Mitologi tentang Burung Bangau Tsuru

ditemukan. Dapat dikatakan bahwa alam dan manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, ketika kesesatan terjadi dalam diri manusia, maka alam pun akan berubah. Alam tidak ramah karena manusia yang tidak ramah. Nichiren Shu, sebagai sebuah kelompok Buddhis dan seluruh pengikutnya harus dengan tegas berusaha menciptakan perdamaian, kebahagiaan, dan pencerahan bagi seluruh mahluk hidup. Hidup manusia harus dilindungi dan dihargai, dan seluruh masyarakat harus didorong kearah perdamaian dan kebahagiaan. Oleh karena itu, Nichiren Shu secara tegas menolak segala bentuk peperangan, segala kekerasan, kebencian, pengembangan senjata nuklir, dan turut menyebarluaskan keadilan dan kedamaian dalam masyarakat. Selain menyebarluaskan nilai-nilai ini dalam masyarakat, kita percaya bahwa ajaran Sang Buddha yang dibabarkan dalam Saddharma Pundarika Sutra dan dengan mengikuti ajaran dari Nichiren Shonin, kita dapat mewujudkan sebuah kehidupan yang alami dan wajar sesuai dengan nilai-nilai kehidupan itu sendiri.

3.3 Mitologi tentang Burung Bangau Tsuru

Dalam mitologi yang berhubungan dengan binatang, khususnya burung Universitas Sumatera Utara bangau dimana burung bangau ini umumnya dilukisakan dengan sangat cantik , anggun, mempunyai suara yang merdu, sering berhubungan dengan wanita yang cantik yang mempunyai sifat menyenangkan dan berkeinginan untuk tidak mendapatkan suatu imbalan. Dalam buku Leinster yang berjudul “The Devine Midhir”, seorang dewa yang bernama Tuatha de Danann, memiliki tiga ekor burung bangau dimana untuk menjadi pengawalnya Sidh, Bri Keith dari penganggu-penggangu. Tetapi burung bangau ini memiliki kelebihan reputasi yaitu tidak akan adanya peperangan atau berkeinginan untuk berperang. Oleh karena itu, burung ini adanya unsure-unsur tanda untuk ditakuti dan dihindari. Pandangan buruk mungkin berhubungan dengan adanya larangan untuk memakan daging burung bangau yang segar di kota Ireland dahulunya, dimana yang dicatat oleh seorang pemuda yang bernama “Giraldus Cambrensis” pada buku yang berjudul “Expugnatio Hibernika”. Identitas burung bangau ini mungkin mempunyai sifat yang berkenaan dengan sifat yang tidak kasar dan tidak berbicara dengan penuh keributan atau dengan menjerit. Bersumber dari http:thomascranelibrary.orgmythology.shtml Burung bangau juga dianggap menguntungkan bagi sebagian negara Universitas Sumatera Utara seperti negara China, Korea, Vietnam dan Jepang.Itu merupakan simbol kemujuran dan sering dipersembahkan dengan simbol panjang umur dengan objek lain seperti pohon pinus, pohon bambu dan kura-kura.Masyarakat Vietnam menganggap burung bangau dan naga sebagai lambang dalam kebudayaannya. Menurut tradisi masyarakat Jepang, jikalau seseorang dapat melipat kertas bangau sebanyak 1000 ekor , maka keinginan untuk penyembuhan akan dikabulkan. Kejadian ini terjadi sejak peristiwa Sadako Sasaki. Juga pada tradisional masyarakat China yang menyebut burung bangau sebagai “Tian He atau Xien He” melambangkan kebijaksanaan Lauran Mers 1987:204 dan 368. Burung memerankan peran yang penting karena mereka membawakan tiga hingga lima elemen tradisional. Tiga diantaranya adalah air, bumi dan udara. Dalam mitologi, burung yang berhubungan dengan angkasa dan surga ditambah dengan elemen dalam ruangan ke bentuk fakta-fakta dan informasi dan juga burung Phoenix, yang dikatakan sejak dulu merupakan burung api Nara sumbernya dikutip dari http:www.Khandro.netanimal_birds.html . Mitologi burung bangau melebar luas dan dapat ditemukan di area Aegean, Arab Selatan, China, Korea, Jepang dan Amerika Utara. Di Universitas Sumatera Utara Hokkaido arah utara masyarakat Ainu yang berkebudayaan lebih ke siberian daripada keJepangan mengadakan dansa burung bangau yang ditayangkan tahun 1908 oleh Arnold Genthe. Di Korea, dansa burung bangau ditayangkan di lapangan wihara Tongdosa sejak dinasti Silla-646 CE Bersumber dari http:en.wikipedia.orgwikicrane . Di Yunani, nama burung bangau adalah Geranos. Burung bangau adalah burung dari Omen Omen= tanda akan terjadinya sesuatu. Dari dongeng Ibycus dan Cranes yang menceritakan tentang perampok menyerang Ibycus dan membunuhnya. Ibycus memanggil segerombolan burung bangau yang lewat, burung bangau mengikuti pembunuh menuju teater dan menunggui dia sampai mengancam kesalahannya dan akhirnya dia mengakui perbuatan kriminalnya Johnsgard 1983:133. Senior Pliny menulis bahwa burung bangau dapat ditunjuk untuk menjaga keamanan selama orang-orang tidur. Burung bangau sebagai pengawal penjaga akan memegang sebuah batu di kukunya, jikalau dia tertidur dia akan menjatuhkan batu dan bangun Miller, Alden H. Sibley, Charles G., 1942:126-127. Di Mecca - Arab selatan, dewa-dewi Allat, Uzza dan Manah dimana Universitas Sumatera Utara mereka dipercayakan merupakan putri dan perantara dari Allah, mereka dinamakan “Three Exalted Cranes Tiga burung bangau yang mulia. Bersumber dari Miller, Alden H. Sibley, Charles G. , 1942:148. Burung melambangkan kesetiaan, kemujuran dan kasih sayang. Sepasang burung melukiskan kesetiaan di seluruh penjuru dunia. Rangkapan ini dikutip pada pembedaan jalur dengan imajinasi burung yang berkepala dua. Banyak cerita rakyat yang menceritakan bahwa laki-laki dan perempuan menjelma menjadi burung. Metamorfosis ini disarankan dari yunani kuno yang berimajinasi dari tiga dewa, yang terlihat telah membentuk menjadi burung bangau. Bersumber dari Johnsgard 1983:168. Dalam White Goddess yang ditulis oleh Robert Graves 1986 menuliskan burung bangau adalah burung yang berhubungan dengan kesucian kepada Delian Apollo dan sebelum kepada Apollo, terlebih dahulu kepada Thesus. Bahwa ke tiga tuhan menjauhkan dirinya dengan menyamar dirinya ke bentuk binatang buas, ditulis “Mercury” menjelma dirinya sebagai sejenis burung bangau yang besar dan berkaki panjang dan tinggal di daerah iklim panas, “Apollo” menjelma dirinya sebagai burung bangau juga burung Tracian sedangkan “Diana” menjelma dirinya menjadi kucing. Mercury menemukan huruf alphabet setelah melihat burung bangau terbang Universitas Sumatera Utara Dikatakan oleh Hyginus bahwa mutlaknya 13 huruf konsonan alphabet itu diambil oleh Mercury ke negara Mesir, kemudian diambil kembali oleh Cadmus ke negara Yunani dan dari sana diambil oleh Evander ke negara Itali, dimana ibunya yang bernama Carmenta A Muse beradptasikan mereka menjadi 15 buah huruf alphabet latin. Mercury juga pada waktu yang sama juga menukan permainan atletik dimana disana dia menamakan dirinya Cretan. Setelah itu Mercury sewaktu di mesir menamakan dirinya sebagai Thoth, dewa yang menjelma menjadi burung bangau Ibis, dimana orang yang menemukan tulisan dan juga membentuk kalender. Cerita ini mungkin dikutip dari sumber Etruscan: …. dan membuat burung bangau sebagai burung yang harus dihormati. Burung bangau terbang membentuk seperti huruf-V dan karakter dari semua huruf, ditandai dengan pisau pada dahan pohon yang besar- pohon kulit luar yang keras….. dalam sajak yang ditulis Hesiod Ada juga penyair yang menuliskan mitologi burung bangau tentang keterbangan burung bangau yang ditulis oleh Polwart – 1605, yang menyatakan: … kesembilan langkah burung bangau ini membuktikan dirinya sudi Universitas Sumatera Utara kepada ketiga tuhan tersebut, begitu pula baigan lehernya, bulunya hitam dan putih dengan kulit merah mudanya. Burung bangau membuat dirinya penuh kekaguman menetap dengan berpindah tempat dari daerah tropis ke daerah atlantik dingin dan kembali lagi dua kali dalam setahun, terbang dengan bentuk formasi V diikuti dengan suara seperti suara trompet pada terbang dengan jarak yang sangat tinggi. Hal ini juga harus mengikatkan mereka dengan ucapan yang berlebihan dengan memuja agama sebagai pemberi kabar kepada dunia… Dari sisi keanggunnannya juga terdapat mitos bahwa adanya Tarian Burung Bangau di Delos yang disebut sebagai “Crane Dances in Delos”, merupakan tarian yang berbentuk lingkaran karena itu diadaptasikan disana untuk pemujaan kepada dewi Bulan Moon Goddess, oleh Robert Graves 1986:483. Burung bangau adalah burung yang bijaksana, tanda formasi bentuk sewaktu burung bangau terbang dinilai membawa inspirasi huruf dan huruf adalah dasar pengetahuan pelajaran. Rahasia dan kebijaksanaan dari alphabet ini serta kalender dikatakan dikandung dalam khayalan burung bangau, oleh Peter Bogdanovich, 1998:143. Universitas Sumatera Utara Disini juga diceritakan bahwa burung bangau dengan lehernya yang panjang dan kecil, mempunyai ukuran yang mengesankan juga sayap yang lebar, burung bangau ini kelihatannya seperti pencangkokan dari garuda dan naga. Johnsgard 1983:683 menuliskan Burung bangau dengan seluruh tubuh yang berbulu putih dan hitam dengan kepala dan leher yang berkelok-kelok khususnya menyimbolkan gabungan antara kebijaksanaan dan perasaan keharuan dan kasihan. Juga dimunculkan sebuah tanda seperti tanda permohonan, yang terletak di tas kepala yang ditandai dengan warna merah tua. Menurut ICF International Cranes Foundation mengatakan bahwa kebanyakan dari spesies burung bangau mempunyai tanda “diatas kepalanya mempunyai sebuah tambalan merah terang dan bersinar kepada lawan atau binatang pemakan sesama untuk menunjukkan pertumbuhannya.” Burung bangau di pusat Bhutan, setiap tahunnya burung bangau ini meninggalkan dataran tinggi Tibet dan terbang ke selatan melewati tahun musim dingin. Menurut kepercayaan di daerah tersebut, burung ini suci, dianggap akan reinkarnasi lagi hidup kembali di dunia ini untuk membantu kehidupan orang-orang mencapai penerangan. Telah diteliti bahwa burung Universitas Sumatera Utara bangau dapat hidup sekitar 80 tahun, dua kali kehidupan yang diharapakan oleh perkiraan kehidupan masyarakat Bhutan. Bersumber dari Harry Marshall, 1989:112 Telah diteliti bahwa burung bangau akan tiba pada waktu yang sama dan hari yang sama dan terbang berputar mengelilingi biara sebanyak tiga kali dan berdiri di atas bukit rawa-rawa, selalu berputar sesuai dengan putaran jarum jam. Tanda ini menandakan bahwa itu merupakan cara untuk menjalankan upacara agama oleh kaum peziarah agama Buddha yang datang untuk menyembah kepada Tuhan. Ketibaan burung bangau memberikan tanda kepada pendeta dan terbang sebanyak tiga kali mengelilingi biara Harry Marshall, 1989:357. Mereka juga percaya bahwa ada cerita legenda tentang seorang ibu yang telah mempunyai lima orang putri yang sangat berkeinginan untuk mempunyai seorang putra. Ibu ini beserta suaminya pergi ke sebuah biara yang ditingali seorang lama yang terkenal, dimana mempersembahkan upacara keagamaan untuk meminta dikabulkan permohonan suami istri ini. Sewaktu kehamilan berikutnya, Loga bermimpi 3 ekor burung bangau yang memberinya semangkok susu yogurt yang diletakkan selembar surat diatas mangkok tersebut. Burung bangau spesial ini memberitahukannya bahwa Universitas Sumatera Utara mereka diutus Guru Rinpoche dan di dalam selembar surat tersebut adalah diberitahukan bahwa anak yang dikandungnya adalah salah seekor burung bangau yang akan menjelma menjadi anaknya. Ke tiga burung bangau ini memberitahukan untuk menyimpan rahasia sampai burung bangau itu tersebut lahir menjelma menjadi putranya. Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan