parkir pengunjung pasar serta letak pembuangan sampah sehingga tidak menimbulkan kemacetan di sekitar pasar.
2. Aspek keberadaan pasar
Aspek ini yang menjadi penilaian adalah keberadaan pasar tersebut, jam operasionalnya, ketersediaan pasar tersebut dalam menjual kebutuhan sehari-
hari, kondisi bangunan pasar serta kondisi kios-kios penjual serta pedagang kaki lima di pasar tersebut tertata atau tidak. Walaupun hanya pasar
tradisional, pemerintah seharusnya mengatur bagaimana keberadaan pasar- pasar yang ada serta memperhatikan keberadaannya, sehingga pasar-pasar ini
dapat tertata dengan rapi dan membuat pengunjung merasa nyaman dan aman.
51
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari hasil pencarian serta pengamatan melalui internet serta kunjungan ke beberapa perpustakaan, penulis menemukan beberapa penelitian yang
memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Diantaranya adalah:
51
Dinas Sarana dan Prasarana Kota Tangerang Selatan
Tabel 2.3
No Tahun
Nama Judul
Keterangan 1.
2012 Cahya
Daksa Wiguna
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Tenaga
Medis dan
fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap di RSIA Ummu Hani Purbalingga
Universitas Diponegoro,
Semarang
2. 2011
Dhania Anggraini
Putri Analisis Penggunaan
Metode activity based costing Sebagai Alternatif
Dalam Menentukan
Tarif SPP
SMP - SMA Pada YPI Nasima
Semarang Pada
Tahun 2010 Universitas
Diponegoro, Semarang
3. 2004
Adhita Kusuma
Dwi Cahyani
Kondisi pelayanan fasilitas sosial
Kecamatan banyumanik- semarang
Berdasarkan persepsi penduduk
Universitas Diponegoro,
Semarang
4. 2008
Vina Pebiana
Analisis Pertumbuhan Kota Soreang
Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan hasil pemikiran diatas dapat dilihat bahwa yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tanggapan masyarakat terhadap fasilitas
sosial yang ada di kota Tangerang Selatan. Seperti kita ketahui, bahwa kota Tangerang Selatan merupakan kota yang baru berdiri, jadi menarik untuk
diamati bagaimana tanggapan masyarakat terhadap fasilitas sosial yang ada di kota tersebut. Seperti yang terlihad dalam kerangka pemikiran diatas, fasilitas
sosial yang akan diamati yaitu, sekolah, rumah sakit, masjid, gereja, transportasi angkutan umum dan pasar. Keberadaan fasilitas sosial seperti
sekolah, rumah sakit dan transportasi angkutan umum sangatlah penting untuk dilihat bagaimana tanggapan masyarakat mengenai hal tersebut.
Keberadaan sekolah sangatlah penting untuk menunjang pendidikan anak- anak yang tinggal di Tangerang Selatan, bagaimana sarana prasarananya
apakah sudah layak ataukah belum. Rumah sakit sebagai penyedia sarana kesehatan bagi warga Tangerang Selatan, begitupun dengan Transportasi
angkutan umum, apakah sudah layak atau belum keberadaannya di kota Tangerang Selatan saat ini.
Persepsi Masyarakat
Fasilitas Sosial
Sekolah
Rumah sakit
Masjid Gereja
Transportasi Angkutan
Umum Pasar