46
BAB 3 METODE PENELTIAN
Bab ini terdiri dari tujuh subbab. Subbab pertama membahas jenis penelitian. Subbab kedua membahas tentang variabel peneltian dan definisi
operasional. Subbab ketiga menjelaskan tentang populasi dan sampel penelitian. Subbab keempat membahas tentang instrumen penelitian. Subbab kelima berisi uji
coba penelitian. Subbab keenam menjelaskan tentang metode analisa data. Dan pada subbab ketujuh membahas tentang prosedur penelitian.
3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yakni penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2008.
Adapun metode penelitian ini menggunakan metode komparatif yakni membandingkan dua variabel atau lebih. Penelitian ini mencari arti atau manfaat
dari adanya persamaan dan perbedaan yang ada yang hasil datanya diperoleh berupa angka-angka dan didapat melalui penyebaran kuesioner Arikunto, 2006.
47
3.2. Variabel Penelitian
Kerlinger 1973 dalam Sugiyono, 2008 menyatakan bahwa variabel adalah kontruk atau sifat yang akan dipelajari, dan diambil dari suatu nilai yang
berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah kekuatan karakter character strengths.
1.2.1 Definisi Konseptual
Kekuatan karakter adalah unsur atau mekanisme psikologis yang membentuk keutamaan virtue. Keutamaan virtue yang ada pada diri manusia
dibagi menjadi enam kategori yaitu wisdom and knowledge, courage, humanity, justice, temperance dan transcendence Peterson Seligman, 2004. Setiap
Keutamaan virtue terdiri dari beberapa kekuatan karakter character strengths. Secara keseluruhan, terdapat 24 kekuatan karakter yang mewakili 6 keutamaan
yang ada, yaitu Creativity, Curiosity, Open-mindedness, Love of learning, Perspective, Bravery, Persistence, Integrity, Vitality, Love, Kindness, Social
Intelligence, Citizenship,
Fairness, Leadership,
Forgiveness and
mercy, HumiliytModesty, Prudence, Self-regulation, Appreciation of beauty and
excellence, Gratitude, Hope, Humor, Spirituality.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dari kekuatan karakter adalah skor total dari alat ukur kekuatan karakter yang telah dimodifikasi dari alat ukur VIA-IS dengan berbentuk
model skala likert. Setiap item dalam alat ukur ini memiliki empat alternatif pilihan jawaban mulai dari sangat tidak sesuai hingga sangat sesuai yang
48 menggambarkan enam virtues dan 24 kekuatan karakter tersebut. Penilaian
didasarkan pada jawaban partisipan yang disesuaikan dengan skor tiap pilihan jawaban. Seluruh nilai dari item alat ukur kekuatan karakter ini kemudian
dijumlahkan untuk mendapatkan skor total kekuatan karakter. Untuk mengetahui kekuatan karakter yang tinggi, sedang, dan rendah pada
responden, dilakukan penjumahan item berdasarkan item-item kekuatan karakter tertentu. Jumlah nilai pada masing-masing kekuatan karakter untuk memperoleh
nilai rata-rata masing-masing kekuatan karakter. Rata-rata kekuatan karakter tersebut kemudian diurutkan dari rata-rata paling tinggi hingga paling rendah.
Lima kekuatan karakter yang memiliki rata-rata tertinggi merupakan kekuatan karakter yang menonjol pada partisipan.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Objek atau nilai yang
akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media dan sebagainya Hasan, 2002.
Populasi dalam penelitian ini adalah narapidana pemuda yang melakukan tindak pidana kriminal dan tindak pidana narkotika yang berada di Lapas Kelas
IIA Pemuda Tangerang. Narapidana kriminal pada Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang berjumlah 451 orang, sedangkan narapidana narkotika berjumlah 406
orang.
49
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi Hasan, 2002. Sampel pada penelitian ini berjumlah 80 orang narapidana Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang, yang terdiri
dari 40 orang narapidana kriminal dan 40 orang narapidana narkotika. Jumlah sampel tersebut sudah dapat mewakili populasi karena menurut Sevilla 1993,
bahwa jumlah sampel minimal suatu penelitian komparatif adalah 15 responden perkelompok.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
tujuan tertentu Sugiyono,2008. Teknik tersebut termasuk dari jenis non probability sampling, dimana setiap individu dalam populasi tidak memiliki
peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian karena peneliti memilih sampel berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah 80 orang narapidana Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang yang terdiri dari 40 orang narapidana
kriminal dan 40 orang narapidana narkotika. Narapidana tersebut adalah narapidana
yang telah
mengikuti program-program
pembinaan yang
diselenggarakan di Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang.
50
3.3.4 Karakteristik Subjek
Pada penelitian ini, subjek yang digunakan ada narapidana yang berada di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang yang terdiri dari dua kategori narapidana yakni
narapidana kriminal dan narapidana narkotika. Narapidana kriminal adalah narapidana yang terkena pidana karena kasus kejahatan kriminal seperti
pembunuhan, pencurian, perampokan, perkosaan, dan penganiayaan. Sedangkan narapidana narkotika adalah narapidana yang terkena pidana karena kasus
narkotika seperti pengedar dan pemakai narkotika. Narapidana yang akan diteliti adalah narapidana berjenis kelamin laki-laki, berusia 18 – 40 tahun, dan pernah
atau sedang mengikuti program pembinaan di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2008. Sejumlah pernyataan tertulis digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden yang merupakan laporan tentang pribadinya, sikapnya terhadap sesuatu hal yang diketahui. Angket yang digunakan bersifat langsung
dan tertutup. Angket ini terdiri dari dua bagian, yaitu: 1. Bagian pertama berisi data indentitas diri subyek
2. Bagian kedua berisi skala kekuatan karakter berdasarkan teori Character Strengths and Virtues dari Peterson Seligman 2004.
51 Adapun model angket pada penelitian ini mengacu pada skala model
Likert. Hasan 2002 mengemukakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut dengan variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen-komponen
yang dapat terukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pernyataan yang
kemudian dijawab oleh responden. Dan dalam penelitian, peneliti membagi dua kategori item pernyataan
yaitu favorabel dan unfavorabel. Skala ini terdiri dari empat aspek dan telah dimodifikasi dengan menghilangkan jawaban netral atau ragu-ragu untuk
menghindari subyek yang cenderung menempati dirinya pada posisi tersebut.
Tabel 3.1 Nilai Skor Jawaban
Pilihan Jawaban Favaourabel
Unfavourabel
Sangat Sesuai SS 4
1 Sesuai S
3 2
Tidak Sesuai TS 2
3 Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Kekuatan Karakter Character Strengths
dari Peterson Seligman 2004.
52
Table 3.2 Blue Print Skala Kekuatan Karakter Character Strengths
No. Aspek
Indikator Favorabel
Unfavorabel Jumlah
1. Wisdom and
Knowledge -
Creativity originality, ingenuity
- Curiosity interest,
novelty-seeking, openness to
experience
- Open mindedness
juggement, critical thingking
- Love of Learning
- Perspective wisdom
1, 2, 3 7, 8, 10
13, 14, 16
19, 22, 23 25, 28, 29
4, 5, 6 9, 11, 12
15, 17, 18
20, 21, 24 26, 27, 30
3 4
3
4 4
2. Courage
- Bravery valor
- Persistence
perseverance, industriousness
- Integrity aunthenticity,
honesty -
Vitality zest, enthuasism, vigor,
energy 31, 33, 35
37, 38, 39
43, 44, 47
52, 53, 54
32, 34, 36 40,41, 42
45, 46, 48 49, 50,
51 4
4
4 6
3. Humanity
- Love
- Kindness generosity,
nurturance, care, compassion, altruisric
love, niceness
- Social intelligence
emotional intelligence, personal intelligence
55, 56, 58
61, 62, 65
67, 69, 71 57, 59,
60 63, 64, 66
68, 70, 72 6
4
3
4. Justice
- Citizenship social
responsibility, loyalty, teamwork
- Fairness
- Leadership
73, 74, 75
79, 80, 82 85, 86, 87
76, 77, 78
81, 83, 84
88, 89, 90 4
4 3
5. Temperance
- Forgivesness and
Mercy -
HumilityModesty -
Prudence -
Self-regulationself- control
91, 94, 95 97, 98, 99
105, 104, 108
110, 111, 112
92, 93, 96 100, 101,
102 105, 106,
107 109, 113,
114 3
2 4
2 6.
Transcenden -
Appreciation of beauty 115, 116,
118, 119, 3
53 ce
and excellence -
Gratitude -
Hope optimism, future mindedness, future
orientation
- Humor playfullness
- Spirituality
religiousness, faith, purpose
117 121, 122,
125 127, 129,
130 133, 134,
135 142, 143,
144 120
123, 124, 126
128, 131, 132
136, 137, 138
139, 140, 141
2 5
3 4
Jumlah Total Item
88 Keterangan: item yang valid, validitas ≥ 0,30
3.5 Metode Uji Instrument Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan 144 item dari skala kekuatan karakter. Uji instrumen diberikan pada 40 orang
narapidana Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang. Adapun tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan dengan maksud:
1. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total.
2. Mengetahui tingkat realibilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
3.5.1 Uji Validitas
Validitas skala adalah sejauh mana skala tersebut menghasilkan data yang akurat tepat dan cermat sesuai dengan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrument
pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut
54 menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sebaliknya tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang
memiliki validitas rendah Azwar, 2003. Tinggi rendahnya validitas intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gamabaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat dari hasil output SPSS versi
16.00, menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai Corrected
Item-Total Correlation
masing-masing butir
pernyataan. Dan
berdasarkan hasil uji validitas pada try out, diperoleh 88 butir item yang valid dan 56 butir item yang tidak valid. Item yang valid terbagi atas Wisdom and
Knowledge: 18 item, Courage : 18 item, Humanity : 13 item, Justice : 11 item, Temperance : 11 item, dan Transcendence : 17 item. Tabel 3.2.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Anastasi dan Urbina 1997 memberikan pengertian bahwa suatu tes adalah reliabel apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang konsisten
meskipun tes tersebut diberikan dan diskor oleh penilai yang berbeda, atau diberikan pada waktu yang berlainan, atau menggunakan bentuk paralel dari tes
tersebut. Reliabililitas
adalah kemantapan,
konsistensi, prekditabilitasketeramalan, dan kejituanketepatan alias akurasi. Kerlinger,
2006. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan pada 40 orang narapidana di
Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang. Dalam perhitungan ini dilakukan dengan
55 menggunakan rumus koefisien Alpha Croncbach dan menggunakan SPSS versi
16.00. tinggi atau rendahnya reliabilitas yang dihasilkan dilihat dari kaidah reliabilitas Guilford dan pendapat Azwar 2003 yang menyatakan bahwa semakin
tinggi koefisien reliabilitas yang mendekati 1,00 berarti semakin baik, begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel 0,9
Reliabel 0,7-0,9
Cukup Reliabel 0,4-0,7
Kurang Reliabel 0,2-0,4
Tidak Reliabel 0,2
Pada try out uji reliabilitas pada skala kekuatan karakter diperoleh nilai alpha croncbach sebesar 0,934, dengan kata lain nilai ini termasuk dalam kategori
sangat reliabel. Kemudian, pada penelitian field test diperoleh reliabilitas sebesar 0,941, dengan kata lain uji reliabilitas dalam penelitian juga termasuk
dalam kategori sangat reliabel.
3.6 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk mencari perbedaan kekuatan karakter pada
narapidana kriminal dan narkotika adalh dengan menggunakan Uji t. Salah satu
teknik analisis statistik untuk menguji adanya perbedaan antara dua buah data ialah dengan menggunakan uji-t t-test karena penelitian ini merupakan
penelitian komparasi yaitu membandingkan, maka rumus yang digunakan adalah rumus t. Menurut Hasan 2002, analisis komparasi atau perbedaan merupakan
56 prosedur statistik untuk menguji perbedaan diantara dua kelompok data variabel
atau lebih. Analisis perbedaan atau uji perbedaan ini, sering disebut uji signifikansi test of signification.
Dalam penelitian ini, teknik statistik yang digunakan adalah uji-t t-test dan uji-f anova antar kelompok. Perhitungan t-test
ini diaplikasikan dalam program SPSS for windows versi 16.00, dengan taraf signifikansi 0,05.
3.7 Prosuder Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan langkah-langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, langkah-langkah tersebut
sebagai berikut : 1. Persiapan Penelitian
- Dimulai dengan perumusan masalah dan pembatasan masalah
- Menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Kedua variabel itu yaitu
kekuatan karakter dan narapidana. -
Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat, yaitu dengan teori Character Strengths dari Peterson
Seligman 2004. -
Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala kekuatan karakter character strengths
yang dirancang berupa skala Likert. -
Meminta izin kepada Departemen Hukum dan HAM Kantor Wilayah Serang, Banten, untuk melakukan penelitian di Lapas Kelas II A Pemuda
Tangerang.
57 2. Tahap Uji Coba
a. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing dan pihak Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang, peneliti melakukan uji coba alat ukur skala
kekuatan karakter pada 40 orang narapidana, yakni pada tanggal 25 Januari 2011 di Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang.
3. Tahap Pengambilan Data a. Menentukan jumlah sampel penelitian dan melakukan korfirmasi kepada
pihak Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang. b. Memberikan
penjelasan mengenai
tujuan penelitian
dan meminta
kesediaan responden untuk mengisi skala penelitian. c. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan angket yang telah
disiapkan kepada responden penelitian yang sesuai dengan kriteria responden. Angket disebarkan sebanyak 80 responden, terdiri dari 40
orang narapidana kriminal dan 40 orang narapidana narkotika. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 – 7 Februari 2011 di Lapas Kelas IIA
Pemuda Tangerang. 4. Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden. b. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian. c. Melakukan Interpretasi dan membahas hasil yang didapat, serta membuat
kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
58
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data yang terdiri dari gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, dan
hasil uji hipotesis.
4.1. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 80 orang yang terdiri dari 40 orang narapidana kriminal dan 40 orang narapidana narkotika yang berada di Lapas
Kelas II A Pemuda Tangerang.
4.1.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
Pada Tabel 4.1 berikut ini digambarkan banyaknya responden penelitian berdasarkan usia.
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia
Usia Kriminal
Narkotika F
F
21 tahun 3
3,75 4
5 21 – 25 tahun
14 17,5
11 13,75
26 – 30 tahun 11
13,75 18
22,5 31 – 35 tahun
8 10
4 5
36 – 40 tahun 2
2,5 3
3,75 40 tahun
2 2,5
Total 40
50 40
50