Tujuan dan Sasaran Program Kredit Usaha Rakyat Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat KUR Tingkat Bunga Kredit Usaha Rakyat

• Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk pembelian barang- barang konsumsi bukan dalam bentuk usaha

2.2 Pengertian Kredit Usaha Rakyat KUR

Kredit Usaha Rakyat yang disingkat dengan KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi UMKM-K dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70 sementara sisanya sebesar 30 ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 7 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah . Kredit Usaha Rakyat ini diluncurkan pada November 2007 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Pemerintah melalui percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

2.2.1 Tujuan dan Sasaran Program Kredit Usaha Rakyat

Tujuan Program KUR adalah untuk mempercepat pengembangan sektor- sektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil, untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR merupakan modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit. Sasaran program KUR adalah kelompok masyarakat yang telah dilatih dan ditingkankan keberdayaan serta kemandiriannya pada kluster program sebelumnya. Harapannya agar kelompok masyarakat tersebut mampu untuk memanfaatkan skema pendanaan yang berasal dari lembaga keuangan formal seperti Bank, koperasi, BPR dan sebagainya. Dilihat dari sisi kelembagaan maka sasaran KUR adalah UMKMK Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan koperasi. Sektor usaha yang diperbolehkan untuk memperolrh KUR adalah semua sektor usaa produktif.

2.2.2 Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat KUR

Ada tiga pilar penting dalam pelaksanaan program ini KUR, diantaranya yaitu: a. Pemerintah, yaitu Bank Indonesia BI dan Departemen Teknis Departemen Keuangan, Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen lautan dan Perikanan, Departemen Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Pemerintah berfungsi membantu dan mendukung pelaksanaan pemberian berikut penjaminan kredit. b. Lembaga penjaminan yang berfungsi sebagai penjamin atas kredit dan pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan. c. Perbankan sebagai penerima jaminan berfungsi menyalurkan kredit kepada UMKM dan Koperasi. Bertindak sebagai lembaga penjaminan dalam program ini adalah PT. Persero Asuransi Kredit Indonesia PT. Askrindo dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Perum Jamkrindo. Sedangkan pihak ketiga yaitu Bank Penyalur terdiri dari enam Bank Umum dan tiga belas Bank Pembangunan Daerah BPD

2.2.3 Tingkat Bunga Kredit Usaha Rakyat

Kredit usaha rakyat terbagi atas 3 tingat pembagian suku bunga kredit. KUR Mikro dengan plafon sampai dengan Rp 20 Juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 22 per tahun, KUR Ritel dengan plafon dari Rp 20 Juta sampai dengan Rp 500 Juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 13 per tahun, dan KUR Linkage dengan plafon sampai dengan 2 Milyar. Kur Linkage biasanyabmenggunakan lembaga lain seperti Koperasi, BPR dan lembaga Keuangan non Bank. 2.2.4 Ketentuan Kredit Usaha Rakyat KUR Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 135PMK.052008 tentang fasilitas penjaminan kredit usaha rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 10PMK.052009. Menurut Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 135PMK.052008 tentang fasilitas penjaminan kredit, Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut : A. UMKM yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif yang Feasible namun belum Bankable dengan ketentuan: 1. Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapatkan kredit pembiayaan dari perbankan yang dibuktikan melalui Sistem Informasi Debitur SID pada saat permohonan kreditpembiayaan diajukan dan belum pernah memperoleh fasilitas kredit program dari pemerintah. 2. Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal nota kesepakatan bersama, penjaminan KUR dan sebelum addendum I tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008, maka fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainya. 3. KUR yang diperjanjikan antara Bank pelaksana dengan UMKM yang bersangkutan. B. KUR disalurkan kepada UMKM untuk modal kerja dan investasi dengan ketentuan: 1. Untuk kredit sampai dengan Rp 5 juta tingkat bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau setara 20-21 efektif pertahun. 2. Untuk kredit diatas Rp 5 juta sampai dengan Rp 500 juta tingkat bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau setara 12-13 efektif pertahun. 3. Bank pelaksana memutuskan pemberian Kredit Usaha Rakyat KUR berdasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku Menurut penulis kelayakan usaha adalah layak atau tidaknya suatu usaha bisnis atau usaha untuk dijalankan. Kelayakan usaha adalah indikator bagi bank umum untuk menyalurkan kredit usaha kepada UMKM – UMKM yang bertujuan untuk menghindari resiko kerugian dimasa yang akan datang, kerugian tersebut adalah macetnya pengembalian kredit usaha yang dilakukan UMKM yang akan merugikan pihak bank atau pihak manapun yang telah memberikan kredit usahanya.

2.2.5 Persyaratan UMKM Dalam Menerima KUR

Dokumen yang terkait

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Pada Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

0 37 94

Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit di Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan

14 113 76

Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat

22 141 109

Analisis Fasilitas Kredit Perumahan Rakyat Terhadap Kepemilikan Rumah Oleh Masyarakat Kota Medan Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan

1 41 81

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Bank BRI Unit Kecamatan Gebang)

15 109 83

Analisis Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bagi Pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) di Kabupaten Samosir

2 71 121

Usaha Perkebunan Rakyat Di Aceh Selatan 1935-1950

0 38 79

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kredit Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, “Kredit - Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang - Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

0 0 8