Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hambatan atau kesulitan yang dialami siswa belajar itu tidak terlepas dari faktor endogen yang ada dalam diri siswa maupun faktor exogen yang ada diluar diri siswa.

E. Kerangka Berpikir

Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran di sekolah, baik tingkat dasar maupun tingkat lanjutan. Mata pelajaran ini terkenal sebagai pelajaran yang kurang disenangi siswa, karena banyak sebagian siswa yang menganggap mudah untuk dipelajari terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia dan malas untuk membaca. Jika keadaan ini dibiarkan dalam waktu yang panjang, tentu akan berpengaruh bagi hasil belajar siswa baik pada pelajaran bahasa Indonesia maupun pelajaran yang lain. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa disebabkan karena siswa enggan untuk belajar, karena malas untuk membaca atau metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat ketika mengajar. Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru dalam menyampaikan meteri pelajaran dan menggunakan alat bantu yang sesuai mempengaruhi keberhasilan proses mengajar tersebut. Untuk itu sekolah harus dapat memberikan fasilitas yang dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Secara teori kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan siswa. Di sini, tentu saja tugas guru adalah berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan bagi semua siswa dalam berbagai macam ilmu pengetahuan, salah satunya adalah bahasa Indonesia. Guru diharapkan dapat membantu kesulitan atau hambatan yang dialami siswa dalam belajar, sehingga mereka dapat memahami dan memecahkann masalah. Guru harus mendorong dan meningkatkan jalannya proses belajar siswa serta berusaha agar materi yang disampaikan dapat dipahami dan dimengerti. Sehingga apa yang dilakukan dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan taraf berpikir siswa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia penggunaan metode oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar sangatlah penting, guru diminta mampu menjadi fasilitator yang profesional dalam proses pembelajaran.

F. Hipotesis Penelitian