bersama-sama ini disebut “Senbazuru”. Sedangkan melipat burung bangau disebut “Orizuru”.
Setelah pasangan ini menyelesaikan melipat 1000 ekor burung bangau ini mereka membentuk sebuah objek baru Rokoan. Rokoan adalah gaya
lipat dimana beberapa lipatan burung bangau dihubungkan bersama-sama membentuk sebuah rangkaian. Menurut orang Jepang rangkaian ini
diartikan bahwa pasangan pengantin tersebut akan tetap hidup kekal. Bentuk burung bangau juga telah mentradisi terus menerus sebagai hadiah
kepada teman baik dan kepada pasangan cinta yang tidak pernah pudar.
Dari uraian diatas penulis melihat adanya banyak keyakinan dan kepercayaan terhadap burung bangau Tsuru yang sangat kuat sejak dahulu
kala hingga sekarang ini bagi masyarakat Jepang, sehingga penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah burung bangau Tsuru
tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Pada zaman dahulu sampai sekarang burung bangau sangat dikenal oleh berbagai negara baik di bagian Asia dan Barat. Tetapi makna burung
bangau tsuru sangat dikenal di negara, terutama di Asia. Hal ini dapat
Universitas Sumatera Utara
dilihat dari berbagai kalangan antara lain dari dongeng, cerita rakyat, Haiku syair dan pada karya-karya seni lainnya. Burung bangau tsuru
mengandung banyak makna artinya, oleh sebab itu dapat dikatakan burung bangau Tsuru sangat penting bagi kehidupan masyarakat Jepang dalam
menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebagian besar dapat ditemui dari cerita Sadako Sasaki dalam melipat Origami bentuk Tsuru Burung Bangau bahwa tanda burung Tsuru ini
mengandung arti yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Jepang, yakni tanda lambang tsuru ini sering kita temukan di berbagai
acara seperti acara pernikahan, acara pembukaan, acara ulang tahun, acara dalam perusahaan serta acara-acara pesta lainnya.
Dari acara-acara yang diuraikan diatas jikalau dihubungkan dengan lambang burung bangau Tsuru akan selalu membawakan berkah
kedamaian, kekekalan, keabadian dalam menjalani kehidupan juga mengandung arti panjang umur dalam kehidupan masyarakat Jepang. Jadi
burung bangau Tsuru mempunyai hubungan erat dengan religi agama, kebudayaan dan fengshui fuusui.
Adapun permasalahan burung bangau tsuru dalam bentuk pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana masyarakat Jepang memandang Burung bangau Tsuru dalam
kehidupan mereka menjalani tugas mereka sehari-hari. 2.
Bagaimana perkembangan masyarakat Jepang melestarikan burung bangau tsuru lebih jauh di Jepang.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Penulis dalam penulisan skripsi ini membatasi ruang lingkup pembahasan pada pandangan orang Jepang dalam memprioritaskan objek
burung bangau yang dianggap hal yang sangat penting. Bahwasannya burung bangau merupakan burung yang kuat, manis dan cantik yang selalu
setia seumur hidupnya, sehingga orang Jepang merasa beribu-ribu burung bangau akan membawa pengharapan yang baik.
1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori