Metode Pembelajaran KAJIAN TEORI

Bagi hampir semua orang, sangatlah mudah untuk melakukan perbuatan melihat, mendengar, membau, merasakan, dan menyentuh, yakni proses-proses yang sudah ada semestinya ada. Namun, informasi yang datang dari organ-organ indera, perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti, dan proses ini dinamakan persepsi. Jadi, dapat disimpulkan proses persepsi dari berbagai pendapat, bahwa persepsi merupakan komponen pengamatan yang di dalam proses ini melibatkan pemahaman dan penginterpretasian sekaligus.

B. Metode Pembelajaran

1 Pengertian Metode Pembelajaran Metode merupakan salah satu unsur yang sangat penting keberadaannya dalam pendidikan. Karena, dengan adanya metode diharapkan mampu membantu guru dan siswa dalam tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan. Pada prinsipnya bahwa manusia itu harus berusaha dan berikhtiar dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau usaha dan dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau usaha tersebut tentu menggunakan cara, cara inilah yang disebut metode. Adapun pengertian metode menurut arti etimologi sebagaimana termaktub dalam suatu sosiologi suatu pengantar yang mengartikan metode adalah cara kerja. 13 Dengan demikian, metode pembelajaran adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran. Sehingga metode pembelajaran dapat diartikan suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang diharapkan. 13 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, h. 48. Untuk lebih jauh memahami tentang metode, maka penulis mengemukakan beberapa definisi metode menurut pendapat para ahli. Diantaranya, sebagai berikut: a. Menurut Mahmud Yunus “metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya. ” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana dan sistematis guna mencapai tujuan yang direncanakan. 14 b. Menurut Ahmad Tafsir “metode adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu. ” Kata tepat dan cepat inilah yang sering diungkapkan dengan efektif dan efisien. Pengajaran yang efektif artinya pengajaran yang dapat dipahami murid secara sempurna. Dalam ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa pengajaran yang berfungsi pada murid. Berfungsi artinya menjadi milik murid, pengajaran itu membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran yang tepat adalah pengajaran yang tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi metode hanyalah menentuka prosedur yang akan diikuti. 15 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara atau jalan yang terencana dan sistematis. Yang ditempuh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Namun, dalam pemilihan dan penggunaan metode seorang guru harus mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari metode yang akan digunakannya serta harus mampu mempertimbangkan aspek efektifitas, efesiensi, dan relevansinya dengan tujuan pembelajaran. 14 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 87. 15 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 9, h. 50-51. Materi yang akan disampaikan, karakteristik siswa dan sebagainya. Sehingga, siswa mampu menangkap, memahami, dan mengaplikasikan makna yang terkandung di dalam materi pembelajaran tersebut. Pembelajaran secara etimologi berasal dari kata “belajar” yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Kemudian dari kata belajar tersebut diberi imbuhan pe- dan –an sehingga terbentuk kata “pembelajaran” yang artinya proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. 16 Sedangkan pengertian pembelajaran menurut pendapat para ahli, adalah sebagai berikut: a. Menurut Syaiful Sagala, “pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan azas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik siswa.” b. Menurut Corey, “pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku dan kondisi khusus atau menghasilkan respon terhada p situasi tertentu.” c. Menurut Oemar Hamalik, “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, materil, fasilitas, dan perlengkapan, serta prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.” Adapun yang termasuk unsur-unsur manusia adalah siswa, guru, dan tenaga lainnya. Materil meliputi buku-buku, papan tulis, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan meliputi ruangan kelas, komputer, dan sebagainya. 16 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 17. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya. 17 Dengan demikian, inti dari kegiatan pembelajaran adalah memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode pengajaran yang cocok dengan kondisi yang ada guna mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Dan untuk mencapai hal tersebut harus berpijak pada empat hal pokok yang disebut dengan kondisi pembelajaran, yaitu: a. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai b. Isi pembelajaran yang harus dipelajari peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut c. Sumber belajar yang tersedia dan dapat mengantarkan pesan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien d. Karakteristik peserta didik yang belajar. 18 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh guru secara sistematis dalam upaya memberi pemahaman kepada siswa dengan tujuan agar dapat merubah tingkah lakunya sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Selain itu, metode pembelajaran mempunyai arti lebih dari sebagai alat untuk manyampaikan pengetahuan kepada otak siswa, melainkan dapat pula sebagai alat untuk memperoleh keterampilan, sikap, minat, dan nilai-nilai yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa proses pengajaran yang dibangun oleh guru sesungguhnya bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, kemampuan berpikir, serta meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran sebaiknya lebih memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa” bukan pada “apa yang dipelajari siswa”. 17 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, h. 239. 18 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2004, Cet. 3, h. 185-186. 2 Kedudukan dan Fungsi Metode Pembelajaran Dalam proses pendidikan, metode memiliki kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran. Adapun kedudukan metode pembelajaran menurut Syaiful B. Djamarah adalah: a. Sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bergerak, baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu dan motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri individu. Oleh karenanya, penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar mengajar berfungsi sebagai alat motivasi ekstrinsik atau pendorong yang berasal dari luar individu yang bisa membuat orangsiswa belajar. Motivasi memiliki kekuatan yang sangat besar dalam proses belajar mengajar sehingga berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar salah satunya dipengaruhi oleh adanya motivasi. b. Menyiasati perbedaan individual anak didik Anak didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat, motivasi, lingkungan sosial dan keluarga, kebiasaan, dan lain-lain. Oleh karenanya, penggunaan metode oleh guru dalam proses kegiatan belajar diharapkan dapat menyiasati segala perbedaan tersebut, sehingga anak didik mampu belajar atau menerima pelajaran sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. 19 c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan fasilitas untuk mengantarkan bahan pelajaran dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Sebuah realita 19 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar ,Bandung: PT Refika Aditama, 2007, Cet. 1, h. 55. bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walau sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang menarik karena disampaikan dengan cara yang kurang baik atau kurang tepat, maka materi tersebut kurang dapat dicerna oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran pun tidak tercapai secara maksimal. Sedangkan fungsi metode pembelajaran secara umum adalah sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksana operasional pendidikan. Sedangkan dalam konteks lain metode merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Karenanya dalam memfungsikan metode terdapat suatu prinsip umum, yaitu prinsip agar pengajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan, dan motivasi, sehingga pelajaran atau materi itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa. Banyaknya metode yang ditawarkan para ahli lebih merupakan usaha mempermudah atau mencari jalan paling sesuai dengan perkembangan jiwa si anak dalam menerima pelajaran. 20 3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran Pada prinsipnya, tidak satu pun metode yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Karena itu, guru tidak boleh sembarangan memilih serta menggunakan metode pembelajaran. Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran antara lain: a. Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Perumusan tujuan akan berpengaruh terhadap kemampuan anak didik dan pemilihan metode yang akan digunakan. Oleh karena 20 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam 1, Jakart: Logos Wacana Ilmu, 1997, Cet. I, h.93- 94. itu, metode yang dipilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya metodelah yang harus tunduk kepada tujuan dan bukan sebaliknya. Kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan maka metode harus mendukung sepenuhnya. b. Materi pelajaran Materi pelajaran adalah sejumlah bahan ajar yang hendak disampaikan guru kepada siswa. Setiap mata pelajaran memiliki materi yang berbeda-beda, dan untuk menyiasati perbedaan tersebut maka diperlukan cara atau metode pembelajaran yang tepat agar materi yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan dikuasai oleh siswa, sehingga hasil belajar yang diperolehnya pun dapat optimal. c. Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari aspek psikologis maupun minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga, dan harapan masa depannya. Dimana semua perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. d. Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru diharuskan dapat menciptakan situasi yang dinamis, tidak hanya melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, namun pada waktu tertentu guru sebaiknya melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka. e. Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah, lengkap tidaknya fasilitas belajar dapat mempengaruhi pemiihan dan penggunaan metode mengajar. Fasilitas belajar yang lengkap akan sangat membantu guru dalam memilih dan menggunakan metode yang bervariasi, sebaliknya ketiadaan metode akan sangat mengganggu proses pembelajaran terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode. f. Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan, dan pengalaman mengajar guru adalah latar belakang pendidikan. Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakang pendidikannya kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seoirang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan memiliki jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 21 Selain itu, Syaiful B. Djamarah dan Winarno Surakhmad 1991, mengemukakan ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran, yaitu: a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya c. Situasi berlainan keadaannya d. Fasilitas bervariasi secara kualitas dan kuantitas e. Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda-beda. 22 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa dalam pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan, diantaranya sebagai berikut: a. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 21 Pupuh Faturrohman dan M.Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar..., h. 60-61. 22 Ibid, h. 15. b. Harus adanya kesesuaian antara metode yang digunakan dengan kompetensi atau kemampuan yang dimiliki guru, karena baerhasil atau tidaknya suatu strategi pembelajaran tergantung kepada kepiawaian atau kompetensi guru dalam menggunakan metode. c. Harus adanya kesesuaian antara metode dengan karakteristik peserta didik. Karena ia merupakan subjek belajar yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang dilakukan oleh guru diharapkan dapat menyiasati segala perbedaan tersebut. d. Harus adanya kesesuaian antara metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi pembelajaran berlangsung e. Ketersediaan fasilitas yang dapat menunjang atau membantu proses pembelajaran terutama dalam memilih dan menggunakan metode yang bervariasi.

C. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia