Desain Penelitian METODE PENELITIAN

50 1. Bak ABR - AF plexiglass berukuran 60 cm x 16 cm x 30 cm dengan kapasitas 13,5 L 2. 1 buah Bak penambung inffluent limbah kapsitas 120 L 3. 1 buah bak penampung effluent limbah kapasitas 3 L, botol plastik ukuran 1,5 L 4. Pipa PVC ¾ inch dan ½ inch 5. Botol pengambil sampel 6. Meja penyanggah 7. Pipa drat

4.4.2 Bahan

a. Bahan yang digunakan untuk pengujian COD yaitu ; 1. Larutan digestion : 1,0216 gr K 2 Cr 2 O 7 dicampur dengan 16,7 gr H 2 SO 4 dan 3,33 gr HgSO 4 dengan aquades 2. Larutan sulfuric acid : 0,75 gr Ag 2 SO 4 dengan Asam Sulfat H 2 SO 4 3. Larutan standar : 0,0425 gr KHP campur dengan aquades pada labu ukur 100 ml b. Bahan yang digunakan untuk kombinasi Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter yaitu : 1. Air limbah PT XXX 2. Kerikil diameter 0,5 – 3 cm 3. Zeolit diameter 1-5 mm 4. Arang tempurung diameter 1-5 mm 51

4.5. Prosedur Kerja

a. Prosedur analisa COD Prosedur analisa COD mengacu pada SNI 06-6989.2-2004, Air dan air limbah – Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi KOK dengan refluks tertutup secara spektrofotometr. Berikut prosedur yang dilakukan : 1. Buat perbandingan sampel standar : larutan digestion : larutan sulfuric acid yaitu 2,5 ml : 1,5 ml : 3,5 ml 2. Panaskan dalam termoreaktor dengan suhu 150 o C selama 2 jam 3. Angkat tabung HACH dan dinginkan 4. Ukur pada UV-Vis dengan panjag gelombang 620 nm b. Prosedur Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter 1. Sampel air limbah PT XXX diambil sebanyak ± 200 liter yang diambil secara 2 tahap dalam 3 waktu yaitu pukul 08.00 WIB, pukul 10.00 WIB dan pukul 12.00 WIB kemudian dibawa ke tempat penelitian untuk di campurkan dan ke laboratorium dengan suhu maksimal 4 o C menggunakan box yang berisi dry ice, dan dilakukan pengukuran kadar COD sebelum perlakuan. 2. Masing-masing bak ABR - AF di isi dengan 13,5 liter limbah cair PT XXX dengan ketinggian media AF 14 cm. Media diisikan sebanyak ¾ tinggi 8,4 L cairan Adrianto, 2011. 3. Sistem didiamkan selama 3 hari dengan tujuan membentuk biofilter pada awal proses Adriyanto, 2011. Kemudian limbah dialirkan selama 5 hari.