47
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Wilayah kelurahan Padang Bulan 1 kecamatan Medan baru, Medan memiliki 18 tempat pangkas dengan total jumlah pencukur sebanyak 89 orang.
Pekerja ada yang mulai melaksanakan aktifitas mencukur mulai dari pukul 09.00 WIB
– 18.00 WIB namun kadang juga bisa berlebih hingga pukul 22.00 WIB tergantung situasi kondisi cuaca,lingkungan, maupun pelanggan. Biasanya tukang
cukur dapat menyelesaikan satu kepala selama 15 – 20 menit dengan rata rata
pelanggan sebanyak 15-20 oranghari.
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
48
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Analisa Univariat
4.2.1.1. Lama Kerja
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dilapangan pada pekerja cukur rambut yang berada di Kelurahan Padang Bulan 1 Kecamatan Medan Baru,
Medan diketahui lama kerja pekerja berdasarkan jam kerjahari. Dalam hal ini peneliti mengkategorikan menjadi 2 kelas yaitu : pekerja yang bekerja selama
≤
10 jam dan pekerja yang bekerja 10 jam. Tabel 4.1 Distribusi Lama Kerja Pekerja Berdasarkan Lama Kerja
Perjam Perhari Pada Pekerja Cukur Rambut Di Kelurahan Padang Bulan 1 Kecamatan Medan Baru,
Medan
Lama Kerja Pekerja Jam Jumlah Orang
≤ 10
58 65,2
10 31
34,8
Total 89
100.0
Dari tabel diatas dapat kita lihat sebagian besar pekerja ≤ 10 jam dengan jumlah sebanyak 58 orang 65,2
4.2.1.2. Masa Kerja
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dilapangan pada pekerja cukur rambut yang berada di Kelurahan Padang Bulan 1 Kecamatan Medan Baru,
Medan diketahui masa kerja pekerja berdasarkan tahun aktif menjadi pekerja cukur rambut. Dalam hal ini penelti mengkategorikan menjadi 2 kelas yaitu :
pekerja yang bekerja ≤ 15 tahun dan pekerja yang bekerja 15 tahun.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.2 Distribusi Masa Kerja Pekerja Dalam Tahun Pada Pekerja Cukur Rambut Di Kelurahan Padang Bulan 1 Kecamatan
Medan Baru, Medan
Masa Kerja Pekerja Tahun Jumlah orang
≤ 15
48 53,9
15 41
46,1
Total 89
100.0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pekerja paling banyak bekerja ≤ 15
tahun dengan jumlah sebanyak 48 orang 65,2.
4.2.1.3. Keluhan Gejala Ganngguan Kesehatan Akibat Getaran Lengan
Tangan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada jari pekerja setelah selesai menggunakan alat cukur getar pekerja cukur rambut yang berada di
Kelurahan Padang Bulan 1 Kecamatan Medan Baru, Medan diketahui keluhan gejala ganngguan kesehatan akibat getaran lengan tangan berupa perasaan
kesemutan, menurunnya persepsi sensori suhu, kehilangan kemampuan membedakan rasa nyeri, dan perasaan raba dapat dilihat di tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Distribusi Keluhan Gejala Ganngguan Kesehatan Akibat
Getaran Lengan Tangan Keluhan Kesehatan
Jumlah orang Tidak Ada Keluhan
42 47,2
Merasakan Kesemutan 13
14,6
Penurunan Kemampuan Sensori Panas
15 16,9
Penurunan Kemampuan Merasakan Nyeri
11 12,4
Penurunan Kemampuan Sensasi Raba 8
9,0
Total 89
100.0
Universitas Sumatera Utara
50
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keluhan terbanyak terdapat di penurunan kemampuan sensori panas dengan jumlah pekerja sebanyak 15 orang
16,4.
Tabel 4.3 Distribusi Keluhan Gejala Ganngguan Kesehatan Akibat Getaran Lengan Tangan Berdasarkan Klasifikasi
Stockholm Syndrome. Keluhan Kesehatan
Jumlah orang Stage Pertama
42 47,2
Stage Kedua 24
29.0
Stage Ketiga 15
16,9
Stage Keempat
8 9,0
Total 89
100.0
Dari tabel diatas keluhan gejala ganngguan kesehatan akibat getaran lengan tangan diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi stockholm syndrome,
dimana stage 1 sebanyak 42 orang 47,2 dimana pekerja terpapar paparan namun tidak menunjukkan gejala, stage 2 sebanyak 24 orang 29.0 dimana
pekerja terpapar getaran dan mengalami kesemutan dan penurunan sensasi nyeri, stage 3 sebanyak 15 orang 16.9 dimana pekerja terpapar getaran, mengalami
kesemutan dan penurunan sensasi nyeri, dan penurunan persepsi sensori panas, stage 4 sebanyak 8 orang 9.0 dimana pekerja terpapar getaran, mengalami
kesemutan dan penurunan sensasi nyeri, dan penurunan persepsi sensori panas, dan sensori raba
4.2.2. Analisa Bivariat
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari 89 pekerja cukur rambut diketahui bahwa 43 orang pekerja tidak mengalami keluhan kesehatan, 13 orang
Universitas Sumatera Utara
51
mengalami kesemutan, 15 orang tidak dapat membedakan perbedaan suhu, 11 orang tidak dapat membedakan rasa nyeri dan 8 orang tidak dapat membedakan
sensasi raba. Selanjutnya dilakukan uji chi square untuk melihat apakah ada hubungan antara lama kerja, dan masa kerja dengan terjadinya keluhan gejala
ganngguan kesehatan akibat getaran lengan tangan pada pekerja cukur rambut di Kelurahan Padang Bulan I Kecamatan Medan Baru, Medan tahun 2015.
4.2.2.1. Hubungan Antara Lama Kerja Dengan Keluhan Gejala Ganngguan
Kesehatan Akibat Getaran Lengan Tangan
Hubungan antara Kerja dengan keluhan gejala ganngguan kesehatan
akibat getaran lengan tangan tabel berikut: Tabel 4.4 Hubungan Antara Lama Kerja Dengan Keluhan Gejala
Ganngguan Kesehatan Akibat Getaran Lengan Tangan Lama
Kerja
Keluhan Kesehatan P
Value
1 2
3 4
Total f
f f
f f
f
≤ 10 Jam
Kerja
31 34,8 8 9,0
9 10,1 8 9,0 2 2,2 58 65,2
0,12 10
Jam
Kerja
11 12,4 5 5,6
6 6,7
3 3,4 6 6,7 31 34,8
Total 42 47,2 13 14,6 15 16,9 11 12,4 8 9,0 89 100
Keterangan : Keluhan Kesehatan :
0 : Tidak Ada Keluhan 1 : Kesemutan
2 : Penurunan Kemampuan Sensori Panas 3 : Penurunan Kemampuan Membedakan Rasa Nyeri
4 : Penurunan Kemampuan Merasakan Raba
Berdasarakan tabel diatas tidak hubungan yang berarti antara lama kerja dengan keluhan gejala ganngguan kesehatan akibat getaran lengan tangan dengan
Universitas Sumatera Utara
52
nilai p = 0,12 dimana α = 0,05 sehingga nilai p 0,05. Pada pengujian diatas
menggunakan uji analisis Exact’s Fisher, dimana uji ini digunakan jika ada data
yang ada tidak lolos syarat uji Chi Square. Pada Tabel ini terdapat nilai Expected Count 5, dimana nilai Expected Count terkecil bernilai 2,79 sehingga digunakan
uji alternative
Exact’s Fisher 4.2.2.2.
Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Keluhan Gejala Ganngguan Kesehatan Akibat Getaran Lengan Tangan
Hubungan antara masa kerja pekerja cukur rambut dengan keluhan gejala ganngguan kesehatan akibat getaran lengan tangan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Hubungan Antara Masa Kerja Dengan Keluhan Gejala Ganngguan Kesehatan Akibat Getaran Lengan Tangan
Berupa
Masa Kerja
Keluhan Kesehatan P
Value
1 2
3 4
Total f
f f
f f
f
≤ 15 Tahun
37 41,6 9 10,1 0 0,0
2 2,2 0
48 53,9 0,01
15 Tahun
5 5,6
4 4,5 15 16,9 9 10,1 8 9,0 41 46,1
Total 42 47,2 13 14,6 15 16,9 11 12,4 8 9,0 89 100
Keterangan : Keluhan Kesehatan :
0 : Tidak Ada Keluhan 1 : Kesemutan
2 : Penurunan Kemampuan Sensori Panas 3 : Penurunan Kemampuan Membedakan Rasa Nyeri
4 : Penurunan Kemampuan Merasakan Raba
Berdasarakan tabel diatas, dapat dilihat bahwa ada hubungan yang berarti antara masa kerja dengan keluhan gejala ganngguan kesehatan akibat getaran
lengan tangan denga nilai p = 0,001 dimana α = 0,05 sehingga nilai p 0,05. Pada
Universitas Sumatera Utara
53
pengujian diatas menggunakan uji analisis Exact’s Fisher, dimana uji ini
digunakan jika ada data yang ada tidak lolos syarat uji Chi Square. Pada Tabel ini terdapat nilai Expected Count 5, dimana nilai Expected Count terkecil bernilai
3,69 sehingga digunakan uji alternative Exact’s Fisher
Universitas Sumatera Utara
54
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Keluhan Kesehatan Pada Pekerja Cukur Rambut Akibat Getaran
Lengan Tangan
Keluhan kesehatan yang terjadi pada pekerja cukur rambut dibagi menjadi 4 jenis yaitu : kesemutan, penurunan kemampuan rasa nyeri, penurunan kemampuan
membedakan sensori panas, dan kemampuan membedakan rasa raba. Dari total pekerja yang berjumlah 89 orang terdapat sebanyak 42 orang 47,2 dari total
pekerja yang tidak terkena dampak getaran ini 31 orang diantaranya bekerja dibawah 10 jam dan 37 orang bekerja kurang dari 15 tahun. Melihat dari
sedikitnya jam kerja dan sebentarnya masa kerja pekerja tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pekerja yang tidak mengalami keluhan ini terpapar paparan
dalam lama paparan yang singkat dan kurang untuk menimbulkan efek dari getaran lengan tangan. Dari total 89 pekerja, pekerja yang mengalami kesemutan
sebanyak 13 orang 14,6, pekerja yang mengalami penurunan kemampuan membedakan rasa nyeri sebanyak 11 orang 12,4, penurunan kemampuan
sensori panas sebanyak 15 orang 16,9 dan penurunan kemampuan sensori raba sebanyak 8 orang 9. Pada rasa kesemutan dan nyeri terjadi ketika pekerja telah
masuk pada stage 2 klasifikasi Stockholm Syndrome. Sedangkan suhu adalah ciri ciri dari pekerja yang telah masuk pada satge 3 klasifikasi Stockholm Syndrome,
dan penurunan kemampuan rasa raba adalah ciri ciri pekerja telah masuk stage 4 klasifikasi Stockholm Syndorme. Berdasarkan hasil peneltian oleh Rahayu 2011
disebutkan bahwa pekerja yang mengalami nyeri sebesar 94,4, pekerja yang
Universitas Sumatera Utara
55
mengalami mati rasa sebesar 11,1 dan pekerja yang mengalami kesemutan sebesar 38,9.
5.2. Hubungan Antara Lama Kerja Dengan Keluhan Gejala Ganngguan