Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Sejauhmanakah Identitas Perusahaan berperan dalam meningkatkan Citra Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region dikalangan mahasiswa FISIP USU”.

3. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, maka peneliti melakukan pembatasan masalah dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat korelasional yang mencari hubungan atau menjelaskan antara peranan Identitas Perusahaan dalam hal memperkenalkan Identitas Perusahaan dengan menggunakan Media Below The Line untuk meningkatkan Citra Perusahaan. 2. Penelitian ini meneliti tentang Identitas Perusahaan pada perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region. 3. Objek penelitiannya adalah mahasiswaI FISIP USU program regular S-1 stambuk 2007 - 2008 dan yang menggunakan kartu IM3. 4. Penelitian akan dilakukan pada Bulan Maret 2011. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4.1. Tujuan Penelitian 1. untuk mengetahui Peranan Identitas Perusahaan dalam meningkatkan citra perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region. 2. untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media Below The Line dalam memperkenalkan Identitas Perusahaan pada Perusahaan PT Indosat Tbk Northern Sumatera Region.

4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti serta mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan bahan penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan yang berkenaan dengan penelitian ini.

5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana yang akan disoroti Nawawi, 2001: 39 - 40. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

5.1. Public Relations

Pandangan bahwa Public Relations, merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Defenisi Public Relations yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan “membujuk” ini. Bahkan salah seorang tokoh PR saat itu, Edward L Berney, dalam bukunya The Engineering Of Consent 1955 mendefenisikan Public Relations sebagai inducing the public in have understanding for and goodwill membujuk 8 publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik, Morison, 2006 : 6. Sampai saat ini masih banyak praktisi PR yang berpandangan bahwa Public Relations sebagai subjek komunikasi satu arah yang bertujuan untuk membujuk pihak lain. Beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian Public Relations mulai mengalami perubahan. Defenisi mengenai Public Relations mulai memasukkan aspek komunikasi atau Two-ways communication hubungan dua arah. Defenisi-defenisi tersebut kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal timbal balik, mutual saling, dan between antara. Dengan demikian pengertian Public Relations sudah mengandung pengertian interaktif aksi timbal balik. Cultip, Center Broom mendefenisikan Public Relations the distinctive management function which help establish and mutual lines of communications, understanding, acceptance, and cooperation between on organization and its public Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian didalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya, Cultip, Center, Broom, 2000:4 Majelis Humas Dunia World Assembly of Public Relations mendefenisikan Public Relations sebagai: Public Relations is the art social science of analyzing trends, predicting their consequence, conceling organization leaders and implementing planned programs of action which serve both of organization’s and the public interest Public Relations adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, memperkirakan akibat-akibat, memberikan saran kepada pemimpin perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayanani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya, Morissan, 2006: 7 9 Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak defenisi mengenai Public Relations, namun ia sendiri memberikan batasan yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar antar organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Menurutnya, Public Relations pada intinya masih senantiasa berkenaan dengan kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif.

5.2 Marketing Public Relations

Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan dan produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan Sulaksana, 2003:108. Secara umum marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para konsumen. Perusahaan sedang membentuk kelompok pemasaran hubungan masyarakat marketing Public Relations group-MPR untuk mendukung secara langsung promosi perusahaanproduk dalam pembentukan citra. Nama lain untuk Marketing Public Relations adalah publisitas, yang dilihat untuk menanamkan ruang editorial sebagai lawan dari ruang pembayaran dalam media cetak atau siaran untuk mempromosikan produk, orang, dan tempat. Namun MPR bergerak jauh dari hanya sekedar publisitas saja. Marketing Public Relations dapat member sumbangan untuk tugas-tugas sebagai berikut: Kotler:20001:880 1. Membantu peluncuran produk baru. 2. Membangun minat untuk suatu kategori produk. 3. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu. 4. Membangun citra perusahaan dengan cara yang mendukung produknya. Kiat utama promosi pemasaran Public Relations yakni Roeslan:1998, 110 1. Peristiwa Perusahaan dapat menarik perhatian untuk produk baru, atau kegiatan perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa special. Ini mencakup konferensi berita, seminar, pameran, kontes, yang akan menjangkau publik sasaran. 2. Berita Salah satu tugas utama Public Relations adalah menemukan atau menciptakan berita yang mendukung produk dan orang-orangnya. Penciptaan berita membutuhkan keahlian dalam mengembangkan konsep cerita, merisetnya dan menulis siaran pers. 3. Pidato Pidato adalah kiat untuk menciptakan publisitas produk dan perusahaan yang menjawab pertanyaan dari media atau member ceramah di asosiasi perdagangan atau pertemuan penjualan dapat membangun atau merusak citra perusahaan. 4. Kegiatan Pelayanan Masyarakat Perusahaan dapat meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat dengan menyumbangkan uang dan waktu dengan maksud baik. 5. Media Identitas Biasanya bahan komunikasi perusahaan terdiri dari beberapa bentuk yang terpisah yang menyebabkan kebingungan dan hilangnya peluang untuk menciptakan identitas visual yang dapat merupakan logo perusahaan, brosur, pakaian pegawai dan sebagainya. 11 Pemasaran semakin beralih ke Marketing Public Relations, dlam survey 286 manajer perusahaan Amerika, tiga pendapat melaporkan bahwa perusahaan menggunakan Marketing Public Relations. Mereka menganggapnya efektif terutama dalam membangun kesadaran dan pengetahuan merek, baik untuk produk baru maupun produk maapan. Dalam arti Marketing Public Relations terbukti lebih efektif dalam biaya daripada iklan. Umumnya Marketing Public Relations yaitu Sulaksana: 2003, 130 1. Membangun Kesadaran: Public Relations dapat menempatkan cerita dimedia untuk membawa perhatian pada suatu produk, jasa, organisasi dan sebagainya. 2. Membangun Kredibilitas: dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial. 3. Mengurangi biaya promosi: Public Relations memerlukan lebih sedikit biaya daripada media iklan. Kontribusi Public Relations sulit diukur, karena Marketing Public Relations digunakan bersama dengan kiat promosi lain. Ukuran yang lebih baik adalah perubahan dalam kesadaran, pemahaman, sikap produk yang dihasilkan dari kampanye Marketing Public Relations. Selain itu adanya kontribusi penjualan dan laba, pengaruh penjualan dan laba adalah merupakan ukuran yang paling memuaskan. Perusahaan saat ini sangat tergantung pada bahan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasarannya. Biasanya bahan komunikasi perusahaan terdiri dari beberapa bentuk yang terpisah, yang menyebabkan kebingungan dan hilangnya peluang untuk menciptakan identitas visualnya yang dapat dikenali masyarakat. Identitas visual dibawa oleh logo perusahaan, alat tulis, brosur, kartu bisnis, seragam, dan sebagainya.

5.3 Promosi

Promosi adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Promosi penjualan merupakan inisiatif jangka pendek, untuk mendorong pembelian atau penjualan dari produk atau jasa. Promosi penjualan tujuannya untuk membina hubungan baik dengan konsumen. Promosi penjualan mencakup berbagai macam alat insentif jangka pendek, kupon, hadiah. Keputusan mengenai pengeluaran untuk promosi penjualan membutuhkan penetapan tujuan promosi penjualan, memilih alat promosi penjualan, mengembangkan, menguji coba, dan mengimplementasikan program promosi penjualan serta mengevaluasi hasilnya. Dalam suatu promosi harus memperhatikan beberapa macam proses, yaitu Juliansyah: 2000, 44 1. “Cognitive Componen” Komponen Rasional dalam diri manusia, berdasarkan pemikiran dan penelitian rasional atas apa yang dianjurkan oleh komunikan. 2. “Affective Componen” atau komponen perasaan emosional sebelum mengambil penilaian terakhir tentang isi “message” pesan 3. “Connotative and Motivational” atau penilaian berdasarkan arti khusus dari isi message sebagaimana disajikan oleh komunikator. Adapun media-media promosi yaitu sebagai berikut : 1. Televisi - Iklan Konvensional - Sponsorship Blocking Time - Kuis, berupa permainan dan hiburan - Buid in, produk dilibatkan dalam sebuah program acara. 2. Radio - Iklan Konvensional - Kuis - Interaktif - Talkshow 3. Media Cetak - Iklan Display, iklan dalam bentuk logo dan informasi produk. - Advertorial, iklan dalam bentuk artikel. 4. Media lain - Billboard, Papan reklame menggambarkan suatu produk. - Direct Mailing, mengirimkan brosur atau catalog kepada konsumen. - Merchandise, promosi dalam bentuk produk tertentu dimana terdapat logo produk yang dipromosikan. - Spanduk, umbul-umbul, kain rentang yang berisi logo perusahaan tertentu.

5.4 Identitas Perusahaan

Identitas Perusahaan dipopulerkan oleh J.Gordon Lippincoot, seorang insinyur sipil di era 1980-an bersama Walter P.Marguilies membangun perusahaan konsultan desain. Istilah Identitas Perusahaan sangat dikenal dikalangan praktisi visual graphic designer. Identitas Perusahaan adalah kombinasi logo, komposisi warna, tipografi atau bentuk huruf, bentuk seragam pegawai, bentuk khas peralatan, kendaraan dinas, fasilitas ataupun pelayanan yang diberikan dari suatu perusahaan dan sebagainya, yang semuanya mengidentifikasikan keunikan dan keberadaan suatu perusahaan Kotler:2001:882 Identitas Perusahaan berorientasi pada atribut visual dan atribut non visualnya, identitas perusahaan yang berorientasi pada atribut visual dapat dilihat dalam bentuk logo perusahaan, kombinasi warna, tipografi, bentuk seragam pegawai, dimana bentuk tersebut dapat dilihat secara nyata melalui media baik media Above the line maupun media Below the line seperti yang terdapat pada brosur, marchendise, umbul-umbul, spanduk, dan kain rentang. Sehingga dapat dengan jelas terlihat adanya Identitas Perusahaan yang dapat membangun kredibilitas perusahaan tersebut.

5.3 Citra Perusahaan

Citra adalah gambaran yang dimiliki oleh banyak mengenai pribadi perusahaan, organisasi atau produk Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 Sedangkan perusahaan adalah kegiatan yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan dengan menghasilkan suatu, mengolah, atau membuat barang-barang berdagang memberikan jasa dan sebagainya atau organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha Jefkins:1995:112 Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai oelh dunia. Pengertian citra itu abstrak atau tidak dapat diukur secara matematis tetapi dapat dirasakan dari hasil penelitian baik atau buruk seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari public dan masyarakat luas pada umumnya Roeslan, 1998:62 Ada empat hal dalam mengukur suatu citra perusahaan yaitu Roeslan, 1999:25: 1. Kepercayaan Kesan dan pendapat atau penilaian positif khalayak terhadap suatu perusahaan 2. Realitas Realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden. 3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan Yaitu saling memberikan keuntungan sesame pihak bagi perusahaan maupun khalayak. 4. Kesadaran Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

6. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam menentukan hipotesa Nawawi, 1995:40 Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesa, yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas X Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya atau faktor atau unsur yang lain Nawawi, 1995:56 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Identitas Perusahaan. 2. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena variabel lain Nawawi, 1995:57 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah citra perusahaan

7. Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

“Strategi Marketing Communication dan Citra Perusahaan” (Studi korelasional tentang pengaruh strategi marketing communication dan citra perusahaan PT Indosat,Tbk NSR di kalangan pengunjung galeri Indosat,Tbk NSR)

2 67 128

Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional mengenai Program CSR Bakti Olahraga PT Djarum terhadap Peningkatan Citra Perusahaan di Kalangan Mahasiswa USU)

8 101 134

Efektivitas Komunikasi Majalah “Shout!” PT Indosat Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pelanggan Di Kota Medan (Studi Deskriptif Mengenai Media Eksternal PT Indosat).

0 24 139

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Analisa Arus Kas Dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Survey pada Perusahaan PT. Indosat Region Nothern Sumatera)

6 39 77

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

PENGUATAN IDENTITAS PERUSAHAAN SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS PERUSAHAAN SEBAGAI STRATEGI PEMBENTUKAN CITRA (Studi Kasus pada The House of Raminten Kota Baru Yogyakarta dalamMembentuk Citra Tradisional Modern).

0 2 17

(Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan ) Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 1 14