Pengolahan Tersier Tertiary Treatment

18 disebut respirasi anaerob, katabolisme senyawa organik berlangsung tanpa oksigen bebas dalam lingkungan dan penguraian terjadi dengan memanfaatkan senyawa organik sebagai penerima elektron terakhir Rittmann dan McCarty, 2001. Dalam perlakuan biologis, prinsip biologi diterapkan untuk mengolah limbah cair dengan bantuan mikroorganisme yang dapat diperoleh secara alamiah MetCalf Eddy, 2003 atau seleksi Tobing dan Loebis, 1994. Pengolahan limbah cair secara biologis merupakan cara yang sangat menarik dan menguntungkan. Keuntungan lainnya adalah lumpur yang dihasilkan dari pengolahan limbah khususnya proses anaerob relatif sedikit MetCalf dan Eddy, 2003. Perlakuan anaerobik untuk degradasi senyawa organik kompleks dalam limbah cair muncul sebagai pilihan yang logis dan menarik, karena biodegradasi senyawa-senyawa organik kompleks dapat dilakukan dalam sistem anaerob. Dalam proses anaerob, senyawa-senyawa organik kompleks protein, karbohidrat dan minyaklemak berantai panjang mula-mula didegradasi menjadi asam lemak dan asam amino sederhana dan berantai pendek serta sejumlah kecil gas hidrogen MetCalf dan Eddy, 2003. Selanjutnya asam-asam organik dan asam-asam amino sederhana diuraikan lebih lanjut menjadi gas metan CH 4 , karbon dioksida CO 2 dan sejumlah kecil H 2 , hidrogen sulfida H 2 S dan nitrogen serta biomassa Balch dkk, 1977; Speece, 1983. 19

2.4. Proses Mikrobiologi di dalam Penguraian Anaerob

Kumpulan mikroorganisme, umumnya bakteri, terlibat dalam transformasi senyawa komplek organik menjadi metan. Lebih jauh lagi, terdapat interaksi sinergis antara bermacam-macam kelompok bakteri yang berperan dalam penguraian limbah. Keseluruhan reaksi dapat digambarkan sebagai berikut Polprasert, 1983: Senyawa Organik --- CH 4 + CO 2 + H 2 + NH 3 + H 2 S Meskipun beberapa jamur fungi dan protozoa dapat ditemukan dalam penguraian anaerobik, bakteri bakteri tetap merupakan mikroorganisme yang paling dominan bekerja didalam proses penguraian anaerobik. Sejumlah besar bakteri anaerobik dan fakultatif seperti: Bacteroides, Bifidobacterium, Clostridium, Lactobacillus, Streptococcus terlibat dalam proses hidrolisis dan fermentasi senyawa organik. Ada empat grup bakteri yang terlibat dalam transformasi material komplek menjadi molekul yang sederhana seperti metan dan karbon dioksida. Kelompok bakteri ini bekerja secara sinergis Kirsop, 1991.

2.4.1 Kelompok 1: Bakteri Hidrolitik

Kelompok bakteri anaerobik memecah molekul organik komplek protein, cellulose, lignin, lipids menjadi molekul monomer yang terlarut seperti asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol. Molekul monomer ini dapat langsung dimanfaatkan oleh kelompok bakteri berikutnya. Hidrolisis molekul komplek dikatalisasi oleh enzim ekstra seluler seperti sellulase, protease, dan lipase. Walaupun demikian proses