Identitas Perusahaan Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region Di Kalangan Mahasiswa Fisip USU)

(1)

(Studi Korelasional Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera

Region di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

SKRIPSI Diajukan Oleh :

Kartika Suci Lestari Parhusip 070904117

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

Penelitian ini berjudul Identitas Perusahaan dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana Identitas Perusahaan berperan dalam meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dikalangan mahasiswa FISIP USU. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Komunikasi, teori Public Relations, teori Marketing Public Relations, promosi, identitas perusahaan dan citra perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FISIP USU program regular S-1 stambuk 2007-2008 dan yang menggunakan kartu IM3. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik penarikan sampel Proporsional Stratified Sampling dan Purposive Sampling. Penarikan Jumlah sampel yang diambil sebesar 71 responden yang merupakan 8% dari jumlah populasi yaitu 885 orang yang terdiri dari jurusan sosiologi, kesejahteraan sosial, administrasi negara, ilmu komunikasi, antropologi, ilmu politik. Teknik pengumpulan data menggunakan projective kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup sejumlah 21 pertanyaan. Analisa data mengunakan bentuk analisis tabel deskriptif lalu dihubungkan menjadi tabel korelasional dengan menggunakan analisis General Linear Model (GLM)-Univariate. Selanjutnya uji hipotesa Semuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows version 17.0.

Dari hasil penelitian berdasarkan koefisien korelasi Spearman Rho maka diperoleh nalai korelasi (r) = 0,355 dan signifikasi (2 tailed) = 0,02. Artinya, terdapat hubungan yang kuat dan searah karena terletak pada skala Guilford angka korelasi > 0,5 – 0,75 dan hubungan antara dua variabel x dan y (rxy) signifikan yakni sebesar 0,00 < 0,05. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara Identitas Perusahaan dalam meningkatkan Citra Perusahaan.


(3)

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kekuatan yang diberikan-Nya kepada Penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi Penulis ini berjudul: “Identitas Perusahaan dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak menghadapi kesulitan karena keterbatasan dan kemampuan, namun penulis bersyukur dan berterima kasih karena telah mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini. Maka, dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Orangtuaku, Karlen Parhusip dan Corry Purba yang telah membesarkan serta senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis Setiap saat.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Drs. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi. 4. Bapak Drs. HR Danan Djaja, M.A selaku dosen pembimbing yang telah banyak

mengarahkan dan membimbing Penulis selama penulisan skripsi ini.

5. Kak Yovita selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah banyak membimbing Penulis selama kuliah di Departemen Ilmu komunikasi.


(4)

sangat bermanfaat bagi Penulis selama masa kuliah, serta seluruh staf Departemen Ilmu Komunikasi, Kak Cut, Kak Maya dan Kak Ros, yang telah banyak membantu Penulis dalam hal urusan akademik.

7. Terima kasih khusus kupersembahkan kepada Abangku dan adikku: Armando Rilentuah Parhusip dan Riski Mario Johanes Parhusip, semoga kita selalu menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan kakak adik yang selalu akur dan kompak. 8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaikku Inggrid Hutabarat, Roselina Siahaan,

Setia Witaria, Jeng Karona. Semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.

9. Seluruh teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi Stambuk 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga kita sukses selalu.

10. Semua pihak yang tidak bisa uraikan satu persatu yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik disadari maupun tidak disadari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini belum mencapai kesempurnaan, namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam menambah dan memperluas khasanah pengetahuan kita semua.

Medan, Juni 2011 Penulis

Kartika Suci Lestari Parhusip


(5)

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 7

I.3. Pembatasan Masalah ... 7

I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

I.5. Kerangka Teori ... 8

I.5.1. Public Relations ... 8

I.5.2. Marketing Public Relations ... 10

I.5.3. Promosi ... 12

I.5.4. Identitas Perusahaan ... 14

I.5.5. Citra Perusahaan ... 15

I.6. Kerangka Konsep ... 16

I.7. Model Teoritis ... 16

I.8. Variabel Operasional ... 17

I.9. Definisi Operasional ... 18

I.10. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB II URAIAN TEORITIS ... 22

II.1. Public Relations ... 22

II.2. Marketing Public Relations ... 24

II.3. Promosi ... 30

II.4. Identitas Perusahaan ... 33

II.5. Citra Perusahaan ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

III.1. Metodologi Penelitian ... 41

III.2. Lokasi Penelitian ... 41

III.3. Populasi dan sampel ... 53

III.4. Teknik Pengambilan Sampel ... 54

III.5. Teknik Pengumpulan Data ... 57

III.6. Teknik Analisis Data ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

IV.1. Pengumpulan Data ... 59 iv


(6)

IV.3. Analisis Data ... 61

IV.3.1. Analisis Deskriptif ... 61

IV.3.1.1. Karakteristik Responden ... 61

IV.3.1.2. Identitas Perusahaan ... 64

IV.3.1.3. Citra Perusahaan ... 70

IV.3.2. Analisis Korelasional ... 76

IV.3.2.1. Korelasi antara Promosi Perusahaan dalam bentuk Marchandise dengan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan atau memperkenalkan produk perusahaan melalui bidang identitas perusahaan ... 77

IV.4. Uji Hipotesis ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

V.1. Kesimpulan ... 83

V.2. Saran ... 85 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

Tabel 1. Variabel Operasional ... 18

Tabel 2. Alternatif Promosi Penjualan ... 32

Tabel 3. Populasi ... 53

Tabel 4. Distribusi Sampel ... 56

Tabel 5. Karakteristik Responden ... 61

Tabel 6. Departemen ... 62

Tabel 7. Jenis Kelamin ... 63

Tabel 8. Apakah anda pengguna kartu IM3 ... 63

Tabel 9. Tampilan/kombinasi warna pada logo yang terdapat dalam iklan display ... 64

Tabel 10. Bahasa yang digunakan dalam memberikan informasi produk pada iklan display ... 64

Tabel 11. Informasi dalam bentuk Direct Mailing/Brosur ... 65

Tabel 12. Daya tarik isi pesan Direct Mailing/Brosur ... 66

Tabel 13. Marchandise kepada konsumen ... 67

Tabel 14. Promosi yang dilakukan dalam bentuk Marchandise ... 67

Tabel 15. Tampilan/kombinasi warna logo pada spanduk, umbul-umbul dan kain rentang ... 68

Tabel 16. Daya tarik dan isi pesan ... 69

Tabel 17. Perkembangan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region ... 70

Tabel 18. Kesan terhadap PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region ... 70

Tabel 19. Apakah PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region merupakan perusahaan yang berprestasi ... 71

Tabel 20. Kemampuan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dalam memperkenalkan produk ... 72

Tabel 21. Hubungan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dengan pihak luar ... 73

Tabel 22. Partisipasi PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region ... 73

Tabel 23. Apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sudah dikenal masyarakat ... 74 Tabel 24. Pelayanan yang diberikan PT Indosat Tbk Northern Sumatera


(8)

Tabel 25. Promosi yang dilakukan oleh PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region, kemampuan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dalam memperkenalkan produk dan

perusahaan mereka melalui bidang identitas perusahaan ... 72 Tabel 26. Koefisien Korelasi Spearman Rho ... 80


(9)

Lampiran I Kuesioner Penelitian Lampiran II Tabel Pengolahan Data

Lampiran III Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU

Lampiran IV Lembar Catatan Bimbingan Lampiran V Biodata


(10)

Penelitian ini berjudul Identitas Perusahaan dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Peranan Identitas Perusahaan Melalui Media Below The Line Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region di Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauhmana Identitas Perusahaan berperan dalam meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dikalangan mahasiswa FISIP USU. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Komunikasi, teori Public Relations, teori Marketing Public Relations, promosi, identitas perusahaan dan citra perusahaan.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FISIP USU program regular S-1 stambuk 2007-2008 dan yang menggunakan kartu IM3. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik penarikan sampel Proporsional Stratified Sampling dan Purposive Sampling. Penarikan Jumlah sampel yang diambil sebesar 71 responden yang merupakan 8% dari jumlah populasi yaitu 885 orang yang terdiri dari jurusan sosiologi, kesejahteraan sosial, administrasi negara, ilmu komunikasi, antropologi, ilmu politik. Teknik pengumpulan data menggunakan projective kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup sejumlah 21 pertanyaan. Analisa data mengunakan bentuk analisis tabel deskriptif lalu dihubungkan menjadi tabel korelasional dengan menggunakan analisis General Linear Model (GLM)-Univariate. Selanjutnya uji hipotesa Semuanya dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows version 17.0.

Dari hasil penelitian berdasarkan koefisien korelasi Spearman Rho maka diperoleh nalai korelasi (r) = 0,355 dan signifikasi (2 tailed) = 0,02. Artinya, terdapat hubungan yang kuat dan searah karena terletak pada skala Guilford angka korelasi > 0,5 – 0,75 dan hubungan antara dua variabel x dan y (rxy) signifikan yakni sebesar 0,00 < 0,05. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan antara Identitas Perusahaan dalam meningkatkan Citra Perusahaan.


(11)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian dunia akan terus tumbuh di abad 21 ini, dengan perekonomian yang lebih menglobal dimana perdagangan pun semakin luas, pertumbuhan ekonomi dunia akan digerakan oleh momentum berkesinambungan dari negara-negara maju. Pemasaran modern lebih menuntut dari sekedar pengembangan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik dan menyediakan berbagai macam fasilitas bagi pelanggan.

Komunikasi yang efektif merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan, aspirasi-aspirasi dan sikap kelompok sasaran. Titik tolak dan titik akhir pemikiran suatu perusahaan harus diletakkan kepada pelanggan. Setiap perusahaan pada dasarnya memiliki filosofi perusahaan baik dari visi maupun misi. Dari visi dan misi perusahaan tersebut dibangunlah atau dikomunikasikan menunjukkan siapa, bagaimana dans emua seluk beluk perusahaan, prinsip-prinsip penjualan juga posisi pasar serta tujuan yanghendak dicapai perusahaan tersebut. Semakin berkembang perusahaan atau meluasnya kegiatan sebuah perusahaan maka hal itu dapat mempengaruhi identitas perusahaan.

Identitas perusahaan lebih dikenal atau lebih popular dengan nama Corporate Identity (Identitas Perusahaan) adalah istilah yang pertama kali dipopulerkan oleh J.Gordon Lippincott, seorang insinyur sipil di era 1940-an. Dia bersama Walter P. Margulies bergerak dibidang, image, dan marketing.


(12)

Istilah Identitas Perusahaan kemudian sangat dikenal dikalangan praktisi visual grapic designer, bahkan istilah ini merupakan mantra bagi para designer yang bergerak di desain graphis. Banyak tulisan dan buku-buku tua tentang identitas perusahaan ditulis oleh praktisi dan konsultan desain grafis atau visual yang menamakan dirinya sebagai konsultan image.

Tidak dapat dipungkiri peran mereka sangat besar dalam perkembangan industry konsultan image marketing. Kepopuleran istilah Identitas Perusahaan dikalangan praktisi desain grafis atau visual pada praktisi manajemen dan marketing yang hanya mengandalkan pengertian Identitas perusahaan pada aspek visual atau fisik yaitu seperti logo dan desain merek.

Bahkan tidak sedikit pula perusahaan yang terjebak memahami identitas perusahaan hanya sebagai salah satu strategi untuk melakukan perubahan penampilan perusahaan. Hal ini sangat berbahaya karena perubahan penampilan secara visual dengan tidak didukung aspek-aspek strategis lain yang bersifat nonvisual, misalnya kualitas pelayanan dapat berdampak kemubaziran dana.

Penampilan visual perusahaan sebagai salah satu Identitas Perusahaan memang sangat perlu diperhatikan. Perusahaan yang tidak menggunakan logo dan identitas visual lainnya maupun yang bersifat non visual akan menghadapi kesulitan untuk membangun awareness pasar sasarannya.

Identitas perusahaan adalah kombinasi logo, komposisi warna, tipografi atau bentuk huruf, bentuk seragam pegawai, bentuk khas perlatan, kendaraan dinas, fasilitas ataupun pelayanan yang diberikan dari suatu perusahaan (Kotler:2001:882)


(13)

Jadi Identitas perusahaan tidak hanya berorientasi pada keunikan organisasi dilihat dari atribut visual, tetapi atribut non visual dan nonfisik seperti perilaku dari staf dan pengelola perusahaan.

Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari adanya peran serta dari Public Relations. Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi baik itu organisasi yang bersifat komersil maupun organisasi yang bersifat non komersil. Ada pandangan bahwa Public Relations merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Defenisi Public Relations yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan “membujuk” ini. Namun adapun defenisi menurut (Jefkins, 1995:9) menyatakan Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang spesifik yang berdasarkan pada saling pengertian dimana tujuannya lebih terperinci yaitu tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja, melainkan juga berbagai macam tujuan khusus lainnya yang berkaitan dengan saling pengertian itu. Menurut Kotler, (1995:30), ada beberapa tugas Public Relations yaitu:

1. Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi pihak luar, misalnya saja untuk para distributor, para pemakai jasa perusahaan, konsumen dan sebagainya.

2. Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti selebaran informasi yang memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atau hasil kerjanya.

3. Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk Identitas Perusahaan dan cirri khasnya, seperti logo, komposisi warna, tipografi dan hiasannya, jenis kendaraan dinas, pakaian seragam para pegawai dan sebagainya.


(14)

5. Mengerjakan tugas-tugas periklanan.

6. Mengumpulkan serta mengorganisir segenap umpan balik dari berbagai sumber informasi, mulai dari kliping Koran, berita-berita radio dan televisi, serta memantau berbagai laporan dari luar.

Beberapa tugas Public Relations tersebut terlihat begitu jelas bahwa Public Relations memiliki perananan penting didalam suatu perusahaan. Dimana seorang Public Relations harus dapat memperkenalkan perusahaannya dan produk yang dihasilkan oleh perusahaannya melalui berbagai media. Baik media dalam bentuk Above the line/Up the line (Media lini atas) seperti: Pers, Televisi, Radio, Media Luar ruang (outdoor), Sinema (Bioskop). Selain itu ada juga media dalam bentuk Below the line/Under the line (Media lini bawah) seperti: Direct Mail (literature penjualan), Pameran, Point of Sale, Kalender, Marchandise, Spanduk, Umbul-umbul.

Pemilihan media merupakan masalah menemukan media yang paling efektif biaya, untuk menyampaikan jumlah paparan yang diinginkan terhadap audiens sasaran, pengaruh paparan pada kesadaran audiens tergantung pada jangkauan paparan, frekuensi dan pengaruhnya (Kotler:2001:828).

Salah satu perusahaan yang menggunakan media untuk memperkenalkan produk dari perusahannya adalah PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region. Dimana perusahaan ini juga menggunakan jasa Public Relations untuk memperkenalkan Identitas Perusahaan mereka. PT Indosat adalah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional yang memiliki suatu identitas perusahaan.


(15)

PT Indosat Divisi Sumatera diresmikan pada tanggal 2 Maret 1985 dengan nama Divisi Medan oleh Presiden RI yang peresmiannya dilaksanakan secara jauh dari Gedung Bina Graha dengan Perdana Menteri Malaysia.

Indosat adalah penyelenggara terdepan dalam industri telekomunikasi di Indonesia yang ikut mendorong perubahan dan perkembangan pasar telekomunikasi yang bertumbuh dan menjanjikan. Indosat senantiasa mengamati perkembangan industri, meningkatkan kemampuan untuk menyediakan layanan komunikasi end-to-end, mengantisipasi dan menyediakan seluruh kebutuhan pelanggan.

Identitas Indosat terdiri dari kombinasi teks “Indosat” dan symbol “Techno Flower” yang mencerminkan teknologi tinggi namun bersahabat, dinamis dan modern.

Teks Indosat didesain secara khusus menggunakan huruf kecil yang melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan mudah bekerjasama. Warna Indosat melambangkan kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri dalam bidang teknologi tinggi serta kestabilan perusahaan.

Symbol Techno Flower tercipta dari gabungan tiga elips yang mencerminkan usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia, dalam bidang teknologi dan pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga elemen tersebut. Tiga elips pembentuk techno flower masing-masing mencerminkan :

Elips berwarna merah, melambangkan Masyarakat Indonesia, elips berwarna biru, melambangkan Teknologi, elips berwarna kuning, melambangkan komunikasi. Rangkaian elips ini membentuk bintang permata di tengah


(16)

mencerminkan layanan terbaik dan berkualitas yang senantiasa diberikan oleh Indosat kepada masyarakat Indonesia.

Perusahaan ini begitu banyak menggunakan media untuk mempromosikan produknya dan memperkenalkan Identitas Perusahaannya, yaitu dengan menggunakan media Televisi melalui iklan, (above the line),dan juga Media Lini Bawah (below the line) seperti : Iklan Display, Direct Mailing, Brosur, dan Marchandise. Adapun yang dimaksud dengan iklan Display yaitu iklan dalam bentuk logo, dan informasi produk. Sedangkan Direct Mailing yaitu adanya brosur yang dipromosikan, dan perusahaan ini juga membuat spanduk, umbul-umbul, kain rentang yang berisi slogan atau logo produk tertentu.

Dalam arti dengan media Below The Line ini semua perusahaan khususnya perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dapat memperkenalkan Identitas Perusahaan mereka karena dengan adanya bentuk media ini perusahaan selain memperkenalkan produknya tetapi perusahaan juga dapat memperkenalkan identitas perusahaan mereka lewat Logo dan komposisi warna perusahaan karena tertera didalam media tersebut sehingga perusahaan mendapatkan manfaat yang banyak. Sehingga masyarakat luas dapat mengenal identitas perusahaan mereka dan akhirnya dapat membentuk identitas suatu citra yang positif dari khalayak atau publik.

Berdasarkan hal ini maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauh manakah peranan Identitas Perusahaan melalui Media Below The Line dalam meningkatkan citra perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region di kalangan mahasiswa FISIP USU.


(17)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Sejauhmanakah Identitas Perusahaan berperan dalam meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dikalangan mahasiswa FISIP USU”.

3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka peneliti melakukan pembatasan masalah dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Penelitian ini bersifat korelasional yang mencari hubungan atau menjelaskan antara peranan Identitas Perusahaan dalam hal memperkenalkan Identitas Perusahaan dengan menggunakan Media Below The Line untuk meningkatkan Citra Perusahaan.

2. Penelitian ini meneliti tentang Identitas Perusahaan pada perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region.

3. Objek penelitiannya adalah mahasiswa/I FISIP USU program regular S-1 stambuk 2007 - 2008 dan yang menggunakan kartu IM3.

4. Penelitian akan dilakukan pada Bulan Maret 2011.

4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4.1. Tujuan Penelitian

1. untuk mengetahui Peranan Identitas Perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region.


(18)

2. untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media Below The Line dalam memperkenalkan Identitas Perusahaan pada Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region.

4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti serta mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan bahan penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan penelitian ini.

5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana yang akan disoroti (Nawawi, 2001: 39 - 40).

Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 5.1. Public Relations

Pandangan bahwa Public Relations, merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Defenisi Public Relations yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan “membujuk” ini. Bahkan salah seorang tokoh PR saat itu, Edward L Berney, dalam bukunya The Engineering Of Consent (1955) mendefenisikan Public Relations sebagai inducing the public in have understanding for and goodwill (membujuk


(19)

publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik, (Morison, 2006 : 6). Sampai saat ini masih banyak praktisi PR yang berpandangan bahwa Public Relations sebagai subjek komunikasi satu arah yang bertujuan untuk membujuk pihak lain.

Beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian Public Relations mulai mengalami perubahan. Defenisi mengenai Public Relations mulai memasukkan aspek komunikasi atau Two-ways communication (hubungan dua arah). Defenisi-defenisi tersebut kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Dengan demikian pengertian Public Relations sudah mengandung pengertian interaktif (aksi timbal balik).

Cultip, Center & Broom mendefenisikan Public Relations the distinctive management function which help establish and mutual lines of communications, understanding, acceptance, and cooperation between on organization and its public (Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian didalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya, (Cultip, Center, & Broom, 2000:4)

Majelis Humas Dunia (World Assembly of Public Relations) mendefenisikan Public Relations sebagai: Public Relations is the art social science of analyzing trends, predicting their consequence, conceling organization leaders and implementing planned programs of action which serve both of organization’s and the public interest (Public Relations adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pemimpin perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayanani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya, (Morissan, 2006: 7)


(20)

Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak defenisi mengenai Public Relations, namun ia sendiri memberikan batasan yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antar organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, Public Relations pada intinya masih senantiasa berkenaan dengan kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.

5.2 Marketing Public Relations

Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan dan produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan (Sulaksana, 2003:108).

Secara umum marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para konsumen.

Perusahaan sedang membentuk kelompok pemasaran hubungan masyarakat (marketing Public Relations group-MPR) untuk mendukung secara langsung promosi perusahaan/produk dalam pembentukan citra.

Nama lain untuk Marketing Public Relations adalah publisitas, yang dilihat untuk menanamkan ruang editorial sebagai lawan dari ruang pembayaran dalam media cetak atau siaran untuk mempromosikan produk, orang, dan tempat. Namun MPR bergerak jauh dari hanya sekedar publisitas saja. Marketing Public Relations dapat member sumbangan untuk tugas-tugas sebagai berikut: (Kotler:20001:880)


(21)

1. Membantu peluncuran produk baru.

2. Membangun minat untuk suatu kategori produk. 3. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.

4. Membangun citra perusahaan dengan cara yang mendukung produknya. Kiat utama promosi pemasaran Public Relations yakni (Roeslan:1998, 110) 1. Peristiwa

Perusahaan dapat menarik perhatian untuk produk baru, atau kegiatan perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa special. Ini mencakup konferensi berita, seminar, pameran, kontes, yang akan menjangkau publik sasaran.

2. Berita

Salah satu tugas utama Public Relations adalah menemukan atau menciptakan berita yang mendukung produk dan orang-orangnya. Penciptaan berita membutuhkan keahlian dalam mengembangkan konsep cerita, merisetnya dan menulis siaran pers.

3. Pidato

Pidato adalah kiat untuk menciptakan publisitas produk dan perusahaan yang menjawab pertanyaan dari media atau member ceramah di asosiasi perdagangan atau pertemuan penjualan dapat membangun atau merusak citra perusahaan.

4. Kegiatan Pelayanan Masyarakat

Perusahaan dapat meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat dengan menyumbangkan uang dan waktu dengan maksud baik.

5. Media Identitas

Biasanya bahan komunikasi perusahaan terdiri dari beberapa bentuk yang terpisah yang menyebabkan kebingungan dan hilangnya peluang untuk menciptakan identitas visual yang dapat merupakan logo perusahaan, brosur, pakaian pegawai dan sebagainya.


(22)

Pemasaran semakin beralih ke Marketing Public Relations, dlam survey 286 manajer perusahaan Amerika, tiga pendapat melaporkan bahwa perusahaan menggunakan Marketing Public Relations. Mereka menganggapnya efektif terutama dalam membangun kesadaran dan pengetahuan merek, baik untuk produk baru maupun produk maapan. Dalam arti Marketing Public Relations terbukti lebih efektif dalam biaya daripada iklan.

Umumnya Marketing Public Relations yaitu (Sulaksana: 2003, 130)

1. Membangun Kesadaran: Public Relations dapat menempatkan cerita dimedia untuk membawa perhatian pada suatu produk, jasa, organisasi dan sebagainya.

2. Membangun Kredibilitas: dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.

3. Mengurangi biaya promosi: Public Relations memerlukan lebih sedikit biaya daripada media iklan.

Kontribusi Public Relations sulit diukur, karena Marketing Public Relations digunakan bersama dengan kiat promosi lain. Ukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran, pemahaman, sikap produk yang dihasilkan dari kampanye Marketing Public Relations. Selain itu adanya kontribusi penjualan dan laba, pengaruh penjualan dan laba adalah merupakan ukuran yang paling memuaskan.

Perusahaan saat ini sangat tergantung pada bahan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Biasanya bahan komunikasi perusahaan terdiri dari beberapa bentuk yang terpisah, yang menyebabkan kebingungan dan hilangnya peluang untuk menciptakan identitas visualnya yang dapat dikenali masyarakat. Identitas visual dibawa oleh logo perusahaan, alat tulis, brosur, kartu bisnis, seragam, dan sebagainya.


(23)

5.3 Promosi

Promosi adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Promosi penjualan merupakan inisiatif jangka pendek, untuk mendorong pembelian atau penjualan dari produk atau jasa. Promosi penjualan tujuannya untuk membina hubungan baik dengan konsumen. Promosi penjualan mencakup berbagai macam alat insentif jangka pendek, kupon, hadiah.

Keputusan mengenai pengeluaran untuk promosi penjualan membutuhkan penetapan tujuan promosi penjualan, memilih alat promosi penjualan, mengembangkan, menguji coba, dan mengimplementasikan program promosi penjualan serta mengevaluasi hasilnya.

Dalam suatu promosi harus memperhatikan beberapa macam proses, yaitu (Juliansyah: 2000, 44)

1. “Cognitive Componen” (Komponen Rasional) dalam diri manusia, berdasarkan pemikiran dan penelitian rasional atas apa yang dianjurkan oleh komunikan.

2. “Affective Componen” atau komponen perasaan (emosional) sebelum mengambil penilaian terakhir tentang isi “message” (pesan)

3. “Connotative and Motivational” atau penilaian berdasarkan arti khusus dari isi message sebagaimana disajikan oleh komunikator.

Adapun media-media promosi yaitu sebagai berikut : 1. Televisi

- Iklan Konvensional

- Sponsorship (Blocking Time)

- Kuis, berupa permainan dan hiburan


(24)

2. Radio

- Iklan Konvensional - Kuis

- Interaktif - Talkshow 3. Media Cetak

- Iklan Display, iklan dalam bentuk logo dan informasi produk. - Advertorial, iklan dalam bentuk artikel.

4. Media lain

- Billboard, Papan reklame menggambarkan suatu produk.

- Direct Mailing, mengirimkan brosur atau catalog kepada konsumen.

- Merchandise, promosi dalam bentuk produk tertentu dimana terdapat logo produk yang dipromosikan.

- Spanduk, umbul-umbul, kain rentang yang berisi logo perusahaan tertentu.

5.4 Identitas Perusahaan

Identitas Perusahaan dipopulerkan oleh J.Gordon Lippincoot, seorang insinyur sipil di era 1980-an bersama Walter P.Marguilies membangun perusahaan konsultan desain.

Istilah Identitas Perusahaan sangat dikenal dikalangan praktisi visual graphic designer. Identitas Perusahaan adalah kombinasi logo, komposisi warna, tipografi atau bentuk huruf, bentuk seragam pegawai, bentuk khas peralatan, kendaraan dinas, fasilitas ataupun pelayanan yang diberikan dari suatu perusahaan dan sebagainya, yang semuanya mengidentifikasikan keunikan dan keberadaan suatu perusahaan (Kotler:2001:882)


(25)

Identitas Perusahaan berorientasi pada atribut visual dan atribut non visualnya, identitas perusahaan yang berorientasi pada atribut visual dapat dilihat dalam bentuk logo perusahaan, kombinasi warna, tipografi, bentuk seragam pegawai, dimana bentuk tersebut dapat dilihat secara nyata melalui media baik media Above the line maupun media Below the line seperti yang terdapat pada brosur, marchendise, umbul-umbul, spanduk, dan kain rentang. Sehingga dapat dengan jelas terlihat adanya Identitas Perusahaan yang dapat membangun kredibilitas perusahaan tersebut.

5.3 Citra Perusahaan

Citra adalah gambaran yang dimiliki oleh banyak mengenai pribadi perusahaan, organisasi atau produk (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995)

Sedangkan perusahaan adalah kegiatan yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan dengan menghasilkan suatu, mengolah, atau membuat barang-barang berdagang memberikan jasa dan sebagainya atau organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha (Jefkins:1995:112)

Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai oelh dunia. Pengertian citra itu abstrak atau tidak dapat diukur secara matematis tetapi dapat dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari public dan masyarakat luas pada umumnya (Roeslan, 1998:62)

Ada empat hal dalam mengukur suatu citra perusahaan yaitu (Roeslan, 1999:25): 1. Kepercayaan


(26)

2. Realitas

Realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden.

3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan

Yaitu saling memberikan keuntungan sesame pihak bagi perusahaan maupun khalayak. 4. Kesadaran

Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan hipotesa (Nawawi, 1995:40)

Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya atau faktor atau unsur yang lain (Nawawi, 1995:56)


(27)

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena variabel lain (Nawawi, 1995:57)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah citra perusahaan

7. Model Teoritis

Variabel – variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk suatu model teoritis sebgaai berikut:

Gambar 1 Model teoritis

8. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat variabel operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut :

Variabel Bebas (X) Identitas Perusahaan

Variabel Terikat (Y) Citra Perusahaan


(28)

Tabel 1

Operasional Variabel

9. Defenisi Operasional

Defenisi Operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995 : 46).

Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas (X)

Identitas Perusahaan

(melalui media below the line)

Media Below the line a. Iklan Display b. Direct Mailing c. Marchandise

d. Spanduk, umbul-umbul, dan kain rentang e. Jenis Kelamin

f. Pengguna kartu IM3

g. Yang pernah melihat logo IM3

Variabel Terikat (Y)

Citra Perusahaan

Citra Organisasi 1. Kepercayaan 2. Realitas

3. Kerjasama yang saling menguntungkan 4. Kesadaran


(29)

Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas (Identitas Perusahaan dengan menggunakan media Below the line) terdiri dari:

a. Iklan Display

Iklan dalam bentuk logo dan informasi produk. b. Direct Mailing

Direct Mailing merupakan surat langsung yang diberikan kepada konsumen dalam bentuk brosur.

c. Merchandise

Merchandise yaitu promosi dalam bentuk produk tertentu, dimana terdapat logo produk yang dipromosikan.

d. Spanduk, umbul-umbul, kain rentang

Spanduk, umbul-umbul, kain rentang berisi slogan atau logo produk tertentu. e. Jenis Kelamin: Jenis Kelamin dari responden, yakni pria atau wanita.

f. Jenis kelamin: jenis kelamin dari responden yang menggunakan kartu Indosat khususnya IM3.

g. Yang pernah melihat logo IM3 : Mahasiwa yang pernah melihat logo IM3 pada media below the line.

2. Variabel Terikat (Citra Perusahaan) Citra Organisasi

Citra Organisasi adalah gambaran mengenai perasaan dan kesan yang dimiliki oleh mahasiswa FISIP USU terhadap perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region selama memperkenalkan Identitas Perusahaan mereka dengan menggunakan media below the line.


(30)

a. Kepercayaan

Kesan dan pendapat atau penilaian positif khalayak ataupun mahasiswa terhadap perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region.

b. Realitas

Realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden.

c. Kerjasama yang saling menguntungkan

Yaitu saling memberikan keuntungan sesama pihak baik bagi perusahaan maupun khalayak.

d. Kesadaran

Adanya kesadaran khalayak tentang dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

10. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang belum sempurna. Pengertian ini kemudian diperluas dengan maksud sebagai kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga perlu disempurnakan dengan membuktikan kebenaran hipotesis itu melalui penelitian (Bungin, 2005 :75)

Salah satu penting hipotesis adalah menjadikan peneliti mampu menetapkan kemampuan teorinya sebagai salah satu alat penerang.

Hipotesa dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak terdapat hubungan antara Identitas perusahaan dalam meningkatkan Citra Perusahaan


(31)

URAIAN TEORITIS

2.1 Public Relations

Sebenarnya Public Relations bukan satu perkembangan baru seperti yang dikira orang selama ini. Organisasi profesi Public Relations sendiri sudah ada sejak tahun 1888, ketika di Amerika terbentuk Public Relations Society dan Inggris terbentuk Institute of Public Relations. Bahkan sebelum disebut Public Relations atau Humas, prakteknya sudah banyak dilakukan, contohnya Frank Jefkins menunjujjan pada tahun 1906 Ivy Ledbetter Lee telah melakukan praktek kehumasan untuk kepentingan US Coal and Railway, sedang pemerintah Lloyd George di Inggris juga telah menggunakan Public Relations untuk menjelaskan program kesehatan, pensiunan dan perumahan pada dasawarsa 1920-an.

Di Indonesia sendiri Public Relations baru mulai dikenal pada awal pertengahan decade 1970-an. Pemakaiannya pada tahun itu hanya terbatas pada hotel besar yang sering dikunjungi tamu asing. Organisasi Public Relations baru dibentuk pada April 1987 dengan nama APRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia) yang kini beranggotakan 16 perusahaan.

Berkembangnya praktek kehumasan terutama karena disadari kebutuhan untuk menjelaskan aktivitas organisasi atau perusahaan untuk memperoleh simpati dan dukungan politik. Tindakan yang dilakukan oleh suatu organisasi pada hakikatnya mempunyai efek Public Relations, baik secara langsung maupun tidak.karena itu, sebelum tindakan dilakukan, setiap organisasi harus mempertimbangkan terlebih


(32)

dahulu berbagai akibat terhadap publik sasaran. Publik disini bisa berarti konsumen, penyalur, pemasok, pemerintah, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap organisasi itu, termasuk para pemilik modal, karyawan dan keluarganya, serta masyarakat disekitarnya dan masih banyak lagi. Singkatnya publik adalah sekelompok orang-orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.

Public Relations sebenarnya bukan hanya untuk kebutuhan organisasi atau perusahaan saja namun juga individu, seperti para pemimpin politik, pimpinan militer ataupun manajer perusahaan. Karena tiap organisasi dan tiap individu pasti menghendaki agar citra mereka dimata public seperti yang mereka harapkan. Dan untuk mengembangkan citra itu tiap organisasi atau individu harus dapat mengarahkan sikap dan pandangan public.

Secara luas Public Relations dapat didefenisikan sebagai berikut:

“Planned, Persuasive, communication designed to influence significant publics” (bentuk komunikasi persuasive dan terencana dan ditujukan untuk mempengaruhi public yang berarti).

Kata kuncinya adalah terencana artinya Public Relations bukan hanya dilakukan sewaktu-waktu saat dibutuhkan saja, dan “persuasif”, karena dalam hal ini satu pihak menginginkan pihak lain untuk melakukan atau mempercayai sesuatu. Dan itu dilakukan lewat komunikasi. Sedangkan pihak lain tadi adalah “publik yang berarti”, yaitu orang-orang yang terlibat dan berkepentingan terhadap aktivitas pihak lainnya.


(33)

Dalam hal ini Public Relations lebih ditekankan sebagai komunikasi dua arah bagi kepentingan bersama, dengan membentuk suatu saling pengertian atas konflik atau kepentingan yang timbul, berdasarkan saling pengertian itu, hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya diharapkan akan dapat selalu dipelihara sehingga kedua belah pihak dapat mengambil manfaatnya.

Public Relations juga erat hubungannya dengan perkembangan sosial, ekonomi, maupun politik yang muncul dinegara tempat organisasi/perusahaan berada. Menurut suhandang (2004:60) Public Relations dalam organisasi/perusahaan muncul karena hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya kebutuhan memperbaiki hubungan baik dengan public sehingga terdapat saling pengertian, public bisa mengerti bagaimana organisasi tersebut, public lebih bisa mengenal dan mengerti lebih jelas, muncul saling mempercayai demi keuntungan kedua belah pihak, membawa kemajuan, kontuinitas organisasi, dan keutuhan publik.

2. Adanya keinginan untuk semakn bersikap terbuka terhadap public dengan menggunakan komunikasi dua arah, juga dengan menciptakan opini public yang sangat diperlukan untuk perkembangan kelangsungan organisasi atau perusahaan.

3. Kebutuhan untuk meyakinkan masyarakat yang merupakan proses mencapai kemenangan dalam mempengaruhi hal-hal penting bagi kepentingan umum sehingga membuat public semakin mengenal organisasi atau perusahaan dengan baik dan public semakin terbuka mengenai kebutuhan, keinginan, dan keluhan.


(34)

4. Adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dua arah dalam menghadapi permasalahan sosial yang kompleks, dan semakin berkembang. Untuk itu dibutuhkan hubungan yang sehat dan etis.

Seterusnya Rumanti (2002:39-42) menyatakan bahwa tugas pokok dari kegiatan Public Relations sehari-hari adalah:

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, agar public mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum masyarakat.

3. Memperbaiki citra organisasi.

4. Tanggung jawab sosial. Seorang Public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.

5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi khusus, komunikasi timbal balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya.

2.2 Marketing Public Relations

Salah satu fungsi Public Relations adalah Marketing Public Relations yang merupakan fungsi Public Relations untuk produk. Saat ini Public Relations menjadi penting karena merupakan proses perencanaan, pelaksanaan dan


(35)

pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang baik mengenai informasi dan kesan dari perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kesan dari konsumen.

Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan Marketing Public Relations, manajemen harus menetapkan tujuan pemasaran, memilih pesan dan sarana humas, menerapkan rencana tersebut secara hati-hati dan mengevaluasi hasilnya (Kotler, 1998:267-271). Pengertian konsep Marketing Public Relations secara garis besar terdapat tiga taktik untuk memperluas program dalam mencapai tujuan, yaitu pertama, Public Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy, sebagai upaya untuk mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan.

Marketing Public Relations meluas kedalam area-area baru dan disempurnakan disamping aplikasi dari berbagai teknik Marketing Public Relations, bertujuan tetap sama yaitu, untuk mendukung tujuan pemasaran dengan cara memperoleh pemberitaan yang menyenangkan bagi produk atau jasa baik secara langsung maupun tidak langsung melalui media cetak maupun media elektronik.

Menurut Roeslan (1998:232) Marketing Public Relations dapat member sumbangan pada tujuan-tujuan berikut:

1. Menetapkan tujuan pemasaran

a. Membangun kesadaran: Marketing Public Relations dapat memberikan cerita di media untuk menarik perhatian pada suatu produk, jasa, organisasi, atau ide.


(36)

b. Membangun Kredibilitas: Marketing Public Relations dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial.

c. Mendorong wiraniaga dan penyalur: Marketing Public Relations dapat mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur.

d. Mengurangi biaya promosi: Marketing Public Relations membutuhkan lebih sedikit biaya dibandingkan melalui media iklan.

2. Memilih pesan dan sarana humas

3. Menerapkan rencana Marketing Public Relations

4. Mengevaluasi hasil Marketing Public Relations

Kotribusi Marketing Public Relations terhadap besarnya laba sulit diukur karena Marketing Public Relations digunakan bersama dengan kiat promosi lain. Jika digunakan sebelum kiat lain dijalankan, kontribusinya lebih mudah dievaluasi. Tiga pengukuran efektivitas Marketing Public Relations yang biasanya dipergunakan antara lain:

a. Banyaknya paparan

Ukuran efektivitas Marketing Public Relations yang mudah adalah jumlah paparan (exposure) yang dijalankan oleh media tersebut.

b. Perubahan kesadaran/pemahaman/sikap

Ukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran/pemahaman/sikap produk yang dihasilkan dari kampanye Marketing Public Relations.


(37)

c. Kontribusi penjualan dan laba

Dampak penjualan dan laba adalah ukuran yang paling memuaskan jika dapat diperoleh.

Selain Marketing Public Relations yang merupakan fungsi Public Relations yang mendukung pemasaran, maka ada juga Public Relations yang mempunyai fungsi untuk corporate. Melihat bahwa antara Public Relations dan pemasaran sebaiknya dapat dan harus berjalan dengan harmonis. Ia membuat perbedaan yang jelas antara fungsi-fungsi Public Relations yang membantu pemasaran disebut Marketing Public Relations dan aktivitas Public Relations yang lain yang menetapkan hubungan perusahaan dengan publik non konsumen perusahaan disebut Corporate Public Relations.

Walaupun ada perbedaan antara Marketing Public Relations dengan Corporate Public Relations, tetapi diantara keduanya tetap ada hubungan yang erat dan saling memperkuat. Marketing Public Relations dan Corporate Public Relations dapat berjalan seiring dan saling mendukung untuk memberikan citra yang baik bagi perusahaan maupun produk atau jasa yang dihasilkan.

Seringkali konsep-konsep dalam Marketing Public Relations hanya menjadi teori-teori saja, hal ini karena kurangnya pengaplikasian teori-teori-teori-teori itu sendiri, padahal banyak manfaat yang dapat digali dari teori tersebut, adapun ruang lingkup aktivitas Marketing Public Relations (Kasali, 1994):

1. Memposisikan perusahaan sebagai “Leader” atau “expert”.

2. Membangun kepercayaan konsumen.


(38)

4. Menghapus, meluncurkan kembali (relaunch) produk-produk yang sudah dewasa (mature).

5. Mempromosikan cara-cara pemakai produk baru yang sudah dikenal.

6. Menggerakkan masyarakat terhadap produk baru kita.

7. Menjangkau “Secondary markets”.

8. Mempromosikan keuntungan produk lama.

9. Menekan pasar yang lemah.

10. Memperluas jangkauan iklan.

11. Menyebarkan berita sebelum beriklan.

12. Membuat iklan lebih berbunyi (menjadi pembicaraan).

13. Menjelaskan “product story” dengan lebih detail.

14. Memperoleh pemberitaan di televisi atas produk-produk yang tidak boleh diiklankan ditelevisi.

15. Ada beberapa faktor yang menyebabkan dibutuhkannya taktik dan strategi Marketing Public Relations dalam tatanan baru organisasi atau perusahaan dalam era kompetitif dan khususnya menghadapi masa krisis moneter saat ini, yaitu:

1. Meningkatnya biaya promosi yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan terbatasnya tempat.


(39)

3. Selera konsumen yang mengalami perubahan dalam waktu yang relative pendek karena banyaknya pilihan atau produk yang ditawarkan.

4. Makin menurunnya perhatian konsumen terhadap tayangan iklan.

Artinya Marketing Public Relations dalam menghadapi era pasar bebas yang kompetitif atau persaingan kian menajam dalam dunia bisnis tersebut, maka target atau sasaran Marketing Public Relations lebih diarahkan kepada kepentingan konsumen dan agar tercapai kepuasan pelanggannya. Dalam hal ini terlihat kecenderungan-kecenderungan terjadi pergeseran pilar dasar Marketing Public Relations, yakni bauran pemasarannya (Marketing mix, product, price, place, & promotion) kea rah Customer mix (bauran konsumen) sebagai upaya memberikan pelayanan secara prima, antara lain sebagai berikut (Roeslan, 1998: 237-238):

1. Customer value

Nilai-nilai konsumen diperhatikan atau menggantikan nilai atas unsur produk.

2. Cost to customer

Yakni biaya yang ditanggung konsumen berupa harga dan waktu.

3. Convenient for the customer

Yaitu kenyamanan bagi konsumen sebagai pengganti unsur dari placenya.

4. Communication

Komponen komunikasi dua arah yang timbal balik merupakan suatu dialog yang menggantikan unsure promosinya.


(40)

Kiat-kiat Marketing Public Relations terdiri dari tiga komponen yang saling terkait satu sama lain yaitu, pertama, “Marketing Public Relations Plan” merupakan inti dasar untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaannya. Kedua, “Marketing Public Relations Strategy”, yaitu sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan sedangkan ketiga “Marketing Public Relations Tactics” adalah sebagai pelaksana program untuk mencapai tujuan tersebut.

Jadi kesimpulannya, bahwa target dan tujuan yang hendak dicapai harus sejalan dengan bagian pemasaran dan tujuan pemasaran, misalnya melalui upaya untuk memuaskan bagi pihak pelanggannya (customer satisfaction). Untuk mendapatkan customer satisfaction terlebih dahulu dibutuhkan suatu kepercayaan melalui pembinaan dan pemeliharaan agar konsumen tetap loyal dan tidak berpaling kepada produk pesaing.

2.3 Promosi

Promosi secara luas dapat didefenisikan sebagai bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif, umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen atau pedagang (Sulaksana, 2003:109).

Berbeda dengan iklan yang menawarkan alasan untuk membeli merek tertentu, promosi penjualan mendorong konsumen untuk membeli dengan memberikan insentif, promosi penjualan atau sering disingkat promo merupakan unsur utama dalam kampanye pemasaran.

Karena itu cakupan promosi penjualan begitu lebar, termasuk promosi bagi konsumen (sampel, kupon, cash refund, potongan harga, premium, hadiah, coba produk gratis, poin of purchase display, dan barang gratis), serta promosi bisnis (pameran, kontes, dan speciality advertising).


(41)

Pesatnya perkembangan promosi penjualan dipengaruhi oleh pasar konsumen, secara internal, promosi penjualan semakin diakui oleh manajemen puncak sebagai alat penjualan yang efektif.

Tujuan promosi penjualan yaitu dapat meningkatkan jumlah penjualan, menjalin kerjasama jangka panjang dengan pengecer, dan membagikan sampel-sampel untuk memperkenalkan produknya.


(42)

Tabel 2

Alternatif Promosi Penjualan

JENIS TUJUAN KEUNGGULAN KELEMAHAN

Kupon Merangsang

permintaan

Dukungan pengecer Konsumen menunda pembelian

Deals Merangsang

coba-coba, membalas aksi pesaing Mengurangi resiko konsumen Konsumen menunda membeli dan mengurangi product value

premium Membentuk goodwill Konsumen suka

barang gratis

Konsumen membeli karena diskon bukan karena produk

Kontes Mendorong

pembelian Mendorong keterlibatan konsumen terhadap merek Memerlukan ide kreatif dan analitis.

Undian Konsumen membeli

lebih banyak Konsumen lebih sering menggunakan produk dan menyimpannya Penjualan bisa menurun setelah undian habis

Sampel Mendorong

konsumen untuk mencoba

Resiko kecil bagi konsumen

Biaya relatif tinggi

Trading satamps Mendorong

pembelian uang

Membantu

menciptakan loyalitas

Biaya relatif tinggi

Point of purchase display

Mendorong trial Penampolan produk yang baik

Sulit ditempatkan pada high traffic


(43)

Memang perlu dicermati apabila merek terlalu mengandalkan promo terlalu sering, maka citra merek bisa rusak dan konsumen hanya mau membeli jika ada promo saja, jadi dalam membuat program promo terlalu lama untuk merek yang terkenal dapat berisiko karena (Sulaksana, 2003:116):

1. Promosi penjualan menghasilkan respon yang lebih cepat dan terukur pada penjualan daripada iklan.

2. Promosi cenderung tidak menciptakan pembeli baru yang loyal dipasar yang sudah mencapai kedewasaan karena hanya mampu memikat konsumen yang berganti-ganti hanya Karena ada promosi.

3. Pelanggan loyal cenderung tidak mengubah pola pembeliannya sebagai dampak promosi.

4. Iklan dapat lebih mampu memperdalam loyalitas merek.

5. Promosi harga tidak mampu meningkatkan secara permanen total volume pasar kategori produk tertentu.

2.4 Identitas Perusahaan

Identitas Perusahaan merupakan “persona” dari suatu korporasi yang disesuaikan dengan pencapaian terhadap sasaran bisnis secara objektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau digunakan sebagai merek dagang. Identitas perusahaan dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaannya. Secara riil identitas perusahaan dapat diwujudkan berupa kultur organisasi/perusahaan tersebut, pada intinya,


(44)

bertujuan agar masyarakat mengetahui, mengenal, merasakan, dan memahami filosofi-filosofi perusahaan tersebut.(Brannan, 1998:76).

Pada monograph didalam Chinese Corporate identity (Kusrianto, 2007:78), Peter Peverelli mengusulkan suatu defenisi yang baru tentang Identitas Perusahaan, yang didasarkan dengan teori organisasi yakni:

1. Identitas Perusahaan adalah cara atau usaha para “aktor korporasi ” untuk menampilkan perusahaan/golongan agar mereka bisa dipertimbangkan didalam interaksi sosial yang berkelanjutan dengan para aktor lain dalam konteks yang spesifik, meliputi persamaan persepsi tentang realitas, ways to do things, perilaku lain yang terikat.

2. Didalam prosesnya perusahaan menjadikan Identitas Perusahaan memiliki arti penting yang sama pentingnya dengan yang lain, kapital perusahaan misalnya, Identitas Perusahaan juga meliputi perusahaan itu sendiri sebagai sebuah kumpulan atau serikat yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan tidak terpisahkan.

3. Perusahaan dapat membangun suatu identitas yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula.

Identitas Perusahaan terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Identitas visual (logo, uniform)

2. Identitas komunikasi (iklan, public relations, informasi)

3. Identitas behavior (nilai-nilai internal, norma-norma)

Identitas perusahaan dapat dilihat dari kombinasi logo, komposisi warna, tipografi atau bentuk huruf, bentuk seragam pegawai, bentuk khas peralatan, kendaraan dinas, fasilitas


(45)

ataupun pelayanan yang diberikan dari suatu perusahaan dan sebagainya, yang semuanya mengidentifikasikan keunikan dan keberadaan suatu perusahaan (Kotler:2001:882). Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna yang terdiri atas satu kata atau lebih sebagai lambing atau nama perusahaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kusrianto (2007:232) mengatakan bahwa logo atau tanda gambar merupakan identitas yang dipergunakan untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan maupun organisasi, logotype atau tanda kata merupakan nama lembaga, perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus untuk menggambarkan cirri khas secara komersial.

Selain membangun citra perusahaan logo juga sering kali digunakan untuk membangun spirit secara internal diantara komponen yang ada dalam perusahaan tersebut. Sebuah logo yang baik dan berhasil akan dapat menimbulkan sugesti yang kuat, membangun kepercayaan, rasa memiliki, dan menjaga image perusahaan pemilik logo tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan tentang logo yang baik itu harus meliputi beberapa hal yaitu (Kusrianto, 2007:234):

1. Orginal dan distinctive, memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas.

2. Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.

3. Simple, atau sederhana, yaitu mudah dimengerti dalam waktu yang relative singkat.

4. Memorable, atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama.


(46)

5. Easily associated with the company, dimana logo yang baik akan mudah menghubungkan dengan jenis usaha atau citra suatu perusahaan.

6. Easily adabtable for all graphic media, yaitu faktor kemudahan mengaplikasikannya (memasang) logo, baik yang menyangkut bentuk fisik, warna, maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis perlu diperhitungkan pada saat proses perancangan.

Selain logo, secara visual warna juga memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis.

Warna Respons psikologis yang mampu ditimbulkan

Merah kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya.

Biru kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.

Hijau alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembauran.

Kuning optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran, pengecut, pengkhianatan.

Ungu spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.

Orange energy, keseimbangan,kehangata

Tujuan utama dari Identitas Perusahaan yaitu untuk member kesan pertama dan kesan-kesan selanjutnya sebagai hal yang positif, abik dan professional, karena Identitas perusahaan dirancang untuk memiliki daya tarik yang dapat memberikan respon positif masyarakat pada corporate image. Sehingga tidak dapat dibedakan antara Identitas Perusahaan dengan corporate image, karena corporate image merupakan pandangan atau penilaian masyarakat pada umumnya terhadap perusahaan tertentu yang mereka simpulkan dari apa yang mereka dengar dan yang mereka lihat. Penilaian masyarakat pada suatu


(47)

perusahaan ataupun produk dapat ditingkatkan melalui pembuatan Identitas Perusahaan yang baik dan terprogram.

Identitas Perusahaan mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan karena kebanyakn masyarakat mengenal suatu perusahaan maupun produk untuk pertama kalinya melalui cara non-personal (periklanan, surat,kendaraan, kemasan, dan gedung). Dengan melihat semua itu maka akan terjalin sebuah kerjasama antara perusahaan dengan publiknya

2.5 Citra Perusahaan

Citra Perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra pada produk dan pelayanannya (Jefkins, 1995:19).

Sedang hal-hal positif yang meningkatkan citra perusahaan lebih dikenal dan diterima publiknya adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, kualitas pelayanannya, keberhasilan dalam bidang marketing dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab sosial (Roeslan, 1998:66)

Citra perusahaan yang baik tidak dapat dibeli tapi didapat oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi bagus umumnya memiliki enam hal yaitu (Anggoro, 2000:67):

1. Hubungan baik dengan pemuka masyarakat.

2. Hubungan positif dengan pemerintah setempat.

3. Resiko krisis yang lebih baik.


(48)

5. Saling pengertian antara khalayak sasaran baik internal maupun eksternal.

6. Meningkatkan kesetiaan para staff perusahaan.

Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun tanggapan negative yang khususnya datang dari publik. Secara logika jika perusahaan sudah mengalami krisis kepercayaan dari publik atau masyarakat umum maka akan membawa dampak negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah.

Menurut Jefkins (1995:120) terdapat beberapa jenis citra didalam perusahaannya, yaitu:

1. Citra Cermin (mirror image)

Yakni citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan, terutama para pimpinannya yang tidak percaya apa dan bagaimana kesan orang luar terhadap perusahaan yang dipimpinnya itu tidak selamanya dalam posisi yang baik. Terjadinya perbedaan antara citra yang diharapkan dengan kenyataan citra dilapangan, justru mencerminkan citra negatifnya yang muncul.

2. Citra kini (current image)

Citra merupakan kesan yang baik yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau hal lain yang berkaitan dengan produknya.


(49)

3. Citra keinginan (wish image)

Citra yang diinginkan ini adalah seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan atau produk yang ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan, dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan oleh publiknya atau masyarakat umum.

4. Citra perusahaan (corporate image)

Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif yang lebih dikenal serta diterima oelh publiknya.

5. Citra serbaneka (multiple image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, yaitu bagaimana pihak humas akan menampilkan pengenalan terhadap identitas, atribut logo, brand’s name, seragam, kemudian diidentikan kedalam suatu citra serbaneka yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan.

6. Citra penampilan (performance image)

Citra penampilan ini lebih ditujukan pada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri pada professional pada perusahaan bersangkutan, misalnya dalam berbagai bentuk kualitas pelayanan dan bagaimana pelaksanaannya.

Bagian terbesar dari analisis adalah memperkirakan kesan audiens sekrang terhadap perusahaan, produknya dan pesaingnya (analisis citra), sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh keyakinan mereka akan objek tersebut. Kesan adalah seperangkat keyakinan, ide dan pengaruh yang didapat seseorang dari suatu objek. Langkah


(50)

pertama adalah mengukur pengetahuan audiens sasaran mengenai objek dengan menggunakan skala familiritas berikut ini:

Tidak pernah Mendengar Tahu Tahu Mengetahui Mendengar sekilas sedikit banyak dengan sangat

Jika sebagian besar responden hanya berada disekitar dua kategori pertama maka hubungan bagi perusahaan adalah membangun kesadaran lebih besar, responden yang

familiar dengan produk atau perusahaan dapat diberi pertanyaan bagaimana perasaan mereka tentang produk atau perusahaan dapat diberi pertanyaan bagaimana perasaan mereka tentang produk atau perusahaan tersebut.

Menggunakan skala favorability

Sangat Agak Sama saja Agak suka Sangat suka tidak suka tidak suka

Jika sebagian besar responden menilai dua kategori pertama maka perusahaan itu harus mengatasi masalah kesan negatif tersebut. Kedua skala tersebut dapat dikombinasikan untuk mengembangkan pemahaman mengenai sifat tantangan komunikasi dalam membentuk sebuah citra (Sulaksana, 2003:52-53).


(51)

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) merupakan fakultas ke sembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU). Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pada tahun 1979. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun 1979.

Persiapan proposal pendirian dilakukan oleh Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan MPA, Dr. AP. Parlindungan, S.H, M.Solly Lubis, S.H dan beberapa dosen lainnya. Berdasarkan proposal tersebut Rektor USU Dr. AP Parlindungan, S.H memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980 mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181/PT05/C.80 tertanggal 1 Juli 1980.

Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertama kali menerima mahasiswa melalui ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 1980/1981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU Prof. Dr. AP Parlindungan,SH di gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU, dan perkuliahan selanjutnya dilaksanakan sore hari di gedung tersebut. Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah


(52)

satu jurusan di Fakultas Hukum USU, namun kegiatan perkuliahan dan kegiatan administrasi jurusan tidak dilaksanakan di Fakultas Hukum USU. Kegiatan administrasi dilaksanakan di salah satu ruangan BAAK USU yang sekarang merupakan gedung Fakultas Sastra USU. Selanjutnya pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administrasi jurusan dipindahkan ke gedung Biro Rektor yang sekarang merupakan gedung Pusat Komputer. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan ‘embrio’ (cikal bakal) berdirinya FISIP USU.

Berkat perjuangan dan usaha, yang dilakukan pendiri FISIP USU, maka dua tahun kemudian tahun 1982, keluarlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 36 tahun 1982 tanggal 7 September 1982. Dalam Surat Keputusan tersebut dicantumkan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sumatera Utara yang merupakan fakultas ke- 9 di USU. Semua mahasiswa yang terdaftar pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat tersebut menjadi mahasiswa FISIP USU.

Pada tahun ajaran pertama ini para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengusulkan Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat. Melalui utusan tersebut diangkatlah Saudara Drs. M. Adham Nasution menjadi Ketua Jurusan. Pada tahun 1982, terbitlah Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982, tanggal 7 September 1982 Tentang Susunan Organisasi Universitas Sumatera Utara, dimana dalam surat keputusan tersebut dicantumkan bahwa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara merupakan Fakultas ke sembilan atau Fakultas yang terakhir di USU. Sehubungan dengan itu maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat yang berada di bawah Fakultas Hukum USU berubah statusnya menjadi Fakultas. Semua mahasiswa yang terdaftar pada jurusan tersebut otomatis menjadi mahasiswa FISIP USU. Pada waktu itu mahasiswa yang kuliah di FISIP USU belum dibagi ke dalam jurusan-jurusan, karena ketentuan jurusan yang akan dibuka di FISIP USU belum ada.


(53)

Saat ini FISIP USU berada di Jl. Dr. A. Sofian No. 1 Kampus USU. Bersebelahan dengan Fakultas Ekonomi, dan berseberangan dengan Fakultas Pertanian USU.

Setelah Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat Fakultas Hukum USU ditetapkan menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, maka secara otomatis pula Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan sudah habis masa jabatannya dan pada FISIP USU yang baru berdiri belum mempunyai Dekan. Dalam rangka pengembangan FISIP USU tersebut, maka dibentuklah satu panitia persiapan pemilihan Dekan FISIP USU dengan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 573/PT05/C.82 tertanggal 19 Oktober 1982. tujuan dari pembetukan panitia tersebut adalah untuk memilih Dekan yang akan memimpin FISIP USU. Dalam rapat tersebut dengan suara bulat menyetujui Drs. M. Adham Nasution sebagai Pejabat Sementara Dekan FISIP USU.

Kemudian pada tanggal 1 Maret 1983 terbitlah Surat Keputusan Rektor tentang Pengangkatan saudara Drs. M. Adham Nasution sebagai pPejabat Sementara Dekan FISIP USU dengan Nomor 64/PT05/SK/C.83. sedangkan Pejabat Sementara Para Pembantu Dekan yang diangkat sebagai pejabatnya adalah:

1. Pembantu Dekan I : T. Daoed Ahmad, S.H. 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Dra. Nurlela Ketaren

Pada Tahun Akademi 1982/1983 jumlah mahasiswa yang diterima pada FISIP USU adalah sebanyak 73 orang.

Pada tanggal 7 April 1983 kegiatan administarsi FISIP USU dipindahkan ke Gedung Biro Rektor USU Lantai I, yang sekarang merupakan Gedung Pusat Komputer yang terletak di Jalan Universitas Kampus USU.


(54)

Pada bulan Oktober 1983 FISIP USU yang untuk pertama kalinya melantik sebanyak 24 orang sarjana muda dari mahasiswa angkatan 1980/1981. Sedangkan pelantikannya diadakan di Gelanggang Mahasiswa Jalan Universitas Kampus USU Medan.

Sesuai dengan perkembangannya sebagai suatu fakultas, FISIP USU mengusulkan agar dapat membuka beberapa jurusan. Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah Fakultas di lingkungan USU, disebutkan bahwa FISIP USU terdiri dari lima jurusan yaitu:

1. Jurusan Ilmu Administrasi Negara 2. Jurusan Ilmu Komunikasi

3. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 4. Jurusan Sosiologi

5. Jurusan Antropologi

Namun demikian, pembukaan kelima jurusan tersebut dilakukan secara bertahap hal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Mengingat juga terbatasnya jumlah tenaga pengajar (dosen) yang ada, dan terbatasnya disiplin ilmu yang dimiliki dosen pada masing-masing jurusan, maka jurusan yang pertama dibuka adalah Jurusan Ilmu Administrasi dan Ilmu Komunikasi.

Bagi mahasiswa angkatan 1980/1981 yang sebelumnya tidak memiliki jurusan sampai semester VI, maka pada semester VII mereka diwajibkan untuk memilih salah satu dari dua jurusan yang ada.

Berdasarkan kedua jurusan yang telah dibuka pada FISIP USU, maka melalui SIPENMARU, FISIP USU menambah jumlah penerimaan mahasiswa. Adapun jumlah mahasiwa yang diterima pada Tahun Akademik 1983/1984 yaitu sebanya 74 orang.


(55)

Setelah tiga tahun berdiri yaitu pada tahun 1983 Drs M. Adham Nasution yang sebelumnya adalah sebagai Pejabat Sementara Dekan, diangkat menjadi Dekan FISIP USU yang pertama berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 77121/C.I/83 dengan masa periode 1983-1986.

Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:

1. Pembantu Dekan I : Dra. Arnita Zainuddin 2. Pembantu Dekan II : Drs. Haniful Chair Nasution 3. Pembantu Dekan III : Drs. Arifin Siregar

Pada tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4/K. Tahun 1982 Drs. M. Adham Nasution diangkat sebagai Guru Besar pertama pada FISIP USU.

Melalui Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi (P3T) di USU, maka pada tahun 1984 gedung FISIP USU telah selesai dibangun di Jalan Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU. Dengan selesainya gedung baru tersebut, maka pada tanggal 18 Agustus 1984 baik itu kegiatan perkuliahan maupun kegiatan administrasi yang menunjang pendidikan dan pengajaran dipindahkan ke gedung baru tersebut.

Pada Tahun Akademik 1984/1985 mahasiswa yang diterima melalui SIPENMARU berjumlah 71 orang pada dua jurusan yaitu Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada bulan Februari tahun 1985 FISIP USU berhasil mecetak alumni pertamanya sebanyak 10 orang terdiri dari 3 orang Jurusan Ilmu Komunikasi atas nama Suwardi Lubis, Mukti Sitompul, dan Ahmad Daud Siregar. Sedangkan 7 orang dari Jurusan Ilmu Administrasi yaitu atas nama Zakaria, Marlon Sihombing, Ridwan Rangkuti, Rasyudin


(56)

Ginting, Tunggul Sihombing, Henry Lubis, dan Panca Ria Sembiring. Pelantikan terhadap kesepuluh orang ini diadakan pada 8 Maret1985 di Gedung Perkuliahan FISIP USU.

Jumlah keseluruhan alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1985 adalah sebanyak 36 orang terdiri dari 25 orang Jurusan Ilmu Administrasi dan 11 orang Jurusan Ilmu Komunikasi.

Pada Tahun Akademik 1985/1986, karena kedua jurusan tersebut dianggap sudah mapan, maka pada tahun akademik ini dibuka pula Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Pada Tahun Akademik 1985/1986 FISIP USU melakukan kerjasama dengan Departemen Dalam Negeri yaitu dalam rangka pendidikan lanjutan bagi pegawai Depdagri yang memiliki Ijazah Sarjana Muda sebagai mahasiswa Tugas Belajar untuk mengikuti perkuliahan pada jenjang strata-I atau Sarjana. Pada tahun pertama FISIP USU menerima mahasiswa Tugas Belajar sebanyak 26 orang.

Kemudian pada Tahun Akademik 1986/1987 FISIP USU menambah lagi dua jurusan yaitu Jurusan Sosiologi dan Jurusan Antropologi. Mahasiswa Jurusan Antropologi yang diterima adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Sastra USU berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor 163/PTO5/SK/Q.86 tanggal 14 Mei 1986.

Dalam perpindahan ini semua kegiatan administrasi dan kemahasiswaan yang terdaftar di Jurusan Antropologi pada Fakultas Sastra USU dipindahkan ke FISIP USU, kecuali mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi dan mengikuti perkuliahan pada semester VIII, mereka tetap mengikuti perkuliahan di Fakultas Sastra USU sampai selesai pendidikannya.

Pada Tahun Akademik 1986/1987 jumlah mahasiswa yang diterima di FISIP USU sebanyak 375 orang terdiri dari 333 orang mahasiswa Reguler dan 42 orang mahasiswa Tugas Belajar.


(57)

Setelah menjalani periode pertama yaitu tahun 1983-1986 sebagai Dekan FISIP USU, maka pada tahun 1986 tersebut Prof. M. Adham Nasution diusulkan kembali menjadi Dekan FISIP USU. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor 79511/A.2/C/1986, tanggal 23 Oktober 1986 mengangkat kembali Prof. M. Adham Nasution sebagai Dekan FISIP USU untuk kedua kalinya yaitu periode 1986-1989.

Pada periode ini Dekan sebagai pimpinan Fakultas menunjuk para pembantunya yaitu sebagai berikut:

Pembantu Dekan I : Nurhaina Burhan, S.H Pembantu Dekan II : Drs. Armyn Sipahutar Pembantu Dekan III : Dra. Irmawati Soeprapto

Pada Tahun Akademi 1987/1988 FISIP USU telah memiliki lima jurusan yaitu Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kesejahteraan Sosial, Sosiologi, dan Antropologi.

Jumlah mahasiswa yang diterima pada Tahun Akademik 1987/1988 adalah sebanyak 205 orang. Terdiri dari 161 orang mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Belajar.

Pada tahun 1987 jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU sebanyak 91 orang terdiri dari 51 orang Jurusan Ilmu Admnistrasi, 15 orang Jurusan Ilmu Komunikasi, dan 25 orang Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Pada Tahun Akademik 1988/1989 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 241 orang yang terdiri dari 197 orang mahasiswa Reguler dan 44 orang mahasiswa Belajar. Jumlah alumni yang dihasilkan FISIP USU pada tahun 1988 adalah sebanyak 125 orang.

Pada Tahun Akademik 1989/1990 FISIP USU menerima mahasiswa sebanyak 207 orang yang kesemuanya adalah mahasiswa Reguler. Jumlah alumni FISIP USU pada tahun 1989 adalah 141 orang. Pada tahun 1990, masa periode jabatan Dekan untuk yang kedua kalinya sudah berakhir. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa jabatan Dekan hanya maksimal selama 2 periode.


(1)

5. Apakah anda pernah melihat logo IM3 (PMI) 1. Sangat pernah

2. Pernah 3. Jarang 4. Tidak pernah

II. Identitas Perusahaan melalui Media Below The Line

6. Menurut pendapat anda, bagaimana tampilan/kombinasi warna pada logo yang terdapat pada iklan display (KID)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

7. Menurut pendapat anda, bagaimana bahasa yang digunakan dalam memberikan informasi produk pada iklan display tersebut (BID)

1. Sangat Menarik 2. Menarik

3. Tidak menarik 4. Kurang menarik

8. Apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sering memberikan informasi dalam bentuk Direct Mailing/Brosur kepada konsumen (DMK)

1. Sangat sering 2. Sering

3. Tidak sering 4. Kurang sering

9. Bagaimana daya tarik dan isi pesan pada Direct Mailing/Brosur dalam setiap menyampaikan informasi produk (DTI)

1. Sangat menarik dan sangat jelas 2. Menarik dan jelas

3. Tidak menarik dan tidak jelas 4. Tidak menarik tetapi jelas

10. Menurut pendapat anda, apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sering memberikan marchandise kepada konsumen (MKM)

1. Sangat sering 2. Sering

3. Tidak sering 4. Kurang sering


(2)

11. Bagaimanakah promosi yang dilakukan oleh perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dalam bentuk merchandise (PBM)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

12. Menurut pendapat anda bagaimana dengan tampilan/kombinasi warna logo yang terdapat pada spanduk, umbul-umbul dan kain rentang (KAO)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

13. Menurut pendapat anda, bagaimana dengan daya tarik dan isi pesan yang terdapat pada spanduk, umbul-umbul dan kain rentang (DPS)

1. Sangat menarik dan sangat jelas 2. Menarik dan jelas

3. Tidak menarik dan tidak jelas 4. Tidak menarik tetapi jelas III. Citra Perusahaan

14. Menurut anda, bagaimanakah perkembangan perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region pada saat ini (PPI)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

15. Bagaimanakah kesan anda/penilaian anda terhadap perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region (KTI)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

16. Menurut anda, apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region merupakan perusahaan yang berprestasi (IPB)

1. Sangat berprestasi 2. Berprestasi 3. Tidak berprestasi 4. Kurang berprestasi

17. Bagaimanakah kemampuan perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dalam menyampaikan atau memperkenalkan produk dan perusahaan mereka melalui bidang identitas perusahaan (IDM)

1. Sangat baik 2. Baik


(3)

3. Tidak baik 4. Kurang baik

18. Menurut anda, bagaimanakah hubungan perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dengan khalayak atau pihak luar perusahaan (HIP)

1. Sangat baik 2. Baik 3. Tidak baik 4. Kurang baik

19. Apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sering berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat (PSB)

1. Sangat sering 2. Sering

3. Tidak sering 4. Kurang sering

20. Menurut pendapat anda, apakah perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sudah dikenal oleh masyarakat (PSD)

1. Sangat dikenal 2. Dikenal 3. Tidak dikenal 4. Kurang dikenal

21. Apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region sebagai perusahaan provider selular (PPS)

1. Sangat puas 2. Puas

3. Tidak puas 4. Kurang puas


(4)

BIODATA

Nama : Kartika Suci Lestari Parhusip

NIM : 070904117

Departemen/Prodi : Ilmu Komunikasi/ Public Relations Tempat/ Tanggal Lahir : Pematangsiantar/ 31 Maret 1990

Agama : Kristen

Anak ke- : 2 dari 3 bersaudara

Pendidikan : 1. TK Telkom Sandy Putra P.Siantar

2. SD Negeri 122340 P.Siantar

3. SLTP Katholik Bintang Timur P.Siantar

4. SMA Negeri 4 P.Siantar

5. Ilmu Komunikasi FISIP USU

Nama Orangtua :

Ayah : Karlen Parhusip

Ibu : Corry Purba

Alamat : Jl. Jamin Ginting Gang Ganefo No.6 Padang Bulan Medan No. Handphone : 085270276501


(5)

ST DP JK PKI PMI KID BID DMK DTI MKM PBM KAO DPS PPI KTI IPB IDM HIP PSB PSD PPS 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1 4 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 6 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 6 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 6 1 1 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 1 6 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 1 6 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 6 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 5 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 6 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 5 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 5 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 3 4 3 3 2 4 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4


(6)

2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 4 2 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 3 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 4 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 4 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 6 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 6 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 6 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 6 1 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 6 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 4 2 3 1 4 1 5 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 5 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 5 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4


Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

“Strategi Marketing Communication dan Citra Perusahaan” (Studi korelasional tentang pengaruh strategi marketing communication dan citra perusahaan PT Indosat,Tbk NSR di kalangan pengunjung galeri Indosat,Tbk NSR)

2 67 128

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional mengenai Program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap Peningkatan Citra Perusahaan di Kalangan Mahasiswa USU)

8 101 134

Efektivitas Komunikasi Majalah “Shout!” PT Indosat Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pelanggan Di Kota Medan (Studi Deskriptif Mengenai Media Eksternal PT Indosat).

0 24 139

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Analisa Arus Kas Dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera)

6 39 77

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

PENGUATAN IDENTITAS PERUSAHAAN SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS PERUSAHAAN SEBAGAI STRATEGI PEMBENTUKAN CITRA (Studi Kasus pada The House of Raminten Kota Baru Yogyakarta dalamMembentuk Citra Tradisional Modern).

0 2 17

(Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan ) Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 1 14