Sejarah Berdirinya dan Gambaran Masjid Blok A Tanah Abang
dibutuhkan untuk pembangunan keseluruhannya adalah Rp 770 milyar. Oleh Pemda DKI Jakarta, bangunan itu diharapkan sebagai icon ibu kota.
Masjid ini merupakan yang terindah, yang ada di sebuah pusat perbelanjaan. hampir setiap orang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk suasana di pasar. Begitu
pula dengan pusat perbelanjaan Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat. Aktivitas transaksi jual beli di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini berlangsung dari
pagi hingga menjelang malam. Ribuan orang, dari berbagai suku bangsa dan warna kulit, hilir mudik melakukan perniagaan. Tempat ini hampir tak pernah
sepi dari ribuan manusia setiap harinya. Begitulah kondisi sebuah pasar yang tak pernah sepi.
Namun, bila diperhatikan secara seksama, ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok antara Pasar Tanah Abang dibandingkan pasar lainnya, apalagi
dengan pasar tradisional. Di tempat ini, kebersihan cukup terjaga kendati dipenuhi berbagai macam barang dagangan. Satu hal lagi, termasuk yang membedakannya
dengan pusat perbelanjaan lainnya, adalah keberadaan tempat ibadah masjid atau mushala. Biasanya, di pasar tradisional, lokasi Masjid atau Mushalah
ditempatkan di bagian sudut. Di mall-mall, pada umumnya, Masjid atau Mushalah ditempatkan di pojok ruangan sempit, di basement lantai dasar, atau
di parkiran. Hal tersebut berbeda dengan Blok A Pasar Tanah Abang. Masjid di lokasi ini justru ditempatkan di bagian paling atas, yakni di lantai 14.
Tentu, ada pesan berbeda yang ingin disampaikan pengelola pasar melalui keberadaan masjid yang berada di lantai paling atas ini. Pertama, untuk
menempatkan posisi sebagai puncak tertinggi dalam mengagungkan asma Allah. Kedua, tentunya agar selalu terlihat indah dan bersih. Bagi yang belum pernah
berkunjung ke lokasi ini, keberadaan masjid di puncak bangunan itu mungkin akan terasa merepotkan karena harus menaiki ratusan anak tangga. Tapi, jangan
salah, pengelola pasar sudah mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan tangga berjalan eskalator dan lift. Sehingga, akan memudahkan para
pengunjung dan jamaah masjid untuk menjalankan ibadah kepada Allah.
3
Para pedagang yang berada di basement pun tak perlu khawatir akan ketinggalan shalat berjamaah. Sebab, kumandang azan akan senantiasa berseru
kepada mereka untuk menunaikan shalat di rumah Allah ini melalui pengeras suara yang tersedia dari lantai dasar hingga puncak.
Konsep pendirian Masjid Blok A Tanah Abang dimaksudkan untuk memberikan tempat ibadah yang nyaman dan tenang bagi pengunjung dan pelaku
niaga di Pasar Blok A Tanah Abang. Ini ide dari Pak Djan Faridz yang sekarang beliau adalah anggota DPD RI dan juga sebagai pemilik gedung Blok A Tanah
3
http:koran.republika.co.idkoran153101048Masjid_Blok_A_Tanah_Abang_Sentuhan_Isl am_Klasik_dan_Eropa dikases pada tanggal 18 Februari jam 21.15 WIB
Abang. Bahkan, konsep dan gaya arsitektur masjid ini pun beliau yang memilihkan.
4
Masjid yang diberi nama sesuai dengan nama tempat perniagaan ini memiliki nilai-nilai arsitektur yang sangat indah. Gaya Eropa ala Alhambra di Cordoba,
Spanyol, begitu kental mewarnai bangunan masjid ini. Ia dipadukan dengan gaya Islam klasik yang bersentuhan dengan budaya dari Dinasti Umayyah saat
mendirikan Mozqueta Grande Cordoba atau Alhambra itu. Pilar-pilar hingga dinding- dindingnya dipadati dengan aneka gaya bangunan dan ukiran terindah
dari abad ke-16 Masehi itu. Saat menapaki masjid Blok A Tanah Abang pertama kali, pandangan mata langsung tertuju pada lorong-lorong masjid yang dilengkapi
tembok dengan pilar berukir warna putih dan merah. Hal ini mengingatkan pada Istana Alhambra di Cordoba. Ornamen kaca serta kaligrafi hasil sentuhan
arsitektur asal Maroko terlihat sangat indah dan menawan. Dan di dalamnya terdapat Perpaduan warna tembok dan hamparan karpet permadani di atas
lantainya semakin memperindah ruangan masjid yang hanya membutuhkan waktu enam bulan untuk berdiri ini. Menyaksikan sekaligus menikmati ruangan dan
aneka kaligrafi di dinding masjid membuat hawa sejuk langsung menyelimuti setiap hati para jamaah ataupun pengunjung masjid. Bukan saja karena
ruangannya yang full AC di setiap sudutnya, tetapi asma Allah selalu berkumandang dengan lantunan irama yang syahdu.
4
Agil Alatas, Manager Operasional Masjid, Wawancara Pribadi, Jakarta: 12 Februari 2010
Karena itu, hati jamaah akan senantiasa larut bermunajat kepada Sang Khaliq. Keindahan arsitekturnya membuat orang betah untuk berlama-lama berada di
dalamnya dan mengagumi karya anak manusia yang diberikan dari Sang Maha Karya, pemilik keindahan dan keagungan. Allah SWT. Kesan ini menafikan
keberadaan tempat ibadah yang dibuat seadanya di berbagai pusat perbelanjaan, bahkan hotel-hotel berbintang sekalipun. Bila di lokasi seperti ini masjid hanya
menjadi sekadar memenuhi persyaratan untuk umat Islam, sebaliknya di Pasar Blok A Tanah Abang, tempat ibadah ditempatkan pada posisi yang
sesungguhnya, yakni tinggi, indah, bersih, dan mewah. Tentu, belum cukup dengan semua keindahan dan keelokan dari bangunan
Masjid Cordoba yang ada di Spanyol itu. Masjid Blok A Pasar Tanah Abang ini juga mengadopsi arsitektur Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah. Inilah akulturasi arsitektur Islam klasik dengan gaya Eropa dan dua masjid kebanggaan umat Islam di seluruh dunia, Masjid al-Haram dan Nabawi.
Masjid yang mampu menampung sekitar 3000 jamaah itu, juga sangat terasa dengan nuansa Timur Tengah. Begitu pengunjung atau jamaah memasuki masjid
yang full AC ini, puluhan pohon palem siap menyambutnya. Saat pertama kali masjid didirikan, ada 16 pohon kurma mini yang didatangkan khusus dari Arab
Saudi. Sayangnya, karena akarnya semakin membesar dan terasa mengganggu akan keberadaan masjid, akhirnya pohon terpaksa kita cabut. Pengurus lalu
menggantinya dengan pohon palem.
Selanjutnya, ketika mendekati tempat imam masjid, terlihat sebuah mimbar kokoh yang dibuat menyerupai Mimbar Masjid Nabawi. Namun, ukurannya lebih
diperbesar, sekitar empat meter persegi dan menjulang tinggi ke atas. Mimbar yang terbuat dari kayu jati itu memiliki tujuh anak tangga. Maka, khatib pun akan
terlihat gagah Saat memberikan ceramah setiap shalat Jumat. Sementara itu, pada bagian belakang, terdapat dua buah tangga yang terletak di sebelah kiri dan kanan
untuk menggapai lantai dua, tempat ibadah khusus perempuan. Tersedia mukena bagi mereka yang ingin mengerjakan shalat. Selain itu, deretan kran-kran yang
mengalirkan deras air untuk berwudhu menjadikan nilai plus bagi masjid tersebut. Dengan banyak dan derasnya air yang mengalir dari kran-kran itu, para jamaah
tidak harus lama-lama antri untuk berwudhu. Masjid ini didominasi warna hijau cerah dan warna cokelat muda. Perpaduan
warna bangunan masjid ini sengaja dipakai untuk menyiratkan kesan teduh, nyaman, dan tenteram
serta warna hijau cerah ini juga sebagai Ciri Khas dari Gedung Pasar Tanah Abang Blok A. Kembali menuruni anak tangga, setelah
melewati pintu keluar, akan terlihat ruang wudhu bergaya modern minimalis yang dibalut keramik putih. Terdapat enam wastafel dan kaca dalam ruang wudhu.
Agar tertib, pengelola masjid membuat dua buah ruang khusus untuk berwudhu, laki-laki dan perempuan secara terpisah. Masjid ini juga memiliki ruang
sekretariat dan ruang tunggu tamu VIP. Al- Qur’an juga tersedia di setiap sudut ruangan masjid. Bagi Jamaah yang malas menemani istrinya berbelanja dapat
menunggu di masjid sambil membaca Al-qur’an ataupun mengikuti kajian yang diadakan Pengurus Masjid. Sementara itu, pada bagian luar, pengelola
melengkapinya dengan bangunan penitipan barang dan sepatu. Sehingga, mereka yang beribadah di masjid tak perlu khawatir akan kehilangan atau tertukar alas
kakinya.
5
Habib Agil menjelaskan, Masjid Blok A Tanah Abang ini hanya beroperasi saat Zuhur, Ashar, dan Maghrib. Hal ini disebabkan pada saat itulah, banyak
pedagang Muslim di Pasar Tanah Abang yang melakukan perniagaan. Situasi dan kondisi di dalam masjid sangat kontras dengan kondisi pada lantai-lantai paling
bawah yang tak pernah sepi dari pembelanja, karena memang Tanah Abang merupakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara yang terkenal hingga ke Benua
Afrika.