Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM Sub-Kanalisasi Sub-channelization Sistem Antena

11 yang telah dibahas sebelumnya, teknologi WiMAX menawarkan kemampuan untuk bekerja secara baik pada kondisi NLOS dengan beberapa fitur tambahan yang berkualitas karena didukung oleh penerapan teknologi OFDM dan OFDMA.

2.3.1 Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM

Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM merupakan teknik pentransmisian yang sangat mumpuni. Skema transmisi OFDM lebih dikenal dengan sebutan multicarrier modulation. Ide dasar dari modulasi multicarrier adalah membagi laju data yang tinggi ke dalam beberapa aliran paralel laju data rendah dan memodulasi setiap aliran paralel tersebut dengan carriers yang berbeda subcarriers. Frekuensi pada subcarrierss tersebut tegak lurus orthogonal antara satu dengan lainnya sehingga secara teoritis telah mengeliminasi inteferensi antar kanal. Dengan teknik modulasi multicarrier ini diharapkan dapat mengatasi masalah multipath dan delay spread yang sering menjadi kendala dalam komunikasi nirkabel [2].

2.3.2 Sub-Kanalisasi Sub-channelization

Sub-kanalisasi Subchannelization didefinisikan sebagai sub-kanal yang dapat dialokasikan kepada pelanggan yang berbeda tergantung kepada kondisi kanal dan kebutuhan data pelanggan. Kanalisasi mengkonsentrasikan daya ke dalam sejumlah carrier OFDM dan meningkatkan penguatan sistem sehingga dapat digunakan untuk memperluas jangkauan sistem, mengurangi konsumsi daya dan mengatasi rugi – rugi akibat adanya bangunan. Kanalisasi juga memberikan kemudahan dalam manajemen lebar pita dan daya transmisi [2]. Universitas Sumatera Utara 12

2.3.3 Sistem Antena

Standar WiMAX menyediakan dukungan yang luas untuk pengimplementasian multi-antenna untuk meningkatkan performansi sistem. Dengan menggunakan Advanced Antenna Systems AAS, maka efisiensi spektrum dan peningkatan kapasitas sistem dapat dicapai. AAS memberikan solusi multi-antena berupa keragaman transmisi transmit diversity , beamforming dan spatial multiplexing [1]. Untuk mendapatkan keragaman transmisi transmit diversity, maka sejumlah skema space-time block coding dapat digunakan pada sisi downlink. Keragaman transmit transmit diversity memungkinkan adanya satu atau lebih antenna pada sisi pengirim maupun penerima. Beamforming dapat memberikan peningkatkan yang signifikan pada area jangkauan, kapasitas dan ketahanan reliability. Spatial multiplexing yang memungkinkan beberapa aliran yang independen ditransmisikan melalui beberapa antena [1].

2.3.4 Modulasi Adaptif Adaptive Modulation