Aspek Psikologis Perkembangan Bahasa Menurut Wong 2004, perkembangan bahasa meliputi: Perkembangan Psikososial Menurut Wong 2004, perkembangan psikososial meliputi:

39 yang mungkin dapat membantu memunculkan kembali sebuah memori, mereka akan menggunakan secara spontan. Selain strategi-strategi memori diatas, terdapat hal-hal lain yang mempengaruhi memori anak, seperti tingkat usia, sifat anak termasuk sikap, kesehatan, dan motivasi, serta pengetahuan yang diperolehanak sebelumnya.

6. Perkembangan Pemikiran Kritis

Perkembangan pemikiran kritis yaitu pemahaman atau refleksi terhadap permasalahan secara mendalam, mempertahankan pikiran agar tetap terbuka, tidak mempercayai begitu saja informasi-informasi yang datang dari berbagai sumber, serta mampu berpikir secara reflektif dan evaluative Wong, 2004.

7. Perkembangan Kreativitas

Dalam tahap ini anak-anak mempunyai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, terutama lingkungan sekolah Wong, 2004.

8. Aspek Psikologis

Pada umur 6-12 tahun energinya disalurkan kepada permainan dan pelajaran. Seorang anak mulai merasa sampai dimana kesanggupannya dan ia mulai mengenal rasa sukses. Bila pada tahun-tahun tersebut ia banyak mengalami kegembiraan, rasa persahabatan dan sukses, maka ia akan memasuki masa adolesen dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri. Pada masa ini yang berbahaya ialah bila timbul rasa inadekuat dan rasa rendah diri pada seseorang anak yang tidak mendapat penghargaan atas 40 usaha-usahanya, sehingga pada masa adolesen ia menjadi seorang yang agresif Wong, 2004.

9. Perkembangan Bahasa Menurut Wong 2004, perkembangan bahasa meliputi:

a. Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal b. Pemahaman terhadap kata-kata mungkin tertinggal dari pengertiannya c. Tidak begitu egosentris dalam orientasi; dapat mempertimbangkan pandangan lain d. Mengerti sebagian besar kata-kata abstrak e. Memakai semua bagian pembicaraan, termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghubung, dan kata depan f. Ikut memakai kalimat mejemuk dan kompleks g. Kosa katanya mencapai 50.000 kata pada akhir masa ini

10. Perkembangan Psikososial Menurut Wong 2004, perkembangan psikososial meliputi:

a. Tugas perkembangan  belajar mengembangkan rasa keadekuatan terhadap kemampuan dan kompetensi pada saat kesempatan untuk belajar dan interaksi sosial bertambah; anak berusaha agar berhasil di sekolah. b. Krisis perkembangan  anak dalam bahaya akibat perkembangan rasa rendah diri jika ia tidak merasa kompeten dalam pencapaian tugas. c. Bermain  anak menikmati aktivitas santai bersama teman sebaya misalkan kasti; permainan cenderung memisahkan kedua lawan jenis; mainan rough dan tumble adalah ciri khas permainan luar rumah yang 41 tidak terstruktur; minat pribadi , aktivitas, dan hobi berkembang pada saat ini. d. Peran keluarga dan orang tua  orangtua menjadi figur yang kurang bermakna dalam arti sebagai agens untuk sosialisasi; hubungan dengan teman sebaya cenderung mengurangi pengaruh dominan dari orang tua yang telah ada sebelumnya; orang tua masih merasa dan berespons sebagai otoritas utama; harapan dari guru, pelatih, dan para tokoh keagamaan memberi dampak terhadap perilaku anak. e. Rencana  meningkatkan keterlibatan dalam rencana aktivitas sekolah sesuai usia mis. klub dan olahraga , ekstrakulikuler mis. pramuka, dan kelompok sosial dan komunitas mis. kelompok sukarela untuk membangun rasa pencapaian dan kebanggaan.

G. PENELITIAN TERKAIT

Dokumen yang terkait

PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI PAUD DESA KALIKOTES KLATEN Perilaku Mencuci Tangan Dan Kejadian Diare Pada Anak Usia Prasekolah Di Paud Desa Kalikotes Klaten.

0 2 17

PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD DESA KALIKOTES KLATEN Perilaku Mencuci Tangan Dan Kejadian Diare Pada Anak Usia Prasekolah Di Paud Desa Kalikotes Klaten.

0 2 16

HUBUNGAN PERAWATAN BOTOL SUSU DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA Hubungan Perawatan Botol Susu Dan Perilaku Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Delanggu.

0 5 14

HUBUNGAN PERAWATAN BOTOL SUSU DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA Hubungan Perawatan Botol Susu Dan Perilaku Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Delanggu.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DANPERILAKU IBU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DANPERILAKU IBU MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dan Perilaku Ibu Mencuci Tangan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN ANAK PRA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DIARE Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENCUCI TANGAN ANAK PRA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN DIARE Hubungan Antara Kebiasaan Mencuci Tangan Anak Pra Sekolah Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Pajang Surakarta.

0 3 13

PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

0 0 12