Universitas Sumatera Utara
Menurut Prof. Sondang Siagian bahwa gaya dasar yang tepat dimiliki oleh seorang pimpinan adalah gaya yang demokratik dengan sepuluh karakteristik
utama sebagai berikut : a.
kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas dengan menempatkan semua satuan organisasi pada peranan dan proporsi yang
tepat tanpa melupakan peranan satuan kerja strategik tertentu tergantung pada sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi
yang bersangkutan pada satu kurun waktu tertentu;
b. mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang
dipimpinnya; c.
menggunakan pendekatan yang integralistik dalam menjalankan fungsi- fungsi kepemimpinannya;
d. menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atas
kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi;
e. menganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluk politik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individu yang
mempunyai jati diri yang khas;
f. sejauh mungkin memberikan kesempatan kepada para bawahannya
berperan serta dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut tugas para bawahan yang bersangkutan;
g. terbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lain termasuk
para bawahannya; h.
memiliki perilaku keteladanan yang menjadikannya panutan bagi para bawahannya;
i. bersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahan terutama
dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain; j.
selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan Siagian, 2010 : 18.
2.2. Kerangka Konsep
Adapun komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Gambar 1 Kerangka Konsep
Kepemimpinan Iklim Komunikasi di
KOMPAS-USU
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.3. Operasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah disusun, peneliti membuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan
kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut :
Tabel 1 Operasional Variabel
Komponen Indikator Komponen
Kepemimpinan 1.
Kecerdasan
2.
Kedewasaan dan keluasan hubungan
3.
Motivasi diri dan dorongan berprestasi
4.
Sikap-sikap hubungan kemanusiaan
Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU
1. Kepercayaan
2. Pembuatan keputusan bersama
3. Kejujuran
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Karakteristik Responden
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Fakultas dan Jurusan
4. StambukAngkatan
5. Jabatan
6. Agama
2.4. Defenisi Operasional Variabel Defenisi operasional variabel dari indikator komponen penelitian ini adalah :
1. Kepemimpinan
a. Kecerdasan
Kecerdasan dalam penelitian ini antara lain : ketertarikan terhadap informasi, wawasan yang luas, penyelesaian masalah dengan
menganalisis masalah terlebih dahulu serta menggunakan data dan fakta, pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, kemampuan
skill yang menguasai bidang kepecintaan alam dan lingkungan hidup.
b. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap aktivitas-
aktivitas sosial. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial mencakup keyakinan dalam mengerjakan sesuatu, menghargai
orang lain, kepribadian pemimpin yang jujur dan adil, mengetahui batasan pekerjaannya proporsional, serta memiliki pengendalian
diri emosi yang baik. c.
Motivasi diri dan dorongan berprestasi Para pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang
kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan dari yang ekstrinsik.
Dalam penelitian ini, motivasi diri dan dorongan berprestasi dilihat dari antusias dalam bekerja, semangat yang dimiliki, inisiatif dalam
keadaan apapun, memiliki skill, serta memiliki kreativitas. d.
Sikap-sikap hubungan kemanusiaan Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan
kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya. Dengan kata lain, pemimpin mempunyai perhatian atau pemimpin
berorientasi pada anggotanya. Sikap-sikap hubungan kemanusiaan antara lain : komunikasi yang baik, kepercayaan kepada orang lain,
menjadi teladan yang positif bagi anggota, bertanggung jawab, peduli kepada orang lain anggota, bersikap adil kepada semua
anggota. 2.
Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU a.
Kepercayaan Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh
pernyataan dan tindakan. b.
Pembuatan keputusan bersama Para anggota di semua tingkat harus diberi kesempatan
berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
c. Kejujuran
Para anggota mampu mengatakan”apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada
teman sejawat, bawahan, atau atasan. d.
Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah Anggota organisasi harus mudah memperoleh informasi yang
berhubungan langsung dengan tugas mereka. e.
Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk
dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. f.
Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Personel di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan
suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi- produktivitas tinggi.
3. Karakteristik Responden
a. Usia adalah; usia responden saat mengisi kuesioner.
b. Jenis kelamin responden.
c. Fakultas dan jurusan responden.
d. StambukAngkatan adalah; tahun masuk universitas.
e. Jabatan adalah; posisi kedudukan yang ditempati dalam
organisasi. f.
Agama adalah; agama atau kepercayaan yang dianut responden.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di organisasi KOMPAS-USU yaitu Korps Mahasiswa Pencinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup yang berlokasi di jalan
Alumni no. 2, Kampus USU, Medan. Tujuan KOMPAS-USU adalah membina insan akademis yang sadar, mampu, dan bertanggung jawab untuk melestarikan
alam sebagai lingkungan hidup yang sehat.
3.1.2 Sejarah KOMPAS USU
Korps Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Sunatera Utara KOMPAS – USU telah mencapai usia yang cukup dewasa. Sejak awal
berdirinya tahun 1980 hingga sekarang telah banyak cerita yang “diukir” oleh organisasi yang berada langsung dibawah naungan Rektor USU ini. KOMPAS –
USU pada mulanya berawal dari ide dari beberapa orang mahasiswa USU dari berbagai fakultas, seperti : Juharman Arifin dari Fakultas MIPA; Josmeri surbakti,
Suprayitno Srie Kusumo dan Partohonan Silitonga dari Fakultas Teknik; Syarifuddin Munir dan Wahidin Yasin dari Fakultas Ekonomi; Hardy Guchi dari
Fakultas Pertanian; dan Martin Rustami dari Fakultas Hukum. Ketika itu dirasakan oleh mereka bahwa USU sebagai sebuah universitas terbesar dan belum
mempunyai wadah penyalur minat mahasiswa di bidang kepencinta-alaman, sedangkan menurut pengamatan mereka banyak mahasiswa yang suka
berpetualang dan melakukan aktivitas yang erat dengan alam, baik secara individu maupun berkelompok. Beberapa orang dari mereka yang selalu berkelompok
melakukan kegiatan tersebut, pada suatu waktu mereka berembuk dan membicarakan tentang kebutuhan adanya wadah formal bagi mahasiswa USU
dalam menyalurkan minatnya. Berdasarkan hasil penelitian skripsi Wahyuni, tahun 2008, bahwa untuk
menambah hal di atas Wahidin Yasin, salah seorang dari delapan pemrakarsa KOMPAS – USU, mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pada akhir tahun 1979,
Universitas Sumatera Utara