Definisi Perilaku Konsumen Landasan Teori
17 Subbudaya adalah suatu sekelompok orang yang mempunyai
system nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Setiap kebudayaan mengandung sub-kebudayaan yang lebih kecil, atau
kelompok orang-orang yang mempunyai system nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Subbudaya
meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Kehidupan Masyarakat dalam suatu budaya dan subbudaya
sesungguhnya terbagi dalam setara atau kelas sosial. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relative
permanen dan berjenjang di mana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama, kelas sosial tidak ditentukan hanya oleh satu faktor,
seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain.
b. Faktor Sosial Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari orang
sekitar dan lingkungannya tentang produk apa yang harus dibeli. Karena itulah lingkungan sosial memberikan pengaruh terhadap
perilaku konsumen. Faktor Sosial terdiri dari 3 bagian, yaitu: kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.
Kelompok kecil adalah semua kelompok yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Dengan
pendapatan yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan konsumsi, perilaku konsumen umumnya
18 dipengaruhi oleh individu yang lainnya. Individu yang mempengaruhi
tersebut dapat dimasukkan sebagai kelompok primer yang terdiri atas kelompok terdekat dari individu tersebut. Misalnya: keluarga, teman
dan tetangga. Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok sekunder yang
mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan
asosiasi professional. Keluarga yaitu anggota keluarga sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian individu,
keluarga mempunyai peran yang sangat penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi karena keluarga sebagai organisasi
pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-
hari. Sedangkan peran dan status dalam kehidupan bermasyarakat,
peran dan status selalu mengikuti setiap individu. Peran dan status seorang individu dalam kelompok tertentu misalnya keluarga sangat
mempengaruhi dalam perilaku pembelian, meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat
menggambarkan peran dan status pemakainya.
19 c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, temparamen, kemampuan umum
dan bakat yang dalam perkembanganya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungan, Kotler dan Keller, 2009:159 dinyatakan
bahwa keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, antara lain yang terdiri dari: umur dan tahap siklus, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Mulai dari bayi hingga dewasa dan menjadi tua, manusia selalu membutuhkan barang
dan jasa. Pilihan barang yang dibeli secara otomatis dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup yang bersangkutan.
Umur dan tahap siklus dalam kehidupan, perjalanan usia tidak dapat dihindarkan.
Dengan berjalan usia maka juga terjadi perubahan pola konsumsi untuk masing- masing. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi
seorang individu dalam perilaku konsumsinya, misalnya seorang pekerja kasar akan cenderung membeli pakaian untuk pekerjaan kasar,
sedangkan pekerja kantoran akan cenderung untuk membeli setelan kemeja atau jas. Situasi ekonomi dalam perilaku pembelian sedikit
banyak juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi, dengan berubahnya situasi ekonomi, maka biasanya akan merubah perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian.
20 Gaya hidup adalah cara hidup seseorang yang terlihat melalui
aktivitas sehari-hari, minat dan pendapatan seseorang. konsumsi Seseorang dengan pendapatan yang tinggi dan gaya hidup mewah
tentunya akan menentukan pilihan pada barang dan jasa yang berkualitas. Selain itu kepribadian dan konsep diri juga mempengaruhi
pilihan produk. Konsep diri adalah bagaimana konsumen mempersepsikan diri
mereka sendiri, yang meliputi sikap, persepsi, keyakinan, dan evaluasi diri. Karena sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen
sehingga banyak perusahaan menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian seseorang. Kepribadian juga dapat mempengaruhi
perilaku pembelian, kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relative
konsisten dan tetap terhadap lingkungannya Kotler, 2008. d. Faktor Psikologis
Sikap pembelian psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan
dan sikap. Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Melalui motivasi proses pengamatan dan belajar seseorang memperoleh kepercayaan
terhadap suatu
produk yang
secara otomatis
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
21 Para
konsumen mengembangkan
beberapa kenyakinan
mengenai ciri-ciri dari suatu produk dan selanjutnya akan membentuk suatu sikap konsumen terhadap produk tersebut. Persepsi setiap orang
individu mempunyai motivasi untuk melakukan pembelian, tetapi faktor lain yang mempengaruhi setelah seorang individu tersebut
mempunyai motivasi dalam melakukan pembelian adalah persepsi. Seringkali seorang individu dihadapkan pada suatu pilihan dalam
pemilihan suatu barang misalnya, dengan adanya persepsi maka seorang individu dapat memilih sesuai dengan persepsi yang tertaman
dalam dirinya. Pembelajaran dalam melakukan tindakan seorang individu lepas
dari pembelajaran, perubahan perilaku individu dalam pembelian juga dipengaruhi oleh pengalaman dan pembelajaran dari pembelian
sebelumnya. Ahli teori ilmu pengetahuan mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling
mempengaruhi dari drive dorongan, stimulus rangsangan, clues seorang pemasar biasanya memperhatikan keyakinan konsumennya
akan produknya, seringkali seorang pemasar harus merubah iklannya untuk membentuk keyakinan seiring individu dalam pemilihan suatu
produk.
22