Deskripsi Responden Karateristik Responden

4.2 Karateristik Responden

Responden penelitian ini adalah petani – petani padi yang menerima Kredit Usaha Rakyat KUR dari bank di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih responden dari beberapa petani padi secara acak sebanyak 40 orang dengan berbagai latar belakang kelompok umur dan tingkat pendidikan yang di anggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 40 petani padi di Kecamatan Air Putih diperoleh kareteristik responden sebagai berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase Laki-Laki 22 55 Perempuan 18 45 Total 40 100 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dari 40 reponden yang diteliti, petani padi di Kecamatan Air Putih banyak didominasi oleh laki-laki yaitu sejumlah 22 atau sebesar 55, sementara dipihak perempuan berjumlah 18 petani padi atau sebesar 45.

4.2.1 Deskripsi Responden

Realisasi Kredit Usaha Rakyat KUR yang disalurkan oleh bank di Kecamatan Air Putih yang digunakan pada petani padi diharapkan dapat membangunmeningkatkan produktivitas pertanian padinya sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat. Para petani padi tentunya dapat memanfaatkan kredit yang diterima dari bank di Kecamatan Air Putih secara efisien. Dari 40 responden yang diwawancarai, sebanyak 33 orang atau 82,5 responden yang mengalami peningkatan produktivitas tanaman padinya setelah adanya kredit usaha rakyat, dan 7 orang atau 17,5 responden mengalami penurunan produktivitas tanaman padi. Produktivitas tanaman padi tersebut diukur dengan produksi padi yang dihasilkan petani padi berbanding dengan seberapa luas lahan yang digunakan petani padi dalam pengelolaan tanaman padinya. Para petani padi menggunakan kredit usaha rakyatnya untuk melakukan penambahan luas lahan tanaman padi. Yang mana sebelum adanya kredit usaha rakyat, diketahui dari 40 responden memiliki luas lahan sebesar 36,9 ha sedangkan setelah adanya kredit usaha rakyat jumlah luas lahan keseluruhannya menjadi 54,2 ha. Terjadi peningkatan luas lahan seluas 17,3 ha. Lahan sawah tersebut diperoleh dari petani padi yang melakukan sewa lahan sawah dan pemilik lahan sawah yang tidak mampu lagi untuk melakukan pengelolaan tanaman padi. Meningkatnya luas lahan pastinya diikuti dengan meningkatnya produksi padi yang dihasilkan. Dari hasil penelitian 40 responden diketahui bahwa produksi padi yang dihasilkan sebelum adanya kredit usaha rakyat adalah 217,6 ton. Sedangkan setelah adanaya kredit usaha rakyat maka produksi padi yang dihasilkan menjadi 331,9 ton. Dapat dilihat bahwa produksi padi meningkat setelah adanya kredit usaha rakyat sebanyak 114,3 ton. Penjelasan sebelumnya diketahui terjadi penurunan produktivitas sebesar 17,5 dikarenakan terdapat 7 orang responden yang mengalami penurunan produksi padi yang dihasilkan tidak sebanding dengan kenaikan luas lahan sawah. Penurunan produksi tersebut diakibatkan karena pengaruh cuaca atau iklim yang tidak mendukung . Diketahui pada bulan November – Desember terjadi curah hujan yang berlebihan yang mengakibatkan lahan sawah padi banjir, dan banyak nya padi menjadi tidur atau padi terletak ditanah sehingga ada sebagian butiran padi busuk. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa produksi padi berkurang juga dikarenakan adanya hama tikus, ulat dan banyaknya burung sehingga petani sulit untuk mengusir burung-burung yang ada dilahan pertaniannya. Tabel 4.4 Hubungan Lamanya menjadi Petani Padi dengan Tingkat Produksi Padi yang di Hasilkan Setelah Menerima Kredit Usaha Rakyat KUR N o Produksi Padi Yang dihasilkan Lamanya Menjadi Petani Padi Tahun 6-10 11-15 16-20 21-25 25 1 Meningkat 3 7,5 3 7,5 6 15 5 12,5 16 40 2 Tetap - - - - - - - - - - 3 Menurun 4 10 3 7,5 - - - - - - Jumlah 7 17,5 6 15 6 15 5 12,5 16 40 Sumber : Data Primer diolah Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan produksi padi salah satunya dapat dipengaruhi dengan berapa lama seorang petani padi menjadi petani. Karena dengan lamanya dia menjadi petani padi, petani padi dapat belajar dari pengalaman yang sebelumnya. Ketika petani padi menghadapi gagal panen ataupun panen kurang memuaskan maka petani menyelidiki masalah yang terjadi pada tanamannya dan mencari solusi untuk kedepan. Seorang petani yang sudah lama menjadi petani padi pasti memilki pengalaman yang sangat banyak tentang budi daya tanaman padi yang baik. Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa lamanya menjadi petani padi antara 6 – 10 tahun terdapat 4 atau 10 responden yang mengalami produksi padi yang turun. Dan kemudian lamanya menjadi petani padi antara 11-15 tahun terdapat 3 atau 7,5 responden yang mengalami produksi padi turun. Dan produksi padi meningkat terbanyak dilihat dari lamanya menjadi petani padi 25 tahun sebanyak 16 responden. Dapat disimpulkan bahwa lamanya menjadi petani padi akan mempengaruhi produksi padi yang dihasilkan dan peningkatan produktivitas tanaman padi. Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasarkan Usia Umur Jumlah Responden Persentase 20 - 25Tahun 26- 30 Tahun 3 7,5 31-40 Tahun 8 20 40 Tahun 29 72,5 Total 40 100 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan tabel diatas dari 40 responden yang diteliti, usia 40 tahun adalah menempati urutan pertama jumlah petani padi paling banyak berdasarkan usia yaitu berjumlah 29 orang atau sebesar 72,5. Diposisi kedua diikuti usia 31- 40 tahun yang berjumlah 8 petani padi atau sebesar 20, diposisi ketiga diikuti usia 26-30 tahun yaitu berjumlah 3 petani padi atau sebesar 7,5 dan tidak terdapat petani padi pada usia 20-25 tahun. Dari hasil penelitian diketahui juga tingkatan pendidikan yang dilakukan oleh petani padi di Kecamatan Air Putih sebagai berikut : Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase SD 12 30 SMP 9 22,5 SMA 15 37,5 D3 3 7,5 S1 1 2,5 Total 40 100 Sumber: Data Primer diolah Berdasarkan tabel 4.4. dari 40 responden yang diteliti, menunjukan jumlah petani padi tamatan SMA berjumlah 15 orang atau sebesar 37,5. Petani padi yang tingkat pendidikanya hanya sampai tamat SMA lebih besar dari tingkat pendidikan lainya. Diposisi kedua diikuti tamatan SD berjumlah 12 petani padi atau sebesar 30 dan diposisi ketiga diikuti oleh tamatan SMP yang berjumlah 9 petani padi atau sebesar 22,5, kemudian tamatan D3 yaitu berjumlah 3 petani padi atau sebesar 7,5, untuk tamatan S1 terdapat hanya 1 orang atau sebesar 2,5. Dapat disimpulkan bahwa petani padi di Kecamatan Air Putih moyoritas tingkat pendidikannya tamatan SMA. Dalam menjalankan kegiatan pertanian tanaman padi sebelum memperoleh modal Kredit Usaha Rakyat dari bank tentunya para petani tersebut menggunakan modal sendiri dalam menjalankan kegiatan pertaniannya tersebut. Dari hasil wawancara penulis dengan responden sebanyak 40 orang petani padi di Kecamatan Air putih Kabupaten Batubara diketahui kredit yang diberikan oleh bank di Kecamatan Air Putih umumnya ditujukan terutama untuk penambahan luas lahan dalam rangka untuk meningkatkan produksi padi dari sebelumnya. Sehingga dua indikator antara luas lahan dan produksi padi akan memberikan pengaruh terhadap produktivitas tanaman padi. Oleh sebab itu modal kredit yang diterima petani padi sebaiknya harus benar- benar digunakan untuk penambahan luas lahan . Peran kredit ini juga sangat dibutuhkan untuk peningkatan pemeliharaan tanaman padi yaitu dengan cara membeli pupuk, membeli perangsang agar padi tumbuh dengan baik sehingga produksi padi yang dihasilkan meningkat . Dengan demikian petani padi di Kecamatan Air Putih dapat berkembang dan meningkatkan produktivitas tanaman padinya . Masalah - masalah yang dihadapi para petani padi di Kecamatan Air Putih khususnya dari hasil kuesioner yang telah diedarkan yang paling dominan yang paling sering dihadapi adalah : Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Permasalahan Dominan yang paling sering dihadapi. Karateristik Jumlah Responden Persentase Banyaknya hama atau penyakit padi 9 22,5 Tingginya harga biaya produksi padi 13 32,5 Kurangnya Modal 18 45 Total 40 100 Sumber : Data Primer diolah Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang paling sering dihadapi petani padi dalam pertaniannya adalah kurangnya modal. Dalam melakukan proses cocok tanam padi, dibutuhkan biaya operasional yang tinggi. Karena setiap tahunnya biaya operasional tanaman padi meningkat. Yang mana untuk pembelian pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Sehingga permasalahan kurangnya modal yang dihadapi petani lebih banyak berjumlah 18 orang atau 45, kemudian tingkatan kedua permasalahan yang dihadapi adalah tingginya harga biaya produksi padi dengan jumlah 13 orang atau 32,5 dan kemudian yang terakhir banyaknya hama atau penyakit padi berjumlah 9 orang atau 22,5.

4.3. Pengaruh Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Peningkatan Luas

Dokumen yang terkait

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan

14 113 76

Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat

22 141 109

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Bank BRI Unit Kecamatan Gebang)

15 109 83

Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Samosir

2 71 121

Usaha Perkebunan Rakyat Di Aceh Selatan 1935-1950

0 38 79

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, “Kredit - Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang - Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

0 0 8