Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang

37 sebagaiman terlampir dalam UU ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. Bahanzatobat yang disalahgunakan juga dapat diklasifikasi Pramono, 2003 yakni; pertama, sama sekali dilarang, yakni narkotika golongan I heroin, ganja, kokain dan psikotropika golongan I MDMAekstasi, LSD, shabu-shabu. Kedua, penggunaanya harus dengan resep dokter amfetamin, sedative, dan hipnotika. Ketiga, diperjualbelikan secara bebas glue, thinner. Keempat, ada batas umur dalam penggunaanya alkohol dan rokok.

2.3. Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang

Dalam UU No.12 Tahun 1995, menerangkan pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pembinaan dalam tata peradilan pidana. Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Lapas adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan. 38 Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, tanggal 16 Desember 1983 Nomor: M.03.UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Penetapan Lembaga Pemasyarakatan tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara. Dalam Lampiran II dari Surat Keputusan tersebut Lapas Kelas IIA Tangerang ditetapkan sebagai Lapas, juga sebagian ruangannya ditetapkan sebagai Rumah Tahanan Negara Rutan. Bangunan Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang dibangun pada tahun 1924. Bangunan ini didirikan di areal tanah seluas 385.420 m², dengan luas tanah bangunan sebesar 28.610 m² dan luas bangunan sebesar 10.312 m². Bentuk bangunannya bermodel Kipas, yang terdiri dari enam blok yaitu blok A, blok B, blok C, blok D, blok E, dan blok F sebanyak 120 kamar yang sudah direnovasi dengan kapasitas 1356 orang. Fasilitas atau sarana yang terdapat di Lapas Kelas IIA Tangerang terdiri dari sarana pendidikan terdapat dua lokal kelas, perpustakaan satu lokal, ruang kantor satu lokal, tiga ruangan untuk Kamar Hunian Warga Binaan, satu ruangan Wihara, serta sarana ibadah Masjid yang terletak di blok A dengan kapasitas ±450 orang yang juga dilengkapi dengan perpustakaan Agama Islam. Jumlah penghuni Lapas Kelas IIA Tangerang saat ini berjumlah 1.664 orang, seperti yang dijelaskan di atas bahwa Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang berfungsi juga sebagi Rumah Tahanan Negara Rutan, maka Lapas kelas IIA Pemuda terdiri dari 867 orang narapidana dan 797 orang tahanan. Dan narapidana terdiri dari pidana khusus sebanyak 416 orang 406 narkotika dan 10 korupsi, dan pidana umum sebanyak 451 orang. Adapun perincian penghuni pada Lapas ini sebagai berikut: 39 Table 2.1 Klasifikasi Narapidana di Lapas Kelas II A Pemuda Tangerang Narapidana Tahanan B.I 753 orang A.I 77 orang B.IIa 107 orang A.II 55 orang B.IIb - A.III 633 orang B.IIIs 7 orang A.IV 23 orang SHMati - A.V 9 orang Titipan - Jumlah 867 orang Jumlah 797 orang

2.4. Kerangka Berpikir