Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Syariah Medan

12 b. Mengajukan rencana anggara, investasi, inventaris danjaringan kantor untuk dituangkan ke dalam rencana kerja anggaran tahunan Bank. c. Menyusun kerja kantor Cabang Syariah sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya. d. Meginjak lanjut hasil temuan dan atau rekomendasi daari Kontrol Intren Satuan Pemeriksaaan Internal SPI Pemeriksaan Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Dieksi cq. Divisi Pengawasan. e. Memberikan sikap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap dalam keputusan dalam batas tolenransi yang tidak merugikan Bank baik saat maupun masa yang akan datang. f. Meminilisirkan setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada kegiatan operasional, pembiayaan, likuiditas, pasar, dan resiko lainnya. g. Melaporkan setiap risiko yang berpoteni terjadi atas setiap legiatan Kantor Cabang Syariah kepada Direksi. h. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai Cash transaction dan transaksi keuangan mencurigakan Supercious Transcation. i. Melakukan evaluasi atas kinerja unit kantorkerja dibawahnya. j. Mengelola dana pemerintah Daerah untuk unit kantor yang ada rekening kas daerah dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain. 13 k. Memelihara dan menjaga Giro Wajib Minimum GWM kantor cabang syariah. l. Mengelolah dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga surat agunan pembiayaan. m. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus pembiayaan. n. Mereview analisa pembiayaan Bank garansi diatas wewenang unit kantor dibawahnya. o. Menyelenggarakan acara secara serah terima jabatan dan pengambilan sumpah jabatan kepada pegawai yang dipromosikan sebagai pejabat structural di bawahnya sesuai periodic dalam yang berlaku. p. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer Of Knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodic dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan. q. Memberikan sarn ataupertimbangan kepala Direksi tentang langkah- langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya. r. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantr pusat mupun unit kerja dibawahnya. s. Mewaikili bank dalam mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak lain berkaiatan pelaksanaa fungsi kantor cabang syariah. t. Membantu laporan terkait operasioanl Bank sesuai ketentuan yang berlaku. 14 2. Tugas wakil pimpinan Cabang Syariah Membantu pimpinan Cabang Syariah dalam : a. Mengajukan rencana anggaran, investasi, invetaris untuk unit kerja dibawah koordinasi yang akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank. b. Menyusun program kerja dibawah koordinasinya sehubungan dengan uapay pencapaian arget rencaan kerja dan melakukan pemantauan serta mengepaluasi pelaksanaan. c. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi control InternSatuan Pemeriksaan Internal SPI Pemeriksaan Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada pimpinan cabang syariah. d. Melakukan evaluasi atas kinerja unit kantor kerja dibawah koordinasinya. e. Menghadiri dan memeberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutus pembiayaan. f. Memeriksa kebenaran lampiran neraca. g. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knewledge dan aatau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodic dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayaan dengan unit kerja dibawah koordinasinya. h. Memeberikan saran atau pertimbangan kepada pimpinan Cabang. i. Melakukan koordinaasi kerja dengan unit kerja dikantor pusat maupun unt kerja dibawwah koordinasinya. 15 j. Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku k. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas unit kerja dibawah koordinasinya. 3. Tugas Pinsi. Operasioanal Cabang Syariah Membantu pimpinan Cabang Syariah dalam : a. Mengajukan rencana anggaran, investasi, invetaris untuk unit kerja dibawah koordinasi yang akan dituangkan kedalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank. b. Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetakk rekap lampiran serta mencocokan rencana c. Mengkoordinasi pembuatan penghitungan ongkos yang masih harus dibayar padaakhir tahun buku. d. Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan kantor. e. Mengatur penjilitan nota-nota dan dokumen serta mentausahakan penyimpananya. f. Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi, memelihara seta mengatur ruang arsip kantor. g. Menata usahakan surat Edaran, surat intruksi, surat keputusan nota dinas direksi dan naskah tata dinas lainnya. h. Memonitor dan mengerjakan pengiriman surat melalui tromol pos maupun pengantar surat. i. Melakukan evaluasi atas kinerja seksi operasional. 16 j. Memberiakan saran dan atau pertimbangan kepada wakil pimpianan Cabang Syariah. k. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor Cabang Syariah maupun unit kerja di bawahnya. l. Membuat laporan terkait operasional dan operational sesuai ketentuan yang berlaku. m. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas seksi operasional. 4. Tugas Pinsi. Pemasaran Adapun tugas dari Pinsi. Pemasaran antara lain : a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran. b. Mengelola penerapan manajemen resiko dalam bidang pemasaran. c. Melakukan serta mengembangkan pemasaran produk dan jasa bank. d. Menyusun dan merumuskan potensi pemasaran produk dan jasa bank di daerah kerja cabang. e. Memproses permohonan serta megelola kredit komersial. f. Memproses permohonan serta mengelola kredit konsumtif. g. Memproses permohonan serta mengelola kredit program. h. Memproses permohonan serta mengelola kredit kecil mikro. i. Merencanakan serta mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku. j. Melaksanakan penilaian terhadap agunan kredit. k. Melakukan analisis manajemen resiko kredit. 17 l. Mengelola pelaksanan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan Bank Indonesia, peraturan Perundang- undangan serta intern bank lainnya yang berlaku. 18 BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Menurut Noer 2011 etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethicos” yang berarti wakat kesusilaan, kebiasaan custom, karakter character atau adat. Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan masyarakat, kemudian lambat laun pengertian ini berubah bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Menurut Wursanto 2006:16 etika merupakan cabang filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan- persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang – kadang orang memakai istilah. Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan- tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Etika bagi seseorang terwujud dalam kesadaran moral yang memuat keyakinan benar dan tidak atas sesuatu. Menurut Noer 2011 adanya perasaan yang muncul bahwa ia akan merasa bersalah bila melakukan sesuatu yang diyakininya tidak benar berdasarkan norma-norma moral dan perasaan self-respect menghargai diri bila ia meninggalkannya. Etika kerja bertujuan untuk mengatur tata krama aktifitas karyawan agar mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal, sehingga akan diperoleh sekretaris yang benar-benar sekretaris 19 yaitu mereka yang mampu menumbuhkan citra image yang baik dan menyenangkan dan bukan saja dari atasanya, tetapi juga citra dari seluruh pimpinan perusahaan. Menurut Umam 2002 Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebijakan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang. 2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebijakan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan. 3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pendangan-pendangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesulitan.

B. Pengertian Etika Perbankan

Menurut Mahmoeddin 2002 Etika Perbankan adalah suatu bisnis yang muncul kembali dapat disebabka oleh pertama, adanya pihak-pihak yang dirugikan oleh karena perilaku pihak lain. Kedua, para pengamat melihat bahwa, perkembangan praktek bisnisperbankan yang ada sekarang ini cenderung akan berakibat yang tidak diinginkan. Etika dalam bisnis dan perbankan ini terkait dengan moralitas, perbuatan moral yang diartikan sebagai perbuatan baik dan perbuatan buruk dalam kegiatan bisnisperbankan. Dalam hubungan itu etika menyentuh aspek individu dan perturan social. Hubungan antar manusia adalah sangat peka karena sering dipengaruhi oleh emosi yang kadang kala kurang rasional. Dalam hubungan itulah, timbul peraturan-peraturan yang kita sebut norma atau kaidah yang dapat 20 menumbuhkan adanya suatu jaringan peraturan-peraturan, norma atau kaidah yang sangat erat bahkan berhubungan satu dengan yang lain. Perkataan etika atau etik berasal dari bahasa latin yaitu ethica. Ethos dalam bahasa Yunani berarti norma, nilai kaidah, ukuran bgi tingkah laku yang baik. Secara umum dapat dikatakan bahwa, etika merupakan dasar moral, termasuk ilmu mengenai kebaikan dan sifat-sifat tentang hak. Atau dengan kata lain, etika berisi tuntunan tentang perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan dengan suatu jenis kegiatan manusia. Dengan etika, orang akan mampu untuk bersikap kritis dan rasional dalam membentuk pendapatnya sendiri dan bertindak sesuai dengan apa yang dapat dipertanggung jawabkan sendiri. Etika juga dapat membantu manusia membedakan antara tingkah laku atau tindakan yang baik dan yagng buruk. Tujuan pokok mengenai etika adalah mempengaruhi dan mendorong kehendak kita supaya mengarah kepada yang berfaedah dan berguna bagi sesama manusia. Menurut Mahmoeddin 2002 Kode etik perbankan ialah suatu aturan permainan sebagai norma para bankir yang merupakan sopan santun dalam menjalankan usahanya. Merupakan suatu etika atau kebiasaan baik dalam menjalankan kegiatan usaha perbankan yang diterima, dipatuhi, dan ditaati oleh para bankir. Etika tersebut mengandung norma dan prinsip-prinsip moral bankir dalam menjalankan usahanya. Perbankan sebagai lembaga keuangan yang mengelola uang masyarakat, mempunyai tanggung jawab besar yang harus disertai kejujuran dan dedikasi yang merupakan unsur penting dalam