cetakan. Kedua adalah proses pemahatan untuk menyingkirkan sirip-sirip dan pasir yang melekat pada coran.
2.10.1 Menyingkirkan Pasir Cetak dari Rangka Cetak
Proses pengambilan coran dari cetakan berbeda-beda tergantung pada macam dan cara pembuatan cetakan .
a. Apabila mempergunakan drag dengan rusuk-rusuk Kup dan drag dipisahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemisahan
coran dari drug. Kup diangkat dengan pengangkat, kalau kup diangkat bersama coran maka harus dipisahkan ke mesin pembongkar, sedangkan kalau coran
ditinggal dalam drag coran langsung diangkat keluar. b. Apabila mempergunakan drag tanpa rusuk
Coran langsung didorong dari atas bersama pasir diatas mesin pembongkar atau konveyor getar, tanpa lebih dahulu memisahkan kup dan drag
c. Apabila tidak mempergunakan rangka cetak Untuk cetakan tanpa rangka cetak, penyingkiran pasir dilakukan dengan
jalan meletakkan coran berikut cetakan diatas mesin penyingkir pasir atau diatas konveyor getar.
2.10.2 Menyingkirkan Saluran Turun dan Penambah Coran
Cara yang biasa digunakan untuk memisahkan saluran turun dan penambah adalah pematahan, pemotongan dengan gas, pemotongan dengan busur
listrik, dan pemotongan secara mekanik. Cara pematahan biasa dilakukan pada besi cor mampu tempa. Pemotongan dengan gas dilaksanakan untuk pemisahan
saluran turun dan penambah dari coran baja sedangkan untuk baja paduan tinggi seperti baja tahan karat, baja mangan tinggi dipakai cara pemotongan dengan
busur listrik. Cara pemotongan secara mekanik dipakai untuk coran paduan
tembaga atau coran paduan ringan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PERENCANAAN MILL SHAFT ROLL
3.1 PENENTUAN DAYA PERENCANAAN
Untuk menentukan daya perencanaan yang dibutuhkan oleh poros, dibutuhkan informasi berupa daya dan putaran. Dalam hal ini diperoleh data dari
hasil survey pada PGSS Sei Semayang. Data tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Spesifikasi daya dan putaran.
Dari gambar 3.1 diperoleh data sebagai berikut : P = 650 HP
= 650 x 0,735 kW = 477,75 kW
n = 6,5 RPM Ket :
P = daya yang ditransmisikan HP n = putaran keluaran RPM
Penentuan daya rencana Pd diperoleh dari rumus: P
d
= f
c
. P ........................................................................................
Lit.6, hal.7
Dimana: P
d
= daya rencana kW f
c
= faktor koreksi P = daya nominal keluaran yang ditransmisikan kW
Universitas Sumatera Utara