11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyamuk Aedes aegypti
Aedes merupakan jenis vektor utama yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarahWidoyono dkk, 2008. Aedes
aegypti mendapat virus dengue sewaktu menghisap darah orang yang sakit Demam Berdarah Dengue atau tidak sakit tetapi didalam darah nya
terdapat virus dengue. Seseorang yang didalam darahnya mengandung virus dengue merupakan sumber penularan penyakit Demam Berdarah.
Selanjutnya, virus mereplikasi diri dan menyebar ke seluruh jaringan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liur. Virus ini dapat berada dalam tubuh
nyamuk sepanjang hidupnya. Sebelum menghisap darah, nyamuk ini akan mengeluarkan air liur melalui proboscis agar darah yang dihisap tidak
membeku bersamaan dengan air liur tersebut virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain WHO, 2009.
Aedes aegyptitersebar luas di wilayah tropis dan subtropis. Di Indonesia, nyamuk Aedes aegypti tersebar luas di dataran rendah dan di
pusat-pusat penduduk yang padat Achmadi, 2012. Dalam penularan penyakit DBB, nyamuk Aedes aegypti memiliki beberapa karakteristik
seperti perilaku mengigit, perilaku beristirahat serta jangkauan terbang nyamuk untuk meyebarkan virus dengueSoedarmo, 1988.
1. Perilaku Menggigit
Perilaku menggigit nyamuk Aedes aegypti yaitu pada pagi hingga sore hari, yaitu pada pukul 08.00-12.00 dan pukul 15.00-
17.00. Nyamuk lebih banyak menggigit di dalam rumah daripada di luar rumah Silalahi L, 2004. Nyamuk betina sangat
menyenangi darah manusia. Hal ini disebabkan karena pada siang hari orang sedang aktif, sehingga nyamuk yang menggigit
seseorang belum tentu kenyang. Orang tersebut sudah bergerak, nyamuk terbang menggigit orang lain lagi sampai cukup darah
untuk pertumbuhan dan perkembangan telurnya. Nyamuk Aedes aegypti mempunyai kebiasaan menghisap darah berulang kali
multiple bites dalam satu siklus gonotropik untuk memenuhi lambungnya dengan darah guna pertumbuhan dan perkembangan
telurnya WHO, 2005
2. Perilaku Istirahat
Kebiasaan hinggap istirahat nyamuk lebih banyak di dalam rumah, yaitu pada benda-benda yang bergantungan, berwarna
gelap dan tempat-tempat lain yang terlindung, juga di dalam sepatu. Setelah menghisap darah, nyamuk akan hinggap istirahat
di dalam atau di luar rumah berdekatan dengan tempat perkembangbiakannya. Biasanya di tempat yang agak gelap dan
lembab. Di tempat tersebut nyamuk menunggu proses pematangan telurnya. Setelah beristirahat dan proses pematangan telur selesai,
nyamuk betina akan meletakkan telurnya di dinding tempat perkembangbiakannya, sedikit di atas permukaan air. Pada
umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam waktu + 2 hari setelah telur terendam air. Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat
mengeluarkan telur sebanyak 100 butir Depkes RI, 2005.
3. Jangkauan Terbang
Penyebaran nyamuk Aedes aegypti betina dewasa dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk keberadaan tempat
bertelur dan darah sebagai makanan. Aedesaegypti dapat terbang di udara dengan kecepatan 5,4 kilometer perjam. Tetapi bila
berlawanan angin kecepatannya turun mendekati nol. Jarakterbang Aedes aegypti berkisar antara 40
– 100 meter dari tempat perindukannya Soeroso, 2002.
Walaupun demikian, penelitian terbaru di Puerto Rico menunjukkan bahwa nyamuk Aedes aegypti betina dewasa
menyebar lebih dari 400 meter untuk mencari tempat bertelur. Penyebaran pasif nyamuk Aedes aegypti dewasa dapat terjadi
melalui telur dan jentik dalam wadah Depkes RI, 2004a.
B. Siklus Hidup dan Morfologi Nyamuk Aedes aegypti