dkk, 2005.Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang membuktikan bahwa faktor perilaku berhubungan dengan keberadaan vektor DBD dan
keberadaan jentik vektor DBD Sari dan Darnoto, 2012. Dalam hal ini, perilaku
pemberantasan jentik
nyamuk DBD
dikenal dengan
pemberantasan sarang nyamuk PSN yang dilakukan dengan cara fisik seperti langkah 3M Mengubur, menguras dan menutup tempat
penampungan air, biologi dengan memelihara ikan pemakan jentik serta dengan cara kimia yakni menggunakan insektisida pembasmi jentik
larvasidaabate Depkes RI, 2005. Menurut Widagdo dkk 2008, Perilaku PSN memiliki hubungan yang bermakna dengan jumlah jentik di
tempat penampungan air. Penelitian lain juga membuktikan bahwa terdapat hubungan antara perilaku ibu dengan keberadaan jentik Aedes
aegypti Sari dan Kurniawan, 2012. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa penting untuk
dilakukan penelitian di Kelurahan Benda Baru mengenai tempat perindukan nyamuk dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN
dengan keberadaan jentikAedes aegypti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2013 diketahui bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Benda Baru merupakan daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Tangerang Selatan yakni 92 kasus IR= 82 per
100.000penduduk dan CFR sebesar 2,2 . Pada tahun 2014, terjadi
peningkatan jumlah kasus DBD di Puskesmas Benda Baru menjadi 148 kasus IR= 131,91 per 100.000penduduk dari tahun sebelumnya dan CFR
sebesar 1,4 Puskesmas Benda Baru, 2014. Kelurahan Benda Baru menurut data laporan bulan Januari
– Juli 2015 merupakan daerah dengan IR DBD tertinggi pada wilayah kerja Puskesmas Benda Baru yakni 57,12
per 100.000 penduduk.Berdasarkan profil Kesehatan Dinas Kesehatan Tangerang Selatan tahun 2013 diketahui bahwa ABJ di wilayah kerja
Puskesmas Benda Baru 99 ≥ 95. Kasus
DBD yang
tinggi di
Kelurahan Benda
Baru mengindikasikan keberadaan jentik Aedes aegypti. Keberadaan jentik
vektor DBD sangat tergantung dari keberadaan tempat perindukan nyamuk breeding places Aedes aegypti serta perilaku masyarakat pemberantasan
sarang nyamuk PSN. Adapun tempat potensial untuk perindukan nyamuk Aedes aegypti adalah natural containertempat perindukan
alamiahdan artificial container tempat perindukan buatan.Berdasarkan masalah diatas, penulis ingin mengetahui hubungan tempat perindukan
nyamuk dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN dengan keberadaan jentikAedes aegypti di Kelurahan Benda Baru tahun 2015
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran umum lokasi penelitian ? 2. Bagaimana keberadaan tempat perindukan nyamuk Aedes Aegypti di
Kelurahan Benda Baru tahun 2015 ?
3. Bagaimana perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN di Kelurahan Benda Baru tahun 2015 ?
4. Bagaimana keberadaan jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Benda Baru
tahun 2015?
5. Apakah ada hubungan tempat perindukan nyamuk dengan keberadaan
jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Benda Baru tahun 2015?
6. Apakah ada hubungan perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN dengan keberadaan jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Benda tahun
2015?
D. Tujuan