Lokasi dan Waktu Penelitian Prosedur Kerja Pengolahan Data

51

4.5. Prosedur Kerja

a. Prosedur analisa COD Prosedur analisa COD mengacu pada SNI 06-6989.2-2004, Air dan air limbah – Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi KOK dengan refluks tertutup secara spektrofotometr. Berikut prosedur yang dilakukan : 1. Buat perbandingan sampel standar : larutan digestion : larutan sulfuric acid yaitu 2,5 ml : 1,5 ml : 3,5 ml 2. Panaskan dalam termoreaktor dengan suhu 150 o C selama 2 jam 3. Angkat tabung HACH dan dinginkan 4. Ukur pada UV-Vis dengan panjag gelombang 620 nm b. Prosedur Anaerobic Baffled Reactor dan Anaerobic Filter 1. Sampel air limbah PT XXX diambil sebanyak ± 200 liter yang diambil secara 2 tahap dalam 3 waktu yaitu pukul 08.00 WIB, pukul 10.00 WIB dan pukul 12.00 WIB kemudian dibawa ke tempat penelitian untuk di campurkan dan ke laboratorium dengan suhu maksimal 4 o C menggunakan box yang berisi dry ice, dan dilakukan pengukuran kadar COD sebelum perlakuan. 2. Masing-masing bak ABR - AF di isi dengan 13,5 liter limbah cair PT XXX dengan ketinggian media AF 14 cm. Media diisikan sebanyak ¾ tinggi 8,4 L cairan Adrianto, 2011. 3. Sistem didiamkan selama 3 hari dengan tujuan membentuk biofilter pada awal proses Adriyanto, 2011. Kemudian limbah dialirkan selama 5 hari. 4. 4.6. S 4.6.1 Dilakukan dalam reak 5 kali dan Sumber Dat 1 Data Prim Da kadar CO 1 2 Ket : 1. Bak 2. Mej 3. Kra 4. Pip 5. Kom pengamata ktor dan dip pengukuran ta mer ata primer OD yang tela 3 k penampung eja penyangg an pa inffluent mbinasi alat 52 an dalam w aparkan den n kadar COD berasal da ah diukur da 4 g limbah gah ABR – AF Gambar 6 2 aktu 24 jam ngan media D setelah p ari hasil pen an volume l 6. 7. 8. . Skema pen m 1 hari s a dengan pen erlakuan. ngukuran l limbah yang 5 Media filte Pipa effluen Bak penam nelitian. sejak limba ngulangan s aboratorium g dijadikan 6 er nt mpung effluen ah berada sebanyak m berupa sampel. 7 8 nt 53

4.6.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data pengolahan limbah departemen QHSE dan Engineering serta dari hasil penelitian-peneliatian sebelumnya.

4.7. Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu : 1. Editing Editing adalah tahap awal setelah melakukan proses penelitian. Tujuan melakukan editing adalah memeriksa hasil dari penelitian yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap catatan hasil penelitian dan membetulkan kesalahan yang ada. 2. Coding Coding adalah tahapan pemberian kode atas data yang diperoleh untuk diklasifikasikan menurut macamnya dengan memberi tanda pada masing-masing hasil perlakuan. 3. Entry Data Entry Data yaitu proses memasukkan data ke dalam tabel dengan menggunakan komputer Hastono, 2001. 54

4.8. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis dengan uji statistik dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu : 1. Analisis analitik, yaitu analisis untuk mengetahui efektifitas berbagai media kombinasi Anaerobic Baffled Reactor - Anaerobic Filter dalam menurunkan kadar COD. Analisis dilakukan dengan uji Anova one-way Anova dengan tingkat signifikan 5. Uji Paired t Test dilakukan untuk melihat signifikansi perbedaan rata-rata kadar COD sebelum dan sesudah perlakuan. 2. Perhitungan nilai efektifitas penurunan kadar COD kombinasi ABR –AF. 55

BAB V HASIL

5.1 Perbandingan Kadar COD Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Hasil penelitian diperoleh dari data observasi dan analisis terhadap perubahan kadar COD setelah melewati kombinasi ABR - AF berbagai media. Penurunan kadar COD pada masing-masing replikasi dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 2. Hasil pengukuran kadar COD pada kombinasi ABR-AF media kerikil Replikasi Sebelum perlakuan mgL Kadar COD sesudah perlakuan Kerikil mgL Arang tempurung kelapa mgL Zeolit mgL 1 2250.87 1162.45 873.93 1157.06 2 2105.34 1378.93 789.82 1203.05 3 1926.73 1086.52 677.36 1023.31 4 2074.05 1093.67 708.30 1239.92 5 2236.30 1178.13 664.22 1116.94 Rata- rata 2118.65 1179.94 742.72 1147.94 56 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 Penurunan Kadar COD kerikil arang tempurung kelapa zeolit pre Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat kadar COD sebelum perlakuan antara 1926,73 - 2250,87 mgL. kadar COD setelah mengalami perlakuan kombinasi ABR - AF media kerikil antara 1086,52 – 1378,93 mgL, ABR -AF media arang tempurung kelapa 664,22 – 873,93 mgL, ABR – AF media zeolit antara 1023,31 - 1239,92 mgL. Penurunan kadar COD pada masing- masing replikasi dapat dilihat dalam gambar 7 berikut. Gambar 7. Grafik penurunan kadar COD sebelum dan sesudah perlakuan Gambar 7 menunjukkan adanya penurunan kadar COD pada masing- masing perlakuan. Penurunan tertinggi terjadi pada replikasi kelima pada kombinasi ABR - AF media arang tempurung kelapa sebesar 664,22 mgL. terlihat dari grafik terjadi perubahan angka di setiap replikasi. Kombinasi ABR - AF media tempurung kelapa menunjukkan penurunan kadar COD yang relatif 57 lebih stabil dibandingkan media kerikil dan zeolit. Hal ini diduga mikroba lebih mudah melekat pada tempurung kelapa dibandingkan dua media lainnya. penurunan kadar pada replikasi pertama diduga mikroba masih cukup besar karena tempat kontak antara mikroba. Setelah replikasi kedua sampai replikasi ke-5 mikroba mulai saling bertumpuk sedemikian rupa sehingga menghambat kontak antar mikroba dan limbah cair, dengan demikian angka penurunan kadar COD menjadi relatif kecil.

5.2 Efektifitas

Efektifitas pengolahan alat dihitung dengan menggunakan rumus efektifitas pengolahan ∑p COD yaitu: ∑ = − = ⋯ Keterangan: ∑p COD = Efektifitas alat A = COD awal B = COD akhir

5.2.1 Efektifitas ABR - AF Media Kerikil

Berdasarkan perhitungan rumus efektivitas pengolahan didapatkan hasil sebagai berikut: