2.6 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan fungsional antara tingkat output yang digunakan dalam proses
produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Pada umumnya setiap proses harus menggunakan fungsi produksi. Kegiatan produksi melibatkan dua variabel
yang mempunyai hubungan fungsional atau saling mempengaruhi yaitu : a. Berapa output yang harus diproduksi
b. Berapa input yang akan dipergunakan. Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q + f K, L, R.T Dimana:
Q = Output K = Kapital modal
L = Labor tenaga kerja R = Resources sumber daya alam
T = Teknologi
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi yang dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang
yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya
perubahan pada output Sukirno, 2011
2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Padi
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi naik turunnya rata-rata produksi padi per hektar adalah masalah kesuburan tanah, pemakaian pupuk, bibit,
cara bercocok tanam, gulma pengganggu dan sebagainya. Secara alami tingkat kesuburan tanah akan mengalami penurunan dari waktu ke waktu, terutama
apabila cara pengolahan tanahnya kurang baik. sumber daya tanah dapat
diperbaiki dengan menggunakan pemupukan yang tepat. Pemakain pupuk yang baik dan tepat waktu dapat memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan
produktivitas padi per hektar. Selama ini petani lebih banyak menggunakan pupuk anorganik seperti urea dan lainnya, daripada pupuk organik seperti kompos pupuk
kandang dan sebagainya. Penggunaan pupuk anorganik ini dapat mengurangi kesuburan tanah. Sehingga pemerintah menganjurkan kepada petani untuk
menggunakan pupuk organik. Dalam memilih bibit, petani padi pada umumnya menggunakan bibit yang sudah merupakan turunan beberapa kali. Hal ini tentu
saja akan menyebabkan hasil yang kurang baik dibandingkan bibit yang masih murni. Anggapan petani bahwa bibit yang baik bila ditanam lagi dapat
memberikan hasil yang baik pula, sudah searusnya diluruskan.
Faktor lain yang menyebabkan produktivitas padi per hektar adalah cara bercocok tanam. Ada sebagian petani melakukan pelanggaran waktu tanam yang
tidak sesuai dengan jadwal tanam sesuai anjuran pemerintah, misalnya setelah berhasil panen langsung menanam lagi dengan pengolaha tanah yang tergesa-gesa
tanpa memperhatikan keadaan tanah kembali menjadi baik. organisme pengganggu juga dapat menyebabkan rendahnya produktivitas padi perhektar,
bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Organisme penganggu dapat berupa serangga, ulat, burung, tikus dan
sebagainya. Pemberantasan jasa penganggu mempunyai cara-cara tersendiri sesuai jenisnya. Salah satu jenis penganggu yang banyak merugikan petani adalh jenis
serangga. Pemberantasan yang dilakukan petani adalah dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida yang kurang tepat tidak akan memberikan hasil
yang optima. Penggunaan pestisida yang tidak proporsional selain dapat menyebabkan serangga kebal terhadap jenis pestisida, juga akan menyebabkan
pencemaran lingkungan. Akibatnya, rata-rata produksi padi per hektar akan mengalami penurunan.
2.8 Pengertian Produktivitas