C. Strategi PT. Asuransi Bintang Syariah dalam Menghadapi
Dampak Krisis Ekonomi Global
Sebuah perusahaan agar dapat mencapai segala tujuan yang telah ditetapkan maka sangat membutuhkan cara atau metode. Cara atau metode
itulah yang disebut strategi. Sebab strategi adalah cara-cara dimana suatu perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujuan yang sudah
direncanakan sejak awal. Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang terjadi sehingga
berakibat pada munculnya dua dampak, yaitu, dampak pada menurunnya nilai investasi dan menurunnya penjualan produk-produk asuransi PT. Asuransi
Bintang Syariah, maka PT. Asuransi Bintang Syariah membuat langkah- langkan atau strategi-strategi agar dampak tersebut segera cepat teratasi
sehingga tidak berakibat pada merosotnya net-profit perusahaan. Strategi itu akan saya jabarkan dalam penjelasan-penjelasan berikut:
1. Strategi dalam menghadapi penurunan nilai investasi dan
menurunnya net-profit.
Untuk mencegah adanya pengurangan terhadap nilai investasi yang berakibat pada menurunnya net-profit, maka perusahaan PT. Asuransi Bintang
Syariah menggunakan strategi dengan memberikan kontribusi terhadap nasabah yang membayar premi dengan baik sehingga akan menambah
surplus. Di sini dibutuhkan mekanisme pengelolaan dengan sistem sharing, dapat dibantu dengan surplus pada tahun berikutnya.
Sebagaimana yang sudah menjadi lazim dalam perusahaan-perusahaan asuransi, premi angsuran berkala yang dibayar oleh pihak peserta asuransi
nasabah terdiri dari dua 2 unsur, pertama; dana untuk tertanggung pemegang polis dan yang kedua; dana untuk investasi yang dalam istilah
asuransi syariah adalah dana ujroh. Jumlah uang atau nilai yang diinvestasikan ujroh oleh pihak peserta
asuransi nasabah di Perusahaan PT. Asuransi Bintang Syariah dikelola dengan mekanisme yang baik, misalnya diinvestasikan kembali kepada
perusahaan-perusahaan yang dikategorikan aman dan juga berbasis syariah, seperti bank-bank syariah yang ada dan dikategorikan aman untuk investasi.
Hasil dari investasi tersebut dibagikan kembali kepada peserta asuransi nasabah sesuai dengan akad awal dengan pembagian yang sudah disepakati
profit sharing. Keuntungan yang didapat di perusahaan digunakan untuk membantu kembali si-nasabah peserta asuransi baik peserta asuransi yang
membayar dengan baik terdapat nilai plus maupun terhadap peserta asuransi yang kurang baik terdapat nilai minus, dengan didasari oleh nilai-nilai
keadilan, artinya pihak peserta dan pihak pengelola sama-sama menikmati hasil dari profit sharing.
Dengan demikian premi-premi angsuran berkala yang dibayarkan oleh peserta asuransi nasabah tidak mengalami kendala, dan tidak terjadi
penurunan yang signifikan, ini berarti nilai investasi dan net-profit yang didapat pihak perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
Selain itu, untuk mencegah kemungkinan adanya “moral hazard” tertanggung dengan melakukan “fraud claim” dikarenakan tertanggung
memerlukan dana tunai dengan merekayasa dan melakukan claim terorganisir dengan sengaja atau melakukan claim tidak sengaja karena faktor-faktor dari
luar dirinya yang berakibat pada keluarnya dana baik itu dana tertanggung pemegang polis maupun dana investasi, maka Perusahan PT. Asuransi
Bintang Syariah melakukan seleksi underwriting yang ketat. Di sini analisa resiko harus benar-benar ketat kepada peserta asuransi
nasabah yang melakukan klaim, jadi bentuk apapun klaim yang dilakukan nasabah itu harus benar-benar diketahui dengan baik, memungkinkan atau
tidak, adanya rekayasa dalam proses klaim. Dengan demikian keamanan dana-dana yang sudah diinvestasikan akan terjamin karena tidak mudah
keluar akibat kalim-klaim yang direkayasa. Sehingga dana yang telah diinvestasikan tidak mengalami penurunan.
2. Strategi PT. Asuransi Bintang Syariah pada menurunnya daya beli