Protein Limbah Cair dan Karakteristik

12 Tabel 1. Perbandingan BOD dengan COD No. Jenis Air Buangan BOD 5 COD 1. Dari rumah tangga 0,4 – 0,6 2. Air sungai 0,1 3. Buangan organik 0,5 – 0,65 4. Buangan anorganik 0,2 Sumber : Perdana Ginting, 2007 Komponen dasar dari senyawa organik adalah karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor dan sulfur. Tiga dari kelompok senyawa organik adalah protein, karbohidrat dan lipida. Protein merupakan bahan dasar dari sel-sel binatang, yakni sekitar 40 - 60. Karakteristik yang diketahui dari protein adalah kandungan nitrogren didalamnya. Karbohidrat merupakan bahan penyusun utama dalam sel tumbuhan dan meliputi selulosa, serat kayu, gula dan tepung. Lipida tidak terlarut dalam air dan meliputi lemak, minyak, dan lilin. Zat-zat organik di dalam air dalam kadar yang rendah dan hanya sebagian kecil dari seluruh jumlah padatan yang ada. Keberadaan senyawa organik di dalam air akan menimbulkan berbagai masalah, antara lain masalah rasa dan bau. Keberadaaan senyawa organik juga menyebabkan air memerlukan proses pengolahan air bersih yang lebih kompleks, menurunkan kandungan oksigen, serta menyebabkan terbentuknya substansi beracun Sakti A. Siregar, 2005. 13

2.2. Pengolahan Limbah

Air limbah yang tidak diolah dibiarkan terakumulasi, maka dekomposisi material organik yang terdapat dalam air limbah dapat menimbulkan gas yang berbau busuk. Selain itu juga mengandung mikroorganisme penyebab penyakit pathogen Rahmi Puji, 2010. Tujuan dari pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi zat organik, partikel tercampur, dan membunuh mikroorgenisme pathogen, serta menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun yang tidak dapat didegradasi Sugiharto, 1987. Air limbah diolah dalam unit pengolahan sehingga air effluent-nya bisa dibuang ke badan air tanpa menimbulkan gangguan Kusnoputranto, 1997. Prinsip dasar pengolahan limbah cair adalah menghilangkan atau mengurangi besarnya kontaminasi yang terdapat dalam limbah cair sehingga hasil olahan limbah tersebut tidak mengganggu lingkungan apabila dibuang ke tanah atau badan air penerima. Bila dilihat dari tingkat perlakuan pengolahan air limbah maka sistem pengolahan limbah cair diklasifikasikan menjadi Primary Treatment System , Secondary Treatment System, Tertiary Treatment System. Setiap tingkatan treatment terdiri pula atas sub-sub treatment yang satu dengan lainnya berbeda, tergantung pada jenis parameter pencemar didalam limbah cair, volume limbah cair, dan kondisi fisik lingkungan. Ada beberapa proses yang dilalui air limbah agar limbah ini benar-benar bebas dari unsur pencemaran.