Pemimpin yang Ideal Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

Universitas Sumatera Utara bersifat kebendaan seperti sandang, pangan dan papan, meniingkat kepada kebutuhan yang bersifat keamanan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengakuan status hingga kepada kebutuhan yang bersifat mental spiritual; • usaha memperoleh pengakuan yang tulus dari para bawahan atas kepemimpinan orang yang bersangkutan didasarkan kepada pembuktian kemampuan memimpin organisasi dengan efektif, bukan sekedar karena pemilikan wewenang formal berdasarkan pengangkatannya Siagian, 2010 :30.

2.1.6.6. Pemimpin yang Ideal

Berbagai tipe kepemimpinan dalam kehidupan menunjukkan keragaman sifat, perilaku, dan situasi yang dihadapi pemimpin. Ada pemimpin yang mengutamakan pekerjaan dan tugas, pemimpin yang mengutamakan hubungan, serta pemimpin yang mengutamakan keduanya, pekerjaan dan juga hubungan dengan bawahan. Beberapa ahli mengatakan tidak ada gaya kepemimpinan yang baik dan yang buruk, semua disesuaikan dengan keperluan organisasi. Namun, pada dasarnya, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1. Visi Pemimpin memiliki visi sebagai penggerak organisasi atau komunitas yang dipimpinnya. Tujuan yang tercipta dari visi tersebut akan menjadi petunjuk ke mana arah jalannya organisasi. Seorang pemimpin yang visioner telah terlebih dahulu mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahannya serta mengetahui apa yang harus dia kerjakan. Sang pemimpin akan akan mampu menerjemahkan visinya menjadi misi dan rencana kerja dalam bentuk yang lugas dan sederhana, sehingga visinya bukan lagi sesuatu yang masih di awang-awang. Dengan demikian, visi tersebut dapat diraih dengan cara menyatukan sinergi kekuatannya beserta kekuatan para pengikutnya. Pemimpin yang baik mampu menjelaskan visinya kepada para pengikut, sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang berada di dalam benak sang pemimpin. Tahapan-tahapan yang biasanya dilalui oleh seorang pemimpin dalam meraih visinya adalah : a. melakukan refleksi diri, b. membentuk visi, c. menterjemahkan visi menjadi misi dan rencana kerja, d. mengkomunikasikan visi kepada pengikut, e. mewujudkan visi bersama pengikut. 2. Spirit Semangat Pemimpin haruslah memiliki semangat, daya dorong, atau energi yang besar untuk mencapai visinya. Sebuah visi akaan berubah menjadi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara impian belaka tanpa energi untuk mencapainya. Kegagalan terjadi jika tidak ada cukup energi yang dapat digunakan untuk menggerakkan organisasi dalam mencapai visi. Spirit seorang pemimpin dapat digambarkan sebagai nyala api, yang dapat dibagikan kepada para pengikutnya tanpa mengurangi energi di dalam diri sang pemimpin. 3. Karakter Seorang pemimpin memiliki karakter yang melekat di dalam kepribadiannya. Karakter merupakan sifat dasar dari seseorang yang diakui oleh orang lain. Karakter seharusnya merupakan ‘aku’ yang tersembunyi di dalam kepribadian seseorang. Namun, karakter dapat dirasakan oleh orang lain, sehingga karakter juga bisa menghasilkan pengakuan. Misalnya, seseorang yang memiliki sifat jujur akan dapat dilihat dari perkataan dan perbuatannya di dalam kesehariannya. Seseorang baru dapat disebut berkarakter jujur apabila ia mendapat pengakuan dari oarang lain akan kejujurannya, sehingga sifat itu menjadi karakter yang melekat dan identik dengan orang yang bersangkutan. 4. Integritas Integritas adalah penyatuan diri seseorang dengan apa yang diyakininya baik untuk dilakukan secara menyeluruh. Seorang profesional yang menyukai pekerjaannya akan bekerja dengan baik bukan karena upah atau karena diawasi, namun karena ia berpikir ia dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Seorang profesional yang larut dan menyatu dalam pekerjaannya berarti memiliki integritas dengan pekerjaannya. Ia akan merasa puas bila apa yang dikerjakannya dapat selesai sesuai dengan kemampuannya dan menyayangkan apabila hasil kerjanya kurang memuaskan. Integritas membuat seorang penari berusaha berlatih berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, untuk mempersembahkan tarian terbaiknya, yang mungkin disajikan kurang dari sepuluh menit. Pemimpin yang memiliki integritas akan mampu meyakinkan pengikutnya tentang apa yang diyakininya baik, karena sebelumnya ia telah memiliki keyakinan itu. 5. Kapabilitas Seorang pemimpin tidak harus memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang yang ia hadapi. Namun, pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang apa yang akan dia hadapi. Pada prinsipnya, seorang pemimpin akan mampu meletakkna dirinya di dalam organisasi serta turut bekerja di dalam organisasi sesuai dengan kemampuan yang ia miliki. Seorang profesional mengetahui dengan benar apakah dirinya akan mampu atau tidak menjalankan tugas yang diberikan kepadanya. Seorang pemimpin tidak harus menjadi orang yang serba tahu. Ia boleh memimpin dan mengelola orang-orang yang menjadi kepercayaannya untuk bekerja atas namanya. Namun, pemimpin tersebut mendapat pengakuan dan respect atas kemampuannya mengatur, bukan mencuri prestasi orang lain Iensufiie, 2010 : 4. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut Prof. Sondang Siagian bahwa gaya dasar yang tepat dimiliki oleh seorang pimpinan adalah gaya yang demokratik dengan sepuluh karakteristik utama sebagai berikut : a. kemampuan memperlakukan organisasi sebagai suatu totalitas dengan menempatkan semua satuan organisasi pada peranan dan proporsi yang tepat tanpa melupakan peranan satuan kerja strategik tertentu tergantung pada sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi yang bersangkutan pada satu kurun waktu tertentu; b. mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang dipimpinnya; c. menggunakan pendekatan yang integralistik dalam menjalankan fungsi- fungsi kepemimpinannya; d. menempatkan kepentingan organisasi sebagai keseluruhan di atas kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi; e. menganut filsafat manajemen yang mengakui dan menjunjung tinggi harkat dan martabat para bawahannya sebagai makhluk politik, makhluk ekonomi, makhluk sosial dan sebagai individu yang mempunyai jati diri yang khas; f. sejauh mungkin memberikan kesempatan kepada para bawahannya berperan serta dalam proses pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut tugas para bawahan yang bersangkutan; g. terbuka terhadap ide, pandangan dan saran orang-orang lain termasuk para bawahannya; h. memiliki perilaku keteladanan yang menjadikannya panutan bagi para bawahannya; i. bersifat rasional dan obyektif dalam menghadapi bawahan terutama dalam menilai perilaku dan prestasi kerja orang lain; j. selalu berusaha menumbuhkan dan memelihara iklim kerja yang kondusif bagi inovasi dan kreativitas bawahan Siagian, 2010 : 18.

2.2. Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS TENTANG PERANAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. INTAN PARIWARA KLATEN)

23 196 195

PERAN PIMPINAN MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI PERUSAHAAN Peran Pimpinan Menciptakan Iklim Komunikasi Organisasi Perusahaan (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Organisasi Kepemimpinan Cv. Ika Jaya Mukti Gumpang, Sukoharjo).

0 3 12

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI RUMAH SAKIT HUSADA (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi di RS Krian Husada Sidoarjo).

1 1 125

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi pada Club Motor Yamaha Mio Surabaya).

3 7 89

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 17

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 12

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 2

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 8

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 41

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

0 0 3