Visi dan Misi Masjid Pasar Tanah Abang Blok A

Misi, untuk mencapai visi tersebut maka diperlukannya misi. Dan Misi itu sendiri adalah suatu pernyataan tentang aktivitas dari perusahaan atau organisasi. 6 Visi dan Misi dari Masjid Blok A Tanah Abang, adalah: Visi: Menjadikan Masjid sebagai sarana Islam yang berkah, menghimpun dan penggerak kebersamaan dalam meningkatkan iman, ilmu, dan pengamalan menuju kemaslahatan hidup umat khususnya di Pasar Tanah Abang Blok A. Misi: 1 Mengelola Masjid sebagai pusat Ibadah, ilmu dan peradaban Islam dalam pelayanan sosial. 2 Menyelenggarakan pembinaan umat yang melahirkan komunitas yang terbaik. 3 Membangun suasana pasar tanah abang sebagai pasar yang Islami yang diterima masyarakat luas. 4 Menyelenggarakan kegiatan pendidikan Islam non formal dalam kehidupan global dan pasar bebas.

C. Struktur Kepengurusan Masjid Pasar Tanah Abang Blok A

Dari segi bahasa, struktur dapat berarti cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi dapat berarti perkumpulan orang-orang atau 6 Ahmad Sutarmadi, Visi Misi dan Langkah-langkah Strategis Pengurus Dewan Masjid Indonesia dan pengelola masjid, Jakarta: Logos, 2002, h. 2 kelompok kerja sama antar orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama atau susunan dan aturan dari berbagai organ dan sebagainya sehingga merupakan kesatuan yang teratur. 7 Organisasi adalah kesatuan social yang dikoordinasikan secara sadar, yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah. 8 Biasanya daftar tugas yang akan dilaksanakan ini dianalisa dan dibagi-bagi dalam berbagai pusat kegiatan atau bagian atau departemen. Bagian ini bisa dibagi berdasarkan region, rayon, atau daerah, bisa berdasarkan fungsi dan sebagainya. Cara kerja dan kerjasama antara bagian yang sudah dibagi itu disebut Struktur Organisasi. 9 Jadi, Struktur Organisasi Masjid adalah susunan unit-unit kerja yang menunjukkan hubungan antar unit, adanya pembagian kerja sekaligus keterpaduan fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dan adanya wewenang, garis pemberian tugas dan laporan. 10 7 Andrini T. Nirmala dan Aditya A. Pratama, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Prima Medika, 2003, h. 288 dan 435 8 Dydiet Hardjito, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001, h. 5 9 Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Masjid, Yogyakarta: Darma Bhakti Prima Yasa, 1993, h. 35 10 Moh. E. Ayyub et al., Manajemen Masjid, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, Cet.Ke-1, h. 44