30 Subframe Uplink
tersusun dari beberapa transmisi uplink yang terdiri dari beberapa pengguna berbeda. Beberapa bagian dari subframe disisihkan untuk keperluan
yang berbeda. Subframe ini biasa digunakan sebagai kanal jangkauan untuk peformasi closed-loop frequency
, penyesuaian daya selama entry ke dalam jaringan dan diperbaharui berkala setelah entry tersebut. Kanal jangkauan juga dapat digunakan oleh
subcriber station dan mobile station untuk meminta lebar pita. Selain itu, subframe uplink
mempunyai sebuah channel quality indicator channel CQICH yang berfungsi bagi SS untuk memberikan umpan balik tentang kondisi kualitas kanal yang dapat digunakan oleh
base station dan kanal acknowledgement bagi subcriber station untuk memberikan
umpan balik berupa acknowledgement downlink [1].
2.7 Topologi Jaringan WiMAX
WiMAX mendefinisikan dua jaringan topologi yakni point to point PTP dan point to multipoint
PTMP. Hubungan PTP merujuk hanya kepada sebuah hubungan khusus antara BS dan pelanggan. Hubungan ini sangat tidak efektif dalam pemanfaatan
sumber daya dan mengakibatkan biaya yang tinggi. Topologi ini biasanya dikhususkan untuk pelanggan dengan kebutuhan lebar pita yang sangat tinggi. Untuk mengakomodasi
hal tersebut, lebar pita dikonsentrasikan dalam satu hubungan untuk memberikan throughput
yang lebih tinggi. Antena direksional dengan penguatan yang besar diperlukan untuk meminimalkan inteferensi dan memaksimalkan sekuritas. Topologi PTP
dapat dilihat dalam Gambar 2.4 [1].
Universitas Sumatera Utara
31 Gambar 2.4 Topologi Jaringan Point To Point PTP
Topologi PMP merupakan topologi yang digunakan untuk para pelanggan yang tidak membutuhkan lebar pita secara keseluruhan. Pelanggan terkoneksi secara terpisah
terhadap BS dengan menggunakan antenna parabola direksional yang terhubung ke sebuah sektor sel untuk mendukung penggunaan kembali frekuensi. seperti terlihat dalam
Gambar 2.5 [1].
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Point to Multipoint PMP
Universitas Sumatera Utara
32
2.8 Hybrid ARQ
Hybrid ARQ adalah sistem ARQ yang diimplementasikan pada lapis fisik bersama
dengan FEC untuk menyediakan performansi hubungan yang lebih baik bila dibandingkan dengan ARQ tradisional. Versi sederhana dari kombinasi ARQ dan FEC
adalah H-ARQ yang mana blok data bersama dengan kode CRC dienkodekan dengan menggunakan koder FEC sebelum transmisi. Retransmisi dilakukan jika decoder tidak
mampu mendekodekan blok kode secara baik. Ketika blok kode retransmisi diterima, blok kode tersebut dikombinasikan dengan blok kode yang terdeteksi sebelumnya dan
dimasukan ke dalam decoder FEC. Kombinasi kedua versi blok kode tersebut akan menghasilkan kode yang benar. H-ARQ demikian dikenal dengan tipe I chase combining
[1]. Hal di atas dimungkinkan karena standar WiMAX mengkombinasikan N-kanal
stop and wait ARQ bersama dengan beberapa variasi kode FEC. Dengan melakukan
beberpa kanal paralel H-ARQ pada waktu bersamaan, maka throughput dapat ditingkatkan karena ketika satu H-ARQ menunggu acknowledgement, proses lain dapat
menggunakan kanal tersebut untuk pengiriman data. WiMAX juga mendukung mekanisme pensinyalan yang dapat memungkinkan operasi asinkron H-ARQ dan
mendukung sebuah kanal khusus acknowledgement pada sisi uplink untuk keperluan pensinyalan ACKNACK. Operasi asinkron ini memberikan delay bervariasi antara
retransmisi yang memberikan kemudahan dalam penjadwalan. Untuk keperluan tambahan, WiMAX juga menyediakan tipe II yakni incremental redundancy yang mana
setiap retransmisi dikodekan secara berbeda [1].
Universitas Sumatera Utara
33
2.9 Aplikasi WiMAX