Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia

dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. 20 Jadi Asuransi Syariah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yaitu tertanggung dan penanggung, dimana tertanggung berkewajiban membayar premi yang telah disepakati sebelum adanya penutupan asuransi dan penanggung berkewajiban membayarkan sejumlah uang jika terjadi sesuatu yang tidak diketahui kapan terjadinya yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan yang pengoperasiannya berdasarkan prinsip- prinsip Syariah Islam. Risiko yang dihadapi oleh manusia yang paling besar hanya ada dua, yakni; hidup yang terlalu lama dan kematian yang terlalu cepat. Asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkah yang tepat bagi seseorang untuk membagi atau mengalihkan suatu resiko, karena asuransi menjawab rasa aman bagi setiap orang.

2. Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia

Konsep asuransi syariah sudah dikenal pada zaman Nabi Muhammad Saw dengan sebutan Al-Aqila, saat itu suku Arab terdiri atas berbagai suku besar dan suku kecil. Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah adalah keturunan suku Quraish, salah satu suku yang terbesar. Menurut dictionary of Islam, yang ditulis oleh 20 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis dan Praktis, h. 61 Thomas Patrick, jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota suku lainnya, sebagai kompensasi, keluarga terdekat dari si pembunuh akan membayar sejumlah uang, darah atau diyat kepada pewaris qurban. Al-aql adalah denda, sedangkan makna al-aqil adalah orang yang membayar denda. Beberapa ketentuan sistem aqilah yang merupakan bagian dari asuransi sosial dituangkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam Piagam Madinah yang merupakan konstitusi pertama setelah Nabi hijrah ke Madinah. Dalam pasal 3 Konstitusi Madinah, Rasulullah membuat ketentuan mengenai penyelamatan jiwa para tawanan. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa jika tawanan tertahan oleh musuh karena perang, pihak tawanan harus membayar tebusan pada musuh untuk membebaskannya. 21 Selain konsep al-aqila ada konsep al-Muwalah yaitu perjanjian jaminan. Penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris dan tidak diketahui ahli warisnya. Penjamin setuju untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin tersebut melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamin meninggal, maka penjamin boleh mewarisi hartanya sepanjang tidak ada ahli warisnya. Dalam praktek keseharian umat Islam, asuransi dikenal dengan nama takaful atau saling menanggung. Jika ada salah satu saudara muslim yang terkena musibah, maka semua saudara yang lain ramai-ramai memberi bantuan. Bahkan hukum di Arab ketika zaman Rasulullah sudah menerapkan bahwa jika ada salah 21 httpasuransisyariah.myblogrepublika.com seorang diantara mereka membunuh yang lain, maka keluarga yang membunuh wajib memberi santunan kepada pihak yang terbunuh ahli waris. 22 Munculnya asuransi syariah pertama kali di Indonesia tak lepas dari nama Asuransi Takaful, yang dibentuk oleh holding company PT Syarikat Takaful Indonesia STI pada tahun 1994. terbentuknya Asuransi Takaful saat itu memperkuat keberadaan lembaga perbankan syariah yang sudah ada terlebih dahulu, yakni Bank Muamalat karena asumsinya Bank Muamalat juga membutuhkan lembaga asuransi yang dijalankan dengan prinsip yang sama. Pembentukan awal Takaful disponsori oleh Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia, dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, saat itu wakil dari tiga lembaga ini membentuk Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia atau TEPATI, yang dipimpin oleh direktur utama PT. STI, Rahmat Saleh. Sebagai langkah awal, Lima orang Anggota TEPATI melakukan studi banding ke Malaysia pada September 1993. Malaysia memang merupakan negara ASEAN pertama yang menerapkan asuransi dengan prinsip syariah sejak tahun 1985. Di negara Jiran ini, asuransi syariah ini dikelola oleh Syarikat Takafu Malaysia Sdn. Bhd. 23 Setelah berbagai persiapan dilakukan, di Jakarta digelar seminar nasional, dan berikutnya STI mendirikan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi Takaful Umum. Secara resmi, PT. Asuransi Takaful Keluarga didirikan pada 22 Ibid,. 23 httpasuransisyariah.myblogrepublika.com tanggal 25 Agustus 1994, dengan modal disetor sebesar Rp. 5 Miliar. Sementara PT. Asuransi Takaful Umum secara resmi didirikan pada tanggal 2 Juni 1995. 24

3. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah