SampelBaNi Hasil Karakterisasi Fasa Sampel Sistem BaNi

21. 66.0687 87.7 5 3 1 Nikel Ferit 22. 67.6887 212.27 4 Barium Oksida 23. 76.1897 174.91 1 18 Barium Heksaferit Tabel 4.4 Data puncak-puncak difraksi sinar-X BaNi 2 Al 4 Fe 6 O 19 Dari hasil ICDD pada 96-100-6003 pada MATCH, bahan absorber berbasis barium heksaferit yang telah dibuat memiliki struktur kristal hexagonal. Setelah proses pendopingan dengan menaikkan variasi Al dan Ni x=2 terlihat bahwa unsur Al dan Ni sudah terjadi kerusakan ketika disubsitusikan dengan barium heksaferit . Berdasarkan database ICDD 96-591-0065 tesebut sudah kelihatan fasa nikel ferit dan berdasarkan ICDD 96-591-0031 juga terdapat barium oksida yang bercampur.

4.1.5 SampelBaNi

3 Al 3 Fe 6 O 19 x = 3 Komposisi stokiometri dari sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 disintesis berdasarkan persamaan reaksi sebagai berikut : 3Al 2 O 3 + 2BaCO 3 + 6Fe 2 O 3 + 6NiO + 1.5O 2 ----- 2BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 + 2CO 2 Sedangkan hasil dari sintesis sampel BaNI 2 Al 4 Fe6O 19 diperlihatkan seperti pada Gambar 4.10. Gambar 4.13 BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 Hasil pengukuran pola difraksi sinar-X yang bertujuan untuk mengetahui fasa-fasa yang terbentuk setelah proses pemanasan 1000 ˚C dengan menggunakan difraktometer sinar-X pada sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 diperlihatkan pada Gambar 4.14. Gambar 4.14 Pola difraksi sinar-X BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 Hasil identifikasi fasa sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 menunjukkan bahwa sampel memiliki fasa tunggal berdasarkan pencocokan pola difraksi sinar-X menurut hasil penelitian BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 seperti diperlihatkan pada Gambar 4.15. Gambar 4.15 Identifikasi fasa pola difraksi sinar-X sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 Sedangkan data puncak-puncak difraksi sinar-X sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 disajikan pada Tabel 4.5. No. Sudut Intensitas Bidang hkl Fasa h k l 1. 18.3881 282.36 1 2 Barium Heksaferit 2. 22.3433 336.36 6 Barium Heksaferit 3. 28.5156 1093.64 1 6 Barium Heksaferit 4. 30.6966 2239.41 8 Barium Heksaferit 5. 31.8085 2064.09 1 1 2 Barium Heksaferit 6. 32.4668 1387.77 2 Barium Oksida 7. 34.5167 2077.08 1 1 4 Barium Heksaferit 8. 36.086 3845.36 2 2 Barium Heksaferit 9. 37.5097 1459.76 2 2 2 Nikel Ferit 10. 40.6822 371.3 2 5 Barium Heksaferit 11. 42.8526 397.44 1 10 Barium Heksaferit 12. 43.555 1175.64 4 Nikel Ferit 13. 54.481 390.94 3 2 Barium Heksaferit 14. 55.6257 522.23 14 Barium Heksaferit 15. 57.0303 750.91 2 1 8 Barium Heksaferit 16. 57.9773 1099.04 2 2 2 Barium Oksida 17. 63.7311 2090.03 2 13 Barium Heksaferit 18. 64.7572 515.61 1 1 14 Barium Heksaferit 19. 66.2065 301.31 5 3 1 Nikel Ferit 20. 67.6861 111.39 4 Barium Oksida 21. 75.4058 389.26 4 3 Barium Heksaferit 22. 77.9069 452.01 4 5 Barium Heksaferit Table 4.5 Data puncak-puncak difraksi sinar-X sampel BaNi 3 Al 3 Fe 6 O 19 Dari hasil ICDD pada 96-100-6003 pada MATCH, bahan absorber berbasis Barium Heksaferit yang telah dibuat memiliki struktur kristal hexagonal. Setelah proses pendopingan dengan menaikkan variasi Al dan Ni x=3 terlihat bahwa unsur Al dan Ni sudah terjadi kerusakan ketika disubsitusikan dengan barium heksaferit . Berdasarkan database ICDD 96-591-0065 tesebut sudah kelihatan fasa nikel ferit dan berdasarkan ICDD 96-591-0031 juga terdapat barium oksida yang bercampur.

4.2 Hasil Analisa Magnetik Dengan Menggunakan Vibrating Sample