agak bundar. Air kaca yang dipakai dengan perbandingan molekul SiO
2
dan Na
2
O lebih dari 2,5 dan air bebas dibawah 50 dengan viskositas rendah.
Pencampuran pasir silika dan air kaca dilakukan selama kurang dari 5 menit dan campuran diisolasi dari udara luar. Selain itu juga dicampurkan bubuk
tir atau bubuk kayu kedalam campuran pasir silika dan air kaca tadi. Ini dilakukan untuk memperbaiki sifat mampu ambruk yang buruk dari cetakan yang dibuat
dengan air kaca sehingga pembongkaran cetakan nantinya tidak sukar. Selain itu juga mencegah penetrasi logam cair ke dalam ruang antara butir-butir pasir
sehingga terbentuk kulit coran yang bersih. Penambahan bubuk tir sebanyak 0,5 sampai 2 dan bubuk kayu sebanyak 0,5 sampai 1,5 .
4.3.2 Pembuatan Cetakan dengan Mesin Pelempar Pasir
Pembuatan cetakan dilakukan dengan mesin pelempar pasir. Pelempar pasir adalah mesin yang mengisikan pasir ke dalam rangka cetakan dengan jalan
melemparkan pasir ke atas pola secara kuat oleh sudu yang berputar cepat. seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.8 yang menunjukkan bagian kepala pelempar
pasir, yang terdiri dari sudu berputar cepat dan tutup.
Gambar 4.7 Konstruksi kepala pelempar pasir dan pembuatan cetakan.
Sudu mempunyai satu atau dua daun sudu. pasir diisi dari bagian
belakang dan dipegang oleh daun sudu dan keluar dari lubang pada tutup. Bagian
dalam dari tutup dilindungi oleh selubung ban pelat untuk melindungi keausan yang disebabkan pasir. Daun sudu cekung berbentuk baja terbuat dari besi cor
Universitas Sumatera Utara
putih atau baja khusus dan dipasang pada dudukan sudu. Ia dapat dipasang dan dibuka dengan mudah. Selubung pelat juga dapat dipasang dan dibuka dengan
mudah. Kalau ruangan antara selubung dan daun sudu menjadi besar karena keausan, maka kemampuan mesin ini menjadi berkurang. Maka bagian-bagian ini
harus diganti. Kecepatan pelemparan yang rendah dari mesin ini memberikan kekerasan cetakan yang tidak cukup. oleh karena itu putarannya dipilih untuk
memberikan kecepatan pasir lebih dari 30 mdetik. Pengisian pasir ke dalam kepala pelempar biasanya dilakukan dengan konveyor ban. Pada gambar 4.9
menunjukkan mesin pelempar pasir stationer jenis ban ganda.
Gambar 4.8 Pelempar pasir jenis ban ganda
Mesin ini terdiri dari kepala tumbuk, motor tumbuk, konveyor ban dari lengan tumbuk, pengangkat lengan tumbuk, konveyor ban dari lengan jib, tiang
lengan jib, mekanisme penggerek, dan sebagainya. Kepala dapat diputar sekeliling tiang pada sudut kira-kira 270 derajat dan dapat bergerak ke sana-sini. Oleh
karena itu pada pembuatan cetakan dapat meliputi daerah yang luas. Pasir diisikan dari hoper pasir, diteruskan ke kepala tumbuk oleh konveyor
ban dari lengan jib dan kemudian oleh konveyor ban lengan tumbuk, selanjutnya pasir dilempar oleh daun sudu yang berputar dengan kecepatan tinggi. Kepala
digerakkan ke tempat rangka cetakan dengan menarik satu pegangan pada kepala dengan tangan atau digerakkan dengan listrik hidrolik. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.10 yang sedang melakukan pengisian pasir kedalam cetakan dengan menggunakan mesin pelempar pasir.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Pengisian pasir
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh mesin pelempar pasir ini adalah :
1. Mesin pelempar pasir cocok untuk pembuatan cetak ukuran sedang sampai ukuran besar dengan daerah operasi yang luas.
2. Kepadatan pasir dapat diatur dengan pengendalian perputaran kepala sudu. 3. Waktu pengisian pasir yang dibutuhkan cukup cepat jika dibandingkan
dengan manual.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PELEBURAN DAN PENUANGAN
5.1 PELEBURAN 5.1.1 Pemilihan Jenis Tanur
Mutu dari suatu produk pengecoran tergantung dari keadaan kondisi logam cair yang digunakan dalam proses pencetakan itu. Makin baik komposisi
dari logam cair, makin baik mutu dari hasil corannya. Makin homogen logam cair, makin baik hasil corannya.
Logam coran dalam proses pengecoran ini di lebur dalam tanur listrik. Tanur listrik yang digunakan adalah tanur listrik Heroult seperti yang
diperlihatkan pada gambar 5.1. Tanur ini mempergunakan arus bolak-balik tiga fasa. Energi panas diberikan oleh loncatan busur listrik antara elektroda karbon
dan cairan baja. Terak menutupi cairan dan mencegah absorpsi gas dari udara luar selama pemurnian berjalan. Tanur listrik lebih banyak dipakai disebabkan biaya
peleburan yang murah. Peleburan dengan busur api listrik dibagi menjadi dua macam proses yaitu proses asam dan proses basa. Cara yang pertama dipakai
untuk peleburan sekrap baja yang berkualitas tinggi sedangkan yang kedua dipakai untuk meleburkan baja dengan kualitas biasa.
Gambar 5.1 Tanur listrik Heroult
Proses peleburan dimulai dengan memasukkan sekrap baja. Setelah sekrap baja mencair, kemudian dimasukkan potongan-potongan baja. Setelah seluruh
Universitas Sumatera Utara