Gambar 2.1.
Struktur kristal BaO.6Fe
2
O
3
E.Afza, 2011.
2.4. Alumina Al
2
O
3
Alumina adalah penyangga yang paling banyak digunakan karena harganya yang tidak mahal, stabil secara struktur dan dapat dipreparasi dengan ukuran pori dan
distribusi pori yang bervariasi. Katalis komersial yang tersedia dengan luas permukaan dari 100 hingga 600 m2g adalah alumina nonporos. Beberapa Kristal
yang berbeda terdapat dalam material ini. Disamping itu, alumina mempunyai sifat yang relatif stabil pada suhu tinggi, mudah dibentuk, memiliki titik leleh
yang tinggi, struktur porinya yang besar dan relatif kuat secara fisik. Karakteristik ini menyebabkan alumina digunakan sebagai absorben, katalis, dan pendukung
katalis. Katalis dapat menurunkan energi aktivasi reaksi dan meningkatkan laju reaksi melalui peningkatan konstanta laju. Oleh karena itu, katalis sangat penting
dalam industri kimia, penanganan gas buang dan reaksi kimia lain. Sintesis katalis baik organik maupun anorganik perlu dikembangkan dan dimodifikasi, sehingga
kegunaannya dapat ditingkatkan dan efek samping terhadap lingkungan dapat diminimalisirIndah, dkk, 2012.
Biasanya alumina di preparasi melalui dehidrasi berbagai aluminium hidroksida, bahkan jika bentuk dari hidroksidanya merupaka gel, sudah dapat
dikonversi menjadi bentuk kristalin dengan cara heating. Bentuk kristalin khusus yang diproleh bergantung pada cara yang kompleks pada waktu temperature
lingkungan dimana hidroksida diletakkan, dan hal ini cukup susah untuk dikontrol, khususnya pada skala besar.
Alumina pada penggunaan sebagai penyangga adalah alumina transisi γ- Al
2
O
3
adalah material yang paling banyak digunakan karena memiliki luas area yang besar dan stabil pada interval temperatur pada sebagian besar reaksi
katalitik. Dahulu, α- Al
2
O
3
juga diminati karena memiliki kesamaan yang lebih tinggi daripada γ-Al
2
O
3
sehingga dapat menjadi support yang sangat berguna untuk reaksi catalytic reforming Ayuko, 2011. Penggunaan alumina sebagai
penyangga dapat meningkatkan kinerja kitalis yang dimaksudkan untuk meningkatkan luas permukaan inti aktif dan untuk menambah fungsi katalis itu
sendiri Dora, 2010.
2.5. Nikel Oksida NiO