14 menetukan terhadap kelangsungan dan sukses organisasi.
Sedangkan menurut Kotler 2008:34 “manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi, penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang bertujuan untuk memuaskan individu dan organisasi”.
Manajemen pemasaran merupakan suatu proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, penyaluran gagasan, pengawasan kegiatan pemasaran oleh perusahaan untuk memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
4. Definisi Perilaku Konsumen
Menurut Basu Swasta 2008 “Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut”. Menurut Nugroho J. Setiadi 2008 : 3 “Perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini. Untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi
pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan kognisi dan mereka rasakan pengaruh, apa yang mereka lakukan
perilaku, dan apa serta dimana kejadian disekitar yang mempengaruhi
15 serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan
konsumen”. Menurut Husain Umar 2010 mengatakan bahwa perilaku
konsumen merupakan
tindakan langsung
dalam mendapatkan,
mengkonsumsikan, serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
Dari definisi di atas dapat dilihat ada dua hal penting dari perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang
semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata
lain perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli
suatu barang atau jasa tertentu.
Menurut MangkuNegara 2009 perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau orang
yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam pendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat
dipengaruhi oleh lingkungan.
Menurut Schiffman dan Kanuk 2007 dalam Siti Nurbaiti 2008 perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pada pasca konsumsi produk atau jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya.
16 Sedangkan menurut Suryani 2008:6 perilaku konsumen
merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi dan proses yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan
dan menghentikan produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.
Menurut kotler 2008:182 perilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh konsumen baik individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan
dan menggunakan produk atau jasa termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan yang mengawali tindakan tersebut.
Menurut kotler 2008 : 159 Berikut ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen yaitu:
a. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam
pada perilaku konsumen, pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli. Budaya
adalah kumpulan nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan insitusi penting
lainnya.