14
Pada mulanya air limbah harus dibebaskan dari benda terapung atau padatan melayang. Untuk itu diperlukan treatment pendahuluan pretreatment.
Pengolahan selanjutnya adalah mengendapkan partikel-partikel halus kemudian lagi menetralisasinya. Demikian tingkatan ini dilaksanakan sampai seluruh
parameter pencemar dalam air buangan dapat dihilangkan Mahida, 1994.
2.2.1. Pengolahan Primer Primary Treatment
a. Pengolahan Awal Pretreatment
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air
limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil
separation .
b. Pengolahan Tahap Pertama Primary Treatment
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah
pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah menghilangkan partikel-partikel padat melalui
proses fisika, yakni neutralization, chemical addition and coagulation, flotation
, sedimentation, dan filtration. Sehingga partikel padat akan mengendap sludge sedangkan partikel lemak dan minyak akan berada
di atas permukaan grease. Dengan adanya pengendapan ini, maka akan mengurangi kebutuhan oksigen pada proses pengolahan biologis
berikutnya dan pengendapan yang terjadi adalah pengendapan secara
15
gravitasi Ginting, 2007.2.2.2. Pengolahan Sekunder Secondary Treatment
Pada tahap ini air limbah menggunakan bahan-bahan kimia agar senyawa- senyawa pencemar dalam limbah diikat melalui reaksi kimia.
Karena itu sitem operasinya disebut juga dengan cara kimia yaitu metode pengolahan dengan menghilangkan atau mengubah senyawa
pencemar dalam air limbah dengan menambahkan bahan kimia. Zat-zat pencemar pada umumnya berada pada jenis padatan
suspensi. Padatan terlarut dalam koloidal. Padatan ini tidak mengalami pengendapan secara alami walaupun dalam jangka waktu relatif lama.
Oleh karena itu, diperlukan bahan kimia yang direaksikan agar terjadi peningkatan senyawa pencemar baik dalam bentuk gumpalan atau
pengapungan Ginting, 2007.
2.2.3. Pengolahan Tersier Tertiary Treatment
Pengolahan ini merupakan kelanjutan dari pengolahan sekunder Secondary Treatment. Pada sistem ini pengolahan limbah dengan
konsentrasi bahan pencemar tinggi atau limbah dengan parameter yang bervariasi banyak dengan volume yang relatif banyak.
Sistem operasinya dikenal dengan operasi biologi yaitu metode pengolahan dengan menghilangkan senyawa pencemar melalui aktivitas
biological yang dilakukan pada peralatan unit proses biologi. Metode ini
dipakai terutama untuk menghilangkan bahan organic biodegradable dalam limbah cair. Senyawa-senyawa organik tersebut dikonversikan
16
menjadi gas dan air yang kemudian dilepaskan di atmosfir. Zat-zat organik dengan rantai karbon panjang diubah menjadi rantai ikatan
karbon sederhana dan air yang berbentuk gas. Pembunuhan kuman desinfektan dilakukan apabila limbah cair mengandung bakteri
pathogen . Pengolahan limbah secara biologi dapat dibedakan menjadi 2
yaitu: a.
Secara Anaerob Pengolahan limbah cair secara anaerob berarti yang bekerja atau
yang hidup adalah bakteri anaerob yang tidak memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini dapat bekerja dengan baik pada suhu yang semakin
tinggi sampai 40
o
C, pada pH sekitar 7,0. Bakteri ini juga akan bekerja dengan baik pada keadaan yang gelap dan tertutup.
b. Secara Aerob
Pengolahan limbah secara aerob berarti yang dipergunakan adalah bakteri aerob yang memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini akan
bekerja dengan baik pada pH sekitar 7,0 dengan suhu yang semakin tinggi sampai pada 40
o
C. Oleh karena itu, dalam pengolahan limbah secara aerob harus dimasukkan oksigen dari udara secara kontinyu
Darsono, 2007.
2.3. Pengolahan Limbah Cair Secara Anaerobik