20
10. Pencegahan Diare
Pengobatan diare penting jika seseorang telah menderita diare. Akan tetapi bagi anak yang masih sehat akan lebih bermakna jika pencegahan
diare dapat dilakukan. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati. Menurut WHO 2009 dalam Ernawati 2012, mencuci tangan dengan
sabun telah terbukti mengurangi kejadian penyakit diare kurang lebih 40. Mencuci tangan disini lebih ditekankan pada saat sebelum makan
maupun sesudah buang air besar. Cuci tangan menjadi salah satu intervensi yang paling cost effective untuk mengurangi kejadian diare
pada anak. Disamping mencuci tangan pencegahan diare dapat dilakukan dengan meningkatkan sanitasi dan peningkatan sarana air bersih. Sebab
88 penyakit diare yang ada di dunia disebabkan oleh air yang terkontaminasi tinja, sanitasi yang tidak memadai, maupun hygiene
perorangan yang buruk.
B. CUCI TANGAN
1. Konsep Cuci Tangan
Cuci tangan merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit yang menjadi program perilaku hidup bersih dan sehat PHBS di
Sekolah Kemenkes RI, 2011. PHBS merupakan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Munculnya berbagai penyakit
21
yang sering menyerang anak usia sekolah 6-10 tahun, ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan UKS. Kemenkes RI, 2011.
2. Pengertian Cuci Tangan
Cuci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang penting. Selain itu mencuci tangan juga dapat diartikan menggosok dengan sabun
secara bersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian dibilas di bawah air yang mengalir Potter, 2005 Menurut
Garner dan Fayero 1986 dalam Potter dan Perry 2005, mencuci tangan paling sedikit 10-15 detik akan memusnahkan mikroorganisme transient
paling banyak dari kulit, jika tangan tampak kotor, dibutuhkan waktu yang lebih lama.
Menurut Depkes 2009, cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal
juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun selain membantu
singkatnya waktu cuci tangan, dengan menggosok jemari dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak minyak lemak kotoran di
permukaan kulit, serta meninggalkan bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi dan perasaan segar merupakan hal positif yang diperoleh
setelah menggunakan sabun.
22
Cuci tangan pakai sabun CPTS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh
kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut : sabun antiseptic, air
bersih, dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik PHBS-UNPAD,
2010. Menurut WHO 2005 dalam Depkes RI 2006, terdapat 2 teknik mencuci tangan, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan mencuci tangan
dengan larutan berbahan dasar alcohol.
3. Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan