terhadap orang lain. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif untuk membentuk peserta didik, sehingga menjadi manusia yang
berkarakter.
E. Penelitian Relevan
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang penulis pilih adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Novel ini ditulis oleh seorang
sastrawan yang berlatar belakang Jawa-Banyumas. Novel ini sarat akan makna dan pengetahuan tentang kehidupan seorang penari yang berlatar belakang
dari daerah Jawa Banyumas. Kehidupan yang diangkat mulai dari proses untuk menjadi seorang penari, fungsi ronggeng, syarat menjadi seorang
ronggeng dalam kebudayaan Banyumas, fungsi ronggeng di masyarakat, dan pandangan masyarakat terhadap ronggeng. Untuk mendukung penelitian ini
maka perlu penelitian yang relevan seperti penelitian-penelitian yang di bawah ini:
Penelitian relevan yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Inung Setyami, Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada Yogyakarta, tahun
2012. Tesis Inung Setyami berjudul “Repertoire dalam Novel Ronggeng
Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari Kajian Estetik Wolfgang Iser”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perwujudan repertoire dalam Novel Ronggeng
Dukuh Paruk yang dijadikan background penciptaan sehingga foreground yang dituju pengarang dapat diungkapkan. Penelitian ini menggunakan teori
Repertoire Wolfgang Iser, penenlitian menggunakan keseluruhan teks yang dapat dikenali dalam novel
Ronggeng Dukuh Paruk sebagai objek kajian. Selanjutnya, objek kajian tersebut dikaitkan dengan segala sesuatu yang
melandasi penciptaan, meliputi norma sosial, norma historis, dan keseluruhan budaya yang dimunculkandalam teks.
Penelitian yang selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ali Imron Al-
Ma’ruf. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, tahun 2010. Penelitian ini berjudul
“Kearifan
Lokal pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk sebagai Khasanah Budaya
Bangsa”. Penelitian ini mendeskripsikan tentang kearifan local local genius budaya Jawa dalam novel
Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari melalui kajian stilistika dengan pendekatan semiotik dan interteks.
Penelitian yang selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitria Anggaeni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas
Muhammadiyah Purworejo, 2015. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria berjudul “Kajian Sosiologi dan Nilai Moral pada Novel Ronggeng Dukuh
Paruk Karya Ahmad Tohari”. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dan pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek sosiologi sastra dan nilai moral pada novel
Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian relevan yang selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Nurfaisah Martono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNTAN, Pontianak. Penelitian ini
berujudul “Nilai Budaya Jawa dalam Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk
Karya Ahmad Tohari”. Penelitian ini mendeskripsikan tentang nilai budaya yang terdapat dalam novel
Ronggeng Dukuh Paruk melalui penelitian deskriptif kualitatif dan pendekatan sosiologi
sastra. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Inung Setyami, yang
mengkaji tentang repertoire dalam Ronggeng Dukuh Paruk, memiliki
perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, meskipun objek yang dikaji sama, yaitu novel
Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Perbedaannya, dalam penelitian Inung memfokuskan pada repertoire dalam
Ronggeng Dukuh Paruk melalui kajian estetik Wolfgang Iser, sedangkan penelitian penulis mengenai ronggeng dalam kebudayaan Banyumas yang
ditinjau melalui objektif sastra. Yang kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ali Imron Al Ma’ruf
yang mengkaji tentang kearifan lokal pada novel Ronggeng Dukuh Paruk
karya Ahmad Tohari, memiliki perbedaan dengan penelitian penulis. Perbedaan yang terjadi adalah dalam penelitian Ali lebih memfokuskan pada
kearifan lokal budaya Jawa melalui kajian stilistika dengan pendekatan semiotik dan interteks, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis
mengenai ronggeng dalam kebudayaan Banyumas yang ditinjau melalui objektif sastra.
Yang ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nur Fitria Anggraeni yang meneliti tentang kajian sosiologi dan nilai moral pada novel
Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, memiliki perbedaan dengan penelitian penulis.
Perbedaan ini terkait tentang tema yang berbeda yakni Nur memfokuskan penelitian mengenai nilai moral dengan kajian sosiologi sastra, sedangkan
penulis memfokuskan penelitian mengenai ronggeng dalam kebudayaan Banyumas melalui pendekatan objektif sastra.
Terakhir, penelitian yang dilakukan oleh Nurfaisah Martono, yang mengkaji tentang nilai budaya Jawa dalam novel
Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, memiliki perbedaan dengan penelitian yang penulis
lakukan, meskipun objek yang dikaji sama, yaitu novel Ronggeng Dukuh
Paruk karya Ahmad Tohari. Perbedaannya, dalam penelitian Nurfaisah memfokuskan pada nilai budaya Jawa dengan pendekatan sosiologi sastra,
sedangkan penelitian penulis mengenai ronggeng dalam kebudayaan Banyumas yang ditinjau melalui objektif sastra.
39
BAB III TINJAUAN NOVEL
A. Biografi Ahmad Tohari
Ahmad Tohari adalah seorang pengarang kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948. Pengarang ini lebih dekat dengan pengalaman hidup di desanya. Ia lebih
banyak mengangkat persoalan budaya, politik, sosial, seni, dan perempuan dalam karya sastranya. Perempuan sebagai kajian tematik dalam novelnya,
tidak terlepas dari kasus-kasus perempuan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual.
1
Pendidikan terakhir tamat SMA di Purwokerto 1962. Pernah bekerja di majalah
Keluarga dan menjadi redaktur majalah
Amanah di Jakarta 1986. Cerpennya
Jasa-Jasa Buat Sanwirya mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas 1975 yang diselenggarakan Radio Nederland
Wereldomroep. Novelnya, Di Kaki Bukit Cibalak 1986 mendapat salah satu
hadiah Sayembara Penulisan Roman DKJ 1979, dan novelnya yang lain Kubah 1980 dan Jantera Bianglala 1986 meraih hadiah Yayasan Buku
Utaman Departemen P K tahun 1980 dan 1986.
2
Karya-karyanya banyak mendapatkan hadiah, seperti cerpennya yang berjudu
l “Jasa-Jasa buat Sanwirya” memenangi Hadiah Harapan Sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Werelomroep 1977. Novel
Di Kaki Bukit Cibalak memperoleh salah satu hadiah Sayembara Penulisan Roman
yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979. Novel Kubah
yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya, mendapat hadiah dari Yayasan Buku Utama sebagai bacaan terbaik dalam bidang fiksi tahun 1980.Novel
Jantera Bianglala dinyatakan sebagai fiksi terbaik 1986, dan melalui novel Berkisar
Merah, Ahmad Tohari meraih Hadiah Sastra ASEAN tahun 1995.
1
I Nyoman Yasa, Teori Sastra dan Penerapannya, Bandung: Karya Putra, 2012, h. 137.
2
Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia, Ensiklopedi Sastra Indonesia, Bandung:
Titian Ilmu, 2004, h. 24-25.