BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Daerah Penelitian
4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Air Putih
Kecamatan Air Putih terletak di Kabupaten Batubara, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten batubara terbentuk pada tahun 2007, yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan. Luas wilayah Kecamatan Air Putih adalah 7,224 KM
2
, atau 7,98 dari luas Kabupaten Batubara. Dengan curah hujan 1601 mmtahun dan 0 -18 meter pada letak diatas permukaan laut dan
struktur wilayah umumnya dataran rendah dan bukan pesisir pantai, dengan batas-
batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan Kecamatan Sei Suka - Sebelah selatan dengan Kecamatan Simalungun
- Sebelah barat dengan Kecamatan Limapuluh - Sebelah timur dengan Kecamatan Talawi
Kecamatan Air Putih terdiri dari 19 desa. Dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Table 4.1 Luas Wilayah Desa di Kecamatan Air Putih Tahun 2014
No Desa Kelurahan
Luas Km
2
1 Sipare-pare
0,182 2
Pasar lapan 0,553
3 Indrapura
0,038 4
Tanah Merah 0,280
5 Tanjung muda
0,188 6
Tanah Tinggi 0,140
7 Sukaraja
0,380 8
Pematang Panjang 0,285
9 Aras
0,820 10
Limau Sundai 0,883
11 Tanjung Harapan
0,850 12
Tanjung Kubah 0,541
13 Sukaramai
0,659 14
Titi Payung 0,168
15 Perkotaan
0,607 16
Indrasakti 0,032
17 Tanah Rendah
0,100 18
Kampung kelapa 0,295
19 Tanjung Mulia
0,223
Jumlah 7,224
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Desa Limau Sundai adalah desa yang
paling luas wilayahnya di Kecamatan Air Putih dengan luas wilayah 0,883 Km
2
, dan yang paling kecil adalah desa Indrasakti dengan luas wilayah 0,032 Km
2
.
4.1.2 Iklim
Kecamatan Air Putih beriklim tropis dengan pergantian musim penghujan dan kemarau. Musim penghujan antara bulan Nopember – April dipengaruhi oleh
angin musim barat sedang musim kemarau antara bulan Mei – Oktober yang dipengaruhi oleh angin musim timur. Sedang kan jumlah curah hujan 1601 mm
dan jumlah hari hujan 129 hari.
4.1.3
Demografis
Keadaan penduduk di Kecamatan Air Putih diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik BPS tiap tahunnya mengalami peningkatan. Dapat
dilihat dari tabel berikut ini data penduduk di Kecamatan Air Putih pada tahun 2010-2013.
Tabel 4.2. Proyeksi Penduduk Desa di Kecamatan Air Putih Tahun 2010 – 2013
No DesaKelurahan
2010 2011
2012 2013
1 Sipare-pare
6140 3176
3187 3202
2 Pasar lapan
4397 3271
3282 3298
3 Indrapura
5409 3786
3797 3818
4 Tanah Merah
2249 2272
2279 2292
5 Tanjung muda
1299 1320
1325 1331
6 Tanah Tinggi
4694 3525
3537 3555
7 Sukaraja
3206 3228
3238 3255
8 Pematang Panjang
4347 3362
3373 3391
9 Aras
3539 3560
3570 3590
10 Limau Sundai
1742 1757
1763 1771
11 Tanjung Harapan
2037 2055
2061 2071
12 Tanjung Kubah
5739 4355
4369 4391
13 Sukaramai
1951 1968
1974 1985
14 Titi Payung
- 2989
2998 3014
15 Perkotaan
- 1149
1153 1159
16 Indrasakti
- 1639
1645 1652
17 Tanah Rendah
- 1190
1195 1200
18 Kampung kelapa
- 1000
1005 1009
19 Tanjung Mulia
- 115
1420 1427
Jumlah 46749
47017 47171
47411
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak di Kecamatan
Air Putih berada pada tahun 2013 dengan jumlah penduduk 47411 orang. Berdasarkan penduduk terbanyak tiap desa adalah desa Sipare-pare dengan
jumlah penduduk mulai tahun 2010-2013 adalah 15705 orang dan desa Kampung Kelapa adalah penduduk terkecil diantara 19 desa di Kecamatan Air Putih dengan
jumlah penduduknya 3014 0rang. Pada umumnya suku-suku yang mendiami wilayah Kecamatan Air Putih
mayoritas bersuku bangsa melayu dan batak. Sedangkan agama mayoritas yang dianut adalah Islam dan Kristen.
4.1.4
Keadaan Mata Pencaharian dan Potensi Wilayah
Pada umumnya daerah Kecamatan Air Putih memiliki potensi sebagai lahan pertanian yang cukup luas yang hasil pertaniannya cukup besar sehingga
mata pencaharian penduduk yang utama adalah petani. Kontribusi sektoral yang menonjol terhadap pembentukan PDRB Kecamatan Air Putih yaitu sektor
pertanian sebesar 65,12 , sektor industri pengolahan sebesar 9,1 , sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 10,09 , sektor jasa-jasa sebesar 5,07 ,
sektor konstruksi sebesar 2,11 , sektor keuangan sebesar 1,29 , sektor angkutan dan komunikasi sebesar 5,79 , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar
0,53 , serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,09.
4.2 Karateristik Responden