Universitas Sumatera Utara
e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Tabel 4.40
Pemimpin mengganggap informasi dari anggota penting Tanggapan
F
Sangat penting 2
11,8 Penting
13 76,4
Kurang penting 2
11,8 Tidak penting
Total 17
100
Sumber: P.40FC.42 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17responden, ada 13 orang atau
76,4 menyatakan bahwa pemimpin menganggap informasi dari anggota penting untuk dilaksanakan, 2 orang atau 11,8 menyatakan sangat penting, dan 2 orang
atau 11,8 menyatakan kurang penting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemimpin
menganggap informasi dari anggota penting untuk dilaksanakan selama informasi tersebut berkaitan dengan organisasi dan baik untuk dilakukan. KOMPAS-USU
juga sering mengadakan aksi dana kaos dan dalam pengadaannya, ketua mendengarkan pendapat serta masukan dari anggota bagaimana bahan, desain,
warna, dan bentuk kaos sehingga menarik dan banyak orang yang membeli.
f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Tabel 4.41
Program Kerja Mendukung Tujuan Organisasi Tanggapan
F
Sangat mendukung 10
58,8 Mendukung
7 41,2
Kurang mendukung Tidak mendukung
Total 17
100
Sumber: P.41FC.43
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17responden, ada 10 orang atau 58,8 menyatakan program kerja disusun mendukung tujuan organisasi dan
7 orang atau 41,2 menyatakan mendukung. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anggota
KOMPAS-USU memiliki perhatian yang tinggi pada tujuan organisasi, karena program kerja yang telah disusun secara bersama-sama sangat mendukung tujuan
organisasi yaitu membina insan akademis yang sadar, mampu dan bertanggung jawab untuk melestarikan alam sebagai lingkungan hidup yang sehat. Hal yang
paling sederhana dari KOMPAS-USU yang melekat pada anggotanya adalah jangan membuang sampah sembarangan dan diingat oleh semua anggota. Anggota
memberi perhatian pada tujuan organisasi menunjukkan bahwa iklim komunikasi di KOMPAS-USU adalah kondusif.
Tabel 4.42 Semua anggota memahami tujuan KOMPAS-USU
Tanggapan F
Sangat paham 4
23,5 Paham
13 76,5
Kurang paham Tidak paham
Total 17
100
Sumber: P.42FC.44 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17responden, ada 13 orang atau
76,5 menyatakan bahwa semua anggota memahami tujuan organisasi dan 4 orang atau 23,5 menyatakan sangat memahami.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semua anggota sangat memahami tujuan KOMPAS-USU. Hal ini akan menyatukan visi anggota
dalam organisasi yaitu membentuk dan melatih diri sehingga sadar, mampu dan bertanggung jawab untuk melestarikan alam sebagai lingkungan hidup yang
sehat.Kesamaan hobi dan minat membuat tujuan organisasi lebih mudah dipahami. Mereka merupakan orang-orang yang peduli dan mencintai alam dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
melalui pemahaman tersebut, KOMPAS-USU akan tetap berjalan sesuai dengan tujuannya dan berkembang.
Tabel 4.43 Komitmen dalam mencapai tujuan organisasi
Tanggapan F
Sangat berkomitmen 2
11,8 Berkomitmen
14 82,3
Kurang berkomitmen 1
5,9 Tidak berkomitmen
Total 17
100
Sumber: P.43FC.45 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17responden, ada 14 orang atau
82,3 menyatakan semua bagian organisasi berkomitmen dalam mencapai tujuan organisasi, 2 orang atau 11,8 menyatakan sangat berkomitmen, dan 1 orang atau
5,9 menyatakan kurang berkomitmen. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semua bagian
organisasi berkomitmen dalam mencapai tujuan organisasi. Materi-materi yang diajarkan di KOMPAS-USU menekankan pada mencintai dan memanfaatkan
alam dengan baik, seperti survival bertahan hidup, konservasi, memberikan penyuluhan kepada masyarakat atau sesama mahasiswa. Materi tersebut secara
tidak langsung mempengaruhi dan mengajarkan anggota berkomitmen mencapai tujuan organisasi secara berkesinambungan terus-menerus.
4.3.Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka hasil interpretasinya akan disajikan sebagai berikut. Pola kepemimpinan dianalisis dengan
menggunakan empat rumusan sifat umum dari Keith Davis yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi yaitu kecerdasan,
kedewasaan dan keluasan hubungan, motivasi diri dan dorongan berprestasi, serta sikap-sikap hubungan kemanusiaan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pertama, kecerdasan tidak hanya dari segi intelektual, tetapi juga dari segi emosional dan spiritual. Berdasarkan persepsi dan penilaian dari anggota
KOMPAS-USU yang merasakan kepemimpinan Ahmad Fauzi, mengatakan bahwa beliau merupakan pemimpin yang cerdas. Mereka sering bertukar
informasi di sekretariat saat berkumpul bersama, baik ketua maupun anggota. Informasi yang mereka tukar bisa tentang apa saja, tentang pengalaman, kejadian
lucu, ilmu baru, informasi organisasi, dan kegiatan-kegiatan. Ketua KOMPAS- USU memiliki wawasan yang luas. Jika terjadi masalah, ketua akan menganalisis
terlebih dahulu masalahnya sebelum menemukan solusi. Beliau menggunakan data dan fakta dalam menjelaskan permasalahan, sehingga solusi lebih mudah
ditemukan. Pada saat genting, ketua mengambil keputusan dengan cepat bersama dengan sekretaris. Beliau dengan cepat mengambil tindakan, karena beliau
berprinsip yaitu “Jangan pernah takut salah karena yang salah itu adalah tidak melakukan apa-apa”. Saat kegiatan di alam ataupun latihan, ketua menguasai
materi-materi dengan baik. Sehingga ketua dapat menjadi contoh bagi anggotanya.
Kedua, ketua KOMPAS USU memiliki sifat dewasa dan hubungan sosial yang luas. Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang
stabil, serta perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Ketua mengetahui tanggung jawab dan keinginannya dengan baik. Beliau selalu yakin
dengan tindakan yang dilakukannya. Beliau membedakan antara urusan pribadinya dan organisasi.KOMPAS-USU melakukan berbagai rapat yang
melibatkan ketua, seperti rapat pleno, rapat pengurus harian, rapat konsulatif, dan Musyawarah Anggota. Setiap anggota bebas mengeluarkan pendapatnya dan
memiliki pandangannya masing-masing yang terkadang berbeda dengan pandangan ketua. Tapi, semua pendapat akan didengarkan dengan baik, dan yang
menyimpang dari topik akan diluruskan kembali. Tekanan-tekanan dalam rapat juga dialami oleh pengurus dalam mempertanggungjawabkan kegiatan. Ketua
sebagai bagian dari pengurus akan menjelaskan permasalahan sesuai fakta dan data. Namun, ada anggota yang tidak merasa puas dengan penjelasan yang telah
diberikan berulang kali. Ketua mampu mengendalikan emosinya dengan baik dan memberikan jawaban yang lebih mudah dimengerti yang dibantu oleh pengurus
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
yang lain. Beliau juga menghargai orang yang mau bekerja, misalnya saat melakukan kegiatan, ketua percaya kepada anggotanya untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Beliau akan melepaskan anggotanya setelah mendapat pengarahan karena beliau yakin anggotanya sudah mengerti dan mampu
melaksanakannya dengan baik. Contohnya pada saat latihan, ketua terkadang datang terlambat karena harus ke kampus terlebih dahulu, anggota akan memulai
latihan tanpa harus menunggu ketua datang. Ketua memiliki hubungan yang baik dengan anggotanya. Selain itu, berdasarkan pendapat anggotanya, beliau
merupakan orang yang jujur dan sederhana, tidak begitu memperhatikan penampilan.
Ketiga, Ahmad Fauzi, ketua KOMPAS USU memiliki motivasi dan dorongan berprestasi bagi organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, beliau
antusias dalam bekerja untuk pengembangan organisasi yang ditunjukkan dengan sifatnya yang tidak mudah putus asa, selalu memiliki inisiatif dalam keadaan
apapun, dan berusaha memberi ide kreatif dalam merumuskan kegiatan. Ketua berusaha melakukan yang terbaik selagi beliau bisa. Sifat ini membantu anggota
untuk menumbuhkan semangat dalam diri mereka untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing demi perkembangan diri mereka dan organisasi.
Keempat, ketua KOMPAS-USU memiliki sikap-sikap hubungan kemanusiaan yang baik. Ketua berkomunikasi dengan baik kepada semua
anggota, alumni, dan pembina. Beliau mampu meyakinkan anggota dengan baik untuk melaksanakan tanggung jawab secara total dalam menyukseskan agenda-
agenda organisasi. Ketua bukan sesorang yang suka memaksa orang lain untuk melaksanakan kegiatan, sehingga jika ada anggota yang tidak bekerja, ketua tidak
memperingatkan lagi. Hal ini yang membuat sebagian anggota beranggapan bahwa ketua tidak tegas. Beliau menjadi model peranan yang positif bagi
anggotanya. Karena Ahmad Fauzi dikenal bertanggung jawab dalam menghadapi permasalahan organisasi yang terjadi. Selain masalah organisasi, ketua juga
memberi perhatian pada masalah yang dihadapi anggotanya. Ketua akan membantu anggota organisasi dengan semampunya dan berlaku adil pada semua
anggota, tidak ada perbedaan dalam organisasi. Ketua juga akan memberi sanksi dengan tegas, ketika anggota tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
khususnya dalam kegiatan di alam. Hal ini dilakukan karena kelalaian dapat membahayakan diri sendiri. Contohnya, salah satu peraturan dalam kegiatan di
alam ketika naik gunung yaitu tidak boleh berdiri di pinggir tebing. Anggota baru sering melanggar peraturan ini dan akan mendapat sanksi dari ketua, seperti push-
up. Beberapa hal penting dalam organisasi, antara lain kepemimpinan dan
iklim komunikasinya. Kepemimpinan merupakan proses seseorang yang mampu menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan organisasi yang baik. Dalam
menggerakkan anggota, setiap pemimpin memiliki gayanya, sifatnya ataupun karakteristiknya masing-masing. Penjelasan sebelumnya menjelaskan sifat-sifat
pemimpin KOMPAS-USU, Ahmad Fauzi Syahbana dalam kepemimpinan menurut anggotanya. Pemimpin yang positif di mata anggota akan mudah
menggerakkan anggotanya untuk mencapai tujuan organisasi. Selain kepemimpinan, iklim komunikasi adalah salah satu hal penting dalam organisasi
yang dapat mempengaruhi perjalanan organisasi. Iklim komunikasi di KOMPAS-USU merupakan iklim komunikasi yang
positif dan kondusif. Hal ini dapat kita nilai dari beberapa aspek berdasarkan penelitian Pace dan Peterson antara lain kepercayaan, pembuatan keputusan
bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.
Pertama, kepercayaan antara satu dengan yang lain dalam KOMPAS-USU adalah positif. Komponen dalam KOMPAS-USU saling percaya, seperti antara
anggota dengan ketua, ketua dengan anggota, anggota dengan anggota, pengurus dengan pengurus, ketua dengan alumni, alumni dengan anggota, alumni dengan
alumni. KOMPAS-USU banyak melakukan kegiatan-kegiatan di alam yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik, sehingga secara rutin komponen
KOMPAS-USU sering melakukan latihan seperti lari sore, memanjat wall climbing. Mereka akan meninggalkan sepatu olahraga mereka di sekretariat,
sehingga saat pulang dari kampus dengan mudah dapat langsung lari sore. Anggota tidak khawatir sepatu akan hilang, karena di antara mereka terdapat rasa
saling percaya. Latihan memanjat wall climbing di samping sekretariat membutuhkan teman untuk menarik tali yang menahan badan kita saat kita
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
hendak turun. Mereka latihan secara bergantian, setelah yang satu selesai, yang satu lagi naik dan yang lain memegang tali. Jika yang memegang tali tidak sigap
dan fokus, yang sedang memanjat bisa jatuh terpental ke tanah sehingga membahayakan. Hal ini membuktikan mereka memiliki rasa saling percaya antara
satu dengan yang lain. Kedua, pembuatan keputusan bersama sudah menjadi bagian dari
KOMPAS-USU. Setiap anggota sangat diajak untuk membuat sebuah keputusan yang berkaitan dengan organisasi. Dalam ADART KOMPAS-USU, rapat terbagi
dalam berbagai jenis yang melibatkan anggota. Hal ini menunjukkan bahwa opini anggota dalam membuat keputusan sangat diperlukan. Anggota diharapkan untuk
selalu ikut berpartisipasi demi perkembangan organisasi.Anggota bebas menyampaikan opininya masing-masing dan mendapatkan tanggapan yang baik
dari ketua. Walaupun belum semua yang berperan aktif dalam menyampaikan opininya.
Ketiga, suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu
mengatakan”apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman, ketua ataupun alumni. Mereka bebas
berkomunikasi dengan siapa saja dalam organisasi. Mereka dekat dan akrab antara yang satu dengan yang lain. Walaupun begitu, mereka sangat menghargai alumni
yang datang berkunjung ke sekretariat. Mereka bebas bercerita apa saja, tetapi saat berbicara dengan alumni mereka akan menggunakan kata yang lebih sopan,
karena rasa segan terhadap alumni sangat kuat. Keempat, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah,anggota organisasi
harus mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk
mengkoordinasikan tugas mereka denganorang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan organisasinya, ketua, dan rencana-rencana.
Saat peneliti mengunjungi sekretariat KOMPAS-USU, mereka bercerita mengenai proposal yang cair dari rektor untuk anggota KOMPAS-USU. Mereka
menyampaikan informasi tersebut dari satu orang ke orang yang lain, atau saat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
berkumpul di sekretariat. Hasil rapat juga akan diumumkan oleh Humas di papan pengumuman KOMPAS-USU.
Kelima, mendengarkan dalam komunikasi ke atas di KOMPAS-USU dianggap penting. Informasi dari bawahan dipandang cukup penting untuk
dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. Dalam mencari jalan keluar, mencari ide, dan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan organisasi, ketua
menganggap bahwa pendapat dari banyak orang lebih baik daripada satu orang, baik pendapat itu berasal dari anggota, sesama pengurus, maupun alumni.
Pendapat yang sesuai dengan kebutuhan akan dilaksanakan. Keenam, setiap anggota dalam organisasi menunjukkan suatu komitmen
terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi
lainnya. Program-program yang disusun pengurus dan anggota mendukung tujuan organisasi. Melalui pemahaman anggota KOMPAS-USU mengenai tujuan
organisasi akan membantu organisasi dan komponennya belajar mengenali organisasi, baik dari kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangannya. Sehingga
anggota berkomitmen dalam mencapai tujuan organisasi bersama dengan anggota lainnya.
Berdasarkan catatan subjektivitas dalam buku Pace dan Faules 2005, iklim mempunyai implikasi yang menjangkau panjang, dan penelitian iklim
meliputi lebih daripada sekadar menentukan apakah perusahaan X merupakan tempat bekerja yang menyenangkan.Meyer1981 melaporkan sebuah penelitian
yang menunjukkan bagaimana bentuk-bentuk simbolikcerita-cerita dan kiasan- kiasan mempertahankan ideologi, mengganti petunjuk organisasi, dan membantu
membimbing reaksi-reaksi anggota pada saat kritis. Para pegawai rumah sakit bangga pada kepercayaan dan efisiensi diri mereka. Mereka menyebut diri mereka
sendiri sebagai “organisasi yang kurus dan lapar”. Pegawai rumah sakit yang lainnya menyebut diri mereka sendiri sebagai kelompok semrawut, tetapi
merupakan kelompok yang menghargai inovasi, kemajemukan, otonomi profesional. Bila rumah sakit dihadapkan pada pemogokan dokter, mereka
memberi respons yang amat berbeda. Hal yang hampir sama terjadi di KOMPAS- USU, pada pertengahan kepengurusan terjadi reshuffle pengurus karena masa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
studi pengurus telah selesai. Pada awalnya, pengurus berjumlah 4 orang dan akhirnya 2 orang menyelesaikan masa studinya, sementara 1 orang lagi
mengundurkan diri karena kesibukan masa studi di kampus. Sehingga, pengurus yang tetap bertahan hanya ketua yaitu Ahmad Fauzi. Oleh karena itu, reshuffle
untuk menggantikan pengurus lama yang sudah tidak aktif pun dilakukan demi menjaga keberlangsungan roda pengurus pada periode tersebut. Sebelum dilantik
menjadi pengurus, para anggota baru lebih dahulu diberikan materi up-grading pembekalan untuk menguatkan posisi mereka di KOMPAS-USU. Pergantian
rekan kerja bukanlah hal yang mudah yang diikuti perubahan program kerja. Namun, iklim komunikasi yang positif dan kondusif membantu KOMPAS-USU
tetap bertahan dan semakin membaik dengan bertambahnya anggota. Pemimpin berperan terhadap iklim komunikasi di KOMPAS-USU. Ketua
KOMPAS-USU memiliki empat sifat umum yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan. Sifat-sifat umum yang dimiliki ketua, seperti: pandai, perhatian,
berkomunikasi dengan baik, hormat, memiliki keahlian, ketegasan, ketelitian, tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain, jujur, keproporsionalan,
antusias dan kedewasaan membuat anggota menilai ketua, baik atau buruk. Berdasarkan hasil penelitian terhadap sifat pemimpin, anggota mengatakan bahwa
ketua menjadi model peranan teladan yang positif bagi mereka. Dengan kata lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa ketua bernilai baik bagi anggota
KOMPAS-USU dan berperan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota dalam organisasi, yang akhirnya menghasilkan iklim komunikasi yang positif dan
kondusif.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN