakan yang membeku lebih lambat dari coran. Banyaknya penambah tergantung pada tebal, panjang coran dan lebar. Baja cor yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai titik cair yang tinggi dan koefisien penyusutan yang sangat besar, disamping itu pembekuannya terjadi dalam waktu yang pendek, sehingga irisan
penambah untuk baja cor harus besar. Penambah harus dipasang diatas saluran masuk, pada tempat tertinggi dari coran dan diatas bagian yang paling tebal dari
coran. Diameter coran yang paling besar adalah 525,5 mm dengan panjang
474,25 mm. Dengan menyesuaikan pada grafik hubungan antara tebal coran dan jarak isi dari penambah maka diperoleh jarak pengisian JP didapat sebesar
800mm. Banyaknya penambah sebagai berikut : jumlah panjang bagian dimana penambah
Banyaknya penambah = harus disediakan mm
2 x jarak pengisian penambah JP mm •
Pada bagian kedua dengan tebal 525,5 mm dan panjang 474,25 mm maka : Banyaknya penambah n =
800 2
25 ,
474 x
= 0,296 ≈ 1 buah
Sebelum menghitung perbandingan volume penambah dengan volume coran maka harus terlebih dahulu dihitung faktor bentuk yaitu :
T L
P +
Dimana : P = Panjang coran L = Lebar coran
T = Tebal coran, dimana penambah harus dipasang. Maka dapat dihitung :
T L
P +
=
25 ,
474 5
, 525
5 ,
525 +
= 2,216 Sesuai dengan kurva Pellini didapat :
= 1.12 Volume penambah = 1,12 . Volume coran
Universitas Sumatera Utara
Volume penambah = 1,12 .
1 2
1
4 xl
xd π
Volume penambah = 1,12.
2 3
10 .
5 ,
525 4
−
x
π x 474,25 . 10
-3
Volume penambah = 0,011 m
3
Dengan menganggap diameter saluran penambah adalah D maka tinggi saluran penambah adalah H =
2 ,
5 ,
1 ±
x D untuk penambah berbentuk silinder dan direncanakan 1,7 x D.
− Diameter saluran penambah D
Volume penambah V
p
= 0,011 m
3
xH xD
2
4
π = 0,011
D x
xD .
7 ,
1 4
2
π = 0,011
7 ,
1 4
3
x xD
π = 0,011
D =
3
7 ,
1 011
, 4
π
x x
D = 0,202 m D = 202 mm
− Tinggi saluran penambah H
H = 1,7. D H = 1,7. 202
H = 343,4 mm
4.3 PEMBUATAN CETAKAN PASIR 4.3.1 Persiapan Pasir Cetak