a. Teknologi dalam penerapan usaha taninya masih konvesional, sehingga mengakibatkan produksi padi sawah rendah.
b. Alih fungsi lahan, menyebabkan lahan produksi untuk usaha tani semakin sempit.
c. Perkembangan penduduk yang semakin meningkat, seiring denga itu akan menyebabkan kebutuhan pangan terutama padi akan meningkat.
d. Skala usaa tani yang relatif sempit, sehingga mengakibatkan sulitnya meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktivitas
e. Fluktuasi produksi musiman yang mengakibatkan berfluktuasinya harga padi
f. Produktivitas, mutu dan efesiensi usaha tani padi sawah yang masih renda. g. Permodalan dan kelembagaan. Masalah ini merupakan masalah yang
sering terjadi dikalangan petani khususnya petani kecil. Hal ini disebabkan karena sistem perbankan yang kurang peduli kepada petani. Ditandai
dengan sulitnya persyaratan administrasi untuk memperoleh modal, serta adanya jaminan yang memberatkan petani pada lembaga perbankan yang
bersangkutan karena lembaga perbankan tidak mau mengambil resiko pada usaha kecil. Sedangkan banyak petani kecil tidak memilki jaminan
yang sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh lembaga perbankan.
2.10 Penelitian Terdahulu
Syofwan 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “ Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten
Langkat: Studi Kasus Bank BRI Kecamatan Gebang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya modal kredit usaha rakyat terhadap perubahan
tingkat pendapatan bernilai positif atau dapat dikatakan semakin tinggi modal
KUR maka akan semakin tinggi pula perubahan tingkat pendapatan yang akan diperoleh oleh pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK. Dimana setiap
kenaikan modal KUR pendapatan pengusaha usaha mikro dan kecil di Kecamatan Gebang juga akan meningkat.
Nur Ummamah 2008 dalam penelitiannya berjudul “ Pengaruh Jumlah Kredit Usaha Rakyat KUR terhadap persentase perubahan jumlah modal usaha
pada Pengusaha Kue Bagiak di Kabupaten Banyuwangi”. Dalam penelitiannya Perusahaan Kue Bagiak banyak hal yang harus diperhatikan untuk dapat
memperhatikan, memperlancar, serta meningkatkan usaha yang dimilikinya. Jadi seluruh pemilik perusahaan Kue Bagiak yang menjadi responden dalam penelitian
ini berupaya untuk dapat meningkatkan modal usaha yang dimilikinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa banyak hal yang dapat mempengaruhi jumlah
peningkatan modal usaha yang dimiliki perusahaan kue bagiak tersebut, diantaranya yaitu dengan melakukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat KUR pada
bank. Adanya pinjaman KUR yang dilakukan, secara otomatis modal usaha Kue Bagiak akan meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah pinjaman KUR yang diterima
oleh pemilik perusahaan Kue Bagiak sepenuhnya digunakan sebagai modal usaha guna meningkatkan omzet penjualan perusahaan tersebut. Dan diketahui bahwa
jumlah pinjaman KUR memberikan kontribusi yang positif terhadap jumlah peningkatan usaha.
Semara 2013 dalam penelitiannya berjudul “Efektivitas dan Dampak Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan dan Kesempatan
Kerja Usaha Mikro dan Menengah UMKM di Kota Denpasar. Dalam penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kota denpasar yang saat ini merasakan
keberadaan KUR bagi UMKM yang terdaftar telah memperlihatkan progres
peningkatan yang cukup. Hasil perhitungan dari dampak KUR terhadap variabel pendapatan UMKM Kota Denpasar menunjukan hasil Chi square hitung sebesar
20,250 lebih dari Chi Square tabel sebesar 3,84 yang berarti Ho ditolak. Nilai perbandingan tersebut menunjukan bahwa jumpal pendapatan UMKM diKota
Denpasar lebih meningkat setelah mengikuti program KUR di Bank BRI Denpasar tahun 2012.
2.11 Kerangka Konseptual