manusia yang dihinggapi oleh emosi keagamaan, seolah-olah terpesona, maka benda-benda, tindakan-tindakan serta gagasan-gagasan tadi
menjadi keramat.
Apabila mengatakan kekuatan gaib alam maka Burung bangau juga mempunyai arti dalam fengshui fuusui dalam bahasa Jepang. Burung
bangau tsuru mempunyai arti dalam fengshui di setiap negara, artinya tidak beda jauh antara negara lain di asia dan di Jepang. Oleh karena itu
masyarakat percaya akan burung bangau yang membawakan berkah pada masyarakat Jepang.
1.4.2 Kerangka Teori
Menurut cerita Noah Ark “Penerapan Mitologi purbakala tentang burung” baik dari burung yang dilipat dari kertas, logo-logo untuk
pesawat penerbangan umum, stempel-stempel kerajaan sampai hiasan-hiasan dalam pesta semuanya memberikan timbulnya simbol
kedamaian burung. Mereka mengangap burung merupakan simbol kedamaian yang dapat mencegah dari malapetaka karena makhluk hidup
ini kelihatan hidup sangat bebas dan tenang di alam dan tidak membahayakan. Dalam cerita Noah mereka pernah mencoba
Universitas Sumatera Utara
menganalisa bagaimana kehidupan burung apabila terjadi bencana kebanjiran. Mereka melepaskan burung di daratan yang penuh air,
burung itu tidak menemukan daratan kering selama berbulan-bulan. Burung yang dilepaskan itu tetap dapat hidup baik karena mereka dapat
berlindung di dahan pohon. Maka seorang artis terkenal Pablo Picasso mempopuralitaskan burung sebagai lambang kedamaian ketika
mengambar pada acara “Kongress kedamaian Internasional” pada tahun 1949 di Paris. Sumbernya dari
http:birds.suite101.comarticle.cfmjapanese_cranes__symbols_of_pea ce
.
Menurut sebuah perkumpulan organisasi di Japanese American National Museum
http:www.janmstore.comtsuru.html dalam
keterangannya mengatakan bahwa burung bangau diperlihatkan sebagai binatang yang mempunyai nilai khusus yang dapat menyembuhkan
penyakit juga dianugerahi banyak maknanya antara lainnya untuk mencapai kemakmuran dan panjang umur. Cerita ini didasari oleh
kejadian Sadako Sasaki setelah terjadinya radiasi peledakan Hiroshima yang melipat origami burung bangau sebanyak 1000 ekor bertujuan
untuk dapat membebaskannya dari gejala penyakit Leukemia.
Universitas Sumatera Utara
Disamping itu juga mengharapkan kedamaian dunia.
Burung Bangau juga terkenal di kota Den Haag di Belanda. Pada http:id.wikipedia.orgwikibangau
menuliskan bahwa menurut masyarakat kebudayaan Barat, bayi konon berasal dari burung bangau.
Cerita ini didasari pada zaman Victoria bahwa pendidikan mengenai fungsi reproduksi tentang asal-usul kelahiran bayi masih dianggap tabu,
tentunya pertanyaan ini bermasalah bagi orang barat. Oleh karena itu untuk menjawab pertanyaan anak-anak dijawab dengan dongeng
kedatangan bayi yang dibawa dari burung bangau. Sedangkan di Negara Perancis dahulu kala bayi dikatakan berasal dari dalam bulatan selada.
Burung bangau yang dipercayai oleh masyarakat Jepang sebagai burung keagungan dan kemuliaan yang mengartikan bahwa berteman
dengan burung bangau dalam kehidupan akan sangat setia untuk pendampingnya. Dapat dilihat dari cerita menurut cerita dongeng rakyat
yang berjudul Tsuru no Ongaeshi http:www.dongeng_1001_malam_blogspot.com200303balas_budi_
burung_bangau_html , bahwa burung bangau selalu mengembalikan
kebajikan yang diterima olehnya. Kebudayaaan Jepang selama 1000 tahun ini telah menghargai burung bangau sebagai simbol kehormatan
Universitas Sumatera Utara
dan kesetiaan dan bahan lambang dan tema untuk karya seni yang terkenal.
Dalam tradisi pernikahan yang didapat dari http:www.lisashea.comjapanorigamisaleshistorycrane.html
lambang burung bangau juga sangat terkenal yang mengartikan bahwa pasangan yang melipat burung bangau sebanyak 1000 ekor burung
bangau oleh pasangan ini “Senbazuru” akan hidup bahagia. Tradisi ini dinamakan sebagai tsuru wa sennen, yang sangat dipercayakan oleh
masyarakat Jepang. Bahkan ada yang membentuknya memjadi Rokoan. Hal ini terjadi berawal dari kepercayaan mereka bahwa waktu dan usaha
mereka yang termakan untuk melipat 1000 ekor burung bangau ini memerlukan kesabaran dan kepercayaan sepenuhnya untuk membentuk
keluarga yang harmonis.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian