Hooded Crane Grus Monacha

yang sangat jauh, sedangkan beberapa spesies yang hidup di iklim panas bukan merupakan burung migran. Burung bangau hidup berkelompok dan jika jumlahnya cukup dapat membentuk kawanan yang besar. Karena adanya asosiasi yang menjaga dan melestarikan burung bangau Red Crowned ini, burung bangau yang telah menetap di Hokkaido tidak berpindah ke tempat lain walaupun pada saat musim dingin. Akan tetapi populasi burung bangau Red Crowned di sekitar China Utara, Siberia dan Mongolia berpindah tempat ke China Timur dan Korea pada waktu musim dingin.

2.1.2 Hooded Crane Grus Monacha

Hooded Crane, atau sebutan lainnya yaitu Grus Monacha, burung bangau ini bentuknya lebih besar dan lebih anggun dibanding dengan spesies yang lain. Burung bangau Hooded ini mempunyai tubuh berwarna abu-abu kebiruan dan warna putih di bagian kepala dan leher. Ekornya berwarna hitam dan warna kakinya juga hampir kehitam-hitaman. Bulunya ditemukan hampir botak, bermahkota merah pada saat menjelang remaja, dimana burung bangau ini menonjolkan keluar atau menjulurkan bulu berwarna hitam. Universitas Sumatera Utara Burung bangau Hooded ini diliputi dengan bulu hitam dan putih sepanjang setahun pertamanya. Bahan makanan juga berupa buah arbei, serangga, kodok, umbi-umbian, biji-bijian dan rumput. Selama musim dingin 80 persen dari populasinya dipelihara di area spesial buatan manusia di kota Izumi di Prefektur Kagoshima, Jepang, dimana mereka dihidangkan berbagai macam padi-padian. Spesies ini berkembang biak di tempat yang terpencil. Hutan, bukit daratan atas, termasuk juga rawa-rawa, tepi pantai dan ladang. Prefektur Yamaguchi dan kota Izumi di prefektur kagoshima merupakan habitat musim dingin bagi spesies Grus Monocha burung bangau Hooded dan juga spesies Grus Vipio burung bangau White Naped, yang kedua-duanya merupakan satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Burung bangau Hooded ini hidup di daerah perairan di antara Korea Selatan dan China. Selain itu dapat ditemukan di area sungai Bikin di lembah sungai Rusia dan teluk Sucheon di Korea Selatan. Sejak tahun 1950-an, pemerintah Jepang memberikan dana untuk tetap melestarikan burung bangau di kota Izumi, arah bagian Selatan. Nara sumbernya dikutip dari Colleen Cancio, 1997,165. Universitas Sumatera Utara Awalnya disana terdapat hanya beberapa ekor burung bangau Hooded, tetapi figur ini meningkat hingga mencapai sekitar 8000 ekor setelah abad-21. Pemerintah telah mengusulkan untuk mencoba meningkatkannya di area buatan manusia seperti peternakan sewaktu musim dingin untuk mengurangi resiko kepunahan akibat ancaman pemburuan, penyakit-penyakit. Pada tahun 1996 di korea Selatan didirikan sebuah area “Spesial Cadangan Alam” untuk melestarikan burung bangau ini. Selain itu di pusat selatan dan Barat Daya Siberia, Mongolia juga mengikuti pelestarian burung bangau ini juga.

2.1.3 White Naped Crane Grus Vipio