Teknik Pengolahan dan Analisis Data Interpretasi Data

Setiap angket di berikan, kisi-kisi dan butir-butir pertanyaan mengenai persepsi masyarakat terhadap fasilitas sosial yang ada di kota Tangerang Selatan, kemudian di uji, yaitu diperiksa dan di sahkan oleh ahli atau dosen pembimbing sebagai instrumen penelitian. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sejarah Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Dengan 36 kecamatan luas wilayah + 1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang dirasakan belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

B. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten,Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” – 06°22’30” LintangSelatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km 2 atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:  Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota Tangerang  Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta Kota Depok  Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor Kota Depok  Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang Wilayah Kota Tangerang Selatan dilalui kali Angke Pesanggarahan dan sungai Cisadane sebagai batas administratif kota disebelah barat. Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta di sebelah utara dan selatan memberi peluang sebagai wilayah penyangga dan penghubung antara provinsi DKI Jakarta dengan provinsi Banten dan provinsi Jawa Barat. Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, Modern dan Religious”, sifat- sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan semua pihak. Berharap memiliki masa depan yang benderang mutlakmembutuhkan rancang bangun yang baik meliputi, tahapan-tahapan terukur,setidaknya mengacu kepada konsep kehidupan yang ingin diwujudkan:cerdas-modern-religius. Masa depan benderang dalam konteks “Cerdas” menyangkut dunia pendidikan dengan segala aspek keterkaitannya : infrastruktur fisik bangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan semacamnya, perangkat lunaknya, rancang muatan kurikulumnya, system dan prosedur administrasi, serta kesejahteraan pegawai dan tenaga pendidiknya, termasuk standar mutu peserta didiknya. Masa depan benderang dalam konteks “Modern” menyangkut banyak faktor kehidupan yang satu sama lain saling terkait, tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan formal terstruktur dominan membentuk perilaku manusia.Seseorang atau suatu kelompok masyarakat dapat dikatakan modern, umumnya manakala kelompok masyarakat bersangkutan memiliki tatakrama kehidupan “saling menghormati,beretika, dan berbudaya”, jarang terjebak dalam konflik terbuka dan berkepanjangan. Masa depan benderang dalam konteks “Religius” merupakan puncak kesempurnaan kehidupan, hampir dapat dipastikan manakala sekelompok orang atau mayoritas masyarakat sebuah wilayah sudah sampai pada fase kehidupan cerdas dan modern, maka sesungguhnya masyarakat tersebut dapat juga dikatakan sudah masuk pada fase religius. Visi Kota Tangerang Selatan adalah : “Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri” sedangkan Misi Kota Tangerang Selatan adalah : 1 Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat 2 Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berwawasan lingkungan 3 Menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan 4 Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat 5 Meningkatkan fungsi dan peran kota sebagai sentra perdagangan dan jasa 6 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

C. Analisis Data

1. Persepsi Masyarakat Terhadap Sekolah di kota Tangerang Selatan. Tabel 4.1 1. Sarana dan prasarana TK di sekitar tempat tinggal anda NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 1. Sangat Memadai 4 5,55 2. Memadai 66 91,66 3. Tidak Memadai 2 2,77 4. Sangat Tidak Memadai Jumlah 72 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat memadai 4 5,55 sedangkan yang menjawab memadai 66 91,66 yang menjawab tidak memadai 2 2,77 dan yang menjawab sangat tidak memadai 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana TK yang ada sudah memadai untuk menunjang kegiatan belajar disana. Tabel 4.2 2. Sarana dan Prasarana SD di sekitar tempat tinggal anda NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 1. Sangat Memadai 5 6,94 2. Memadai 66 91,66 3. Tidak Memadai 1 1,38 4. Sangat Tidak Memadai Jumlah 72 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat memadai 5 6,94 sedangkan yang menjawab memadai 66 91,66 yang menjawab tidak memadai 1 1,38 dan yang menjawab sangat tidak memadai 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana SD yang ada sudah memadai dan layak untuk menunjang kegiatan belajar mengajar disana. Tabel 4.3 3. Sarana dan Prasarana SMP di sekitar tempat tinggal anda NO Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase 1. Sangat Memadai 4 5,55 2. Memadai 66 91,66 3. Tidak Memadai 2 2,77 4. Sangat Tidak Memadai Jumlah 72 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat memadai 4 5,55 sedangkan yang menjawab memadai 66 91,66 yang menjawab tidak memadai 2 2,77 dan yang menjawab sangat tidak memadai 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana SMP yang ada sudah memadai dan baik sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar disana.