Biografi Ahmad Tohari TINJAUAN NOVEL

Tohari sebagai pengarang terhadap tragedi besar yang terjadi pada tahun 1965. Kesaksian dan pewartaan atas nama kemanusiaan. Hampir semua karya Ahmad Tohari terilhami oleh pengalaman-pengalaman sendiri yang merupakan hasil pembacaan lahir batin atas lingkungan yang kemudian diperkaya dengan idealisme dan komitmen kemanusiaan. Penulisan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk memerlukan waktu beberapa tahun. Boleh jadi karena novel ini harus mengungkapkan sesuatu yang amat serius sehingga memerlukan waktu, tenaga, dan pemikiran yang lebih banyak serta harus sekian kali ditulis ulang. 6 Ronggeng Dukuh Paruk yang mengusik jiwa Ahmad Tohari sejak SMA mulai mendesak-desak untuk ditulis. Padahal pada masa yang sama Ahmad Tohari sedang menduduki posisi sebagai seorang redaktur di harian Merdeka, Jakarta. Namun, karena desakan dari dalam begitu kuat jabatan redaktur pun ditinggalkan. Ia pulang kampung dengan membawa mesin tik. Dan di kampung pulalah ia menyelesaikan Ronggeng Dukuh Paruk selama lima tahun. Sebelum terbit sebagai buku, Ronggeng Dukuh Paruk terlebih dahulu muncul sebagai cerita bersambung di harian Kompas. Hal ini membantu promosi selain menjadikan honorarium yang ia terima dua kali lebih besar. Tahun 1983, buku pertama Ronggeng Dukuh Paruk difilmkan. Meskipun film ini kurang berhasil, sekali lagi Ronggeng Dukuh Paruk telah dipromosikan lebih luas. Maka buku kedua Lintang Kemukus Dinihari dan buku ketiga Jantera Bianglala segera bisa diterima oleh masyarakat pembaca. Lalu pada tahun 2011, Ronggeng Dukuh Paruk kembali diadaptasi dalam sebuah film berjudul Sang Penari. Film Sang Penari yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. 6 Pamusuk Eneste, Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang Jilid 4, Jakarta: KPG, 2009, h. 117-121. 43

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Unsur Intrinsik Novel Ronggeng Dukuh Paruk

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah kehidupan seorang ronggeng di Dukuh Paruk, yang dimulai dari proses menjadi seorang ronggeng, tugas seorang ronggeng hingga citra ronggeng dalam masyarakat. Proses untuk menjadi seorang ronggeng dimulai ketika tokoh Srintil kemasukan indang ronggeng, lalu melalui tahapan upacara pemandian di makam Ki Secamenggala dan upacara bukak klambu. Novel ini berisi tentang bagaimana kehidupan seorang ronggeng dalam kebudayaan Banyumas yang sarat dengan kepercayaan-kepercayaan maupun mitos-mitos yang terdapat dalam kehidupan warga Dukuh Paruk. Tokoh Srintil mengalami banyak pengalaman ketika menjadi seorang Ronggeng, dia sadar betul bahwa seorang ronggeng adalah milik umum, sehingga Srintil tidak boleh memikirkan kepentingan pribadinya, seperti keinginan mempunyai anak dan keinginan untuk hamil. Hal itu tidak boleh terjadi selama indang ronggeng masih terdapat di dalam tubuh Srintil. Tokoh Rasus dalam novel ini juga mempunyai peranan yang cukup penting yakni proses yang dilalui oleh Srintil untuk menjadi seorang ronggeng berimbas pada kerenggangan hubungannya dengan Srintil, serta harus membuang jauh-jauh bayangan akan Emak pada diri Srintil. Rasus merasa kecewa dengan adat dan proses-proses yang harus dilalui seorang ronggeng. Hal ini sangat merendahkan derajat perempuan, tetapi Rasus tidak bisa berbuat apa-apa karena saat itu ia masih sangat kecil dan warga Dukuh Paruk sangat bersuka-cita menerima penobatan ronggeng Srintil. Rasus yang merasa kecewa memilih untuk pergi meninggalkan desanya. Pada intinya, novel ini menggambarkan tentang ronggeng dalam kebudayaan Banyumas dalam menghadapi kehidupannya sebagai seorang

Dokumen yang terkait

Konflik batin tokoh utama dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTS Al-Mansuriyah, Kec Pinang, Kota Tangerang

4 44 99

Ronggeng dalam kebudayaan Banyumas dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

9 242 140

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

0 32 311

TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan)

0 6 16

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

3 14 178

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastr

0 2 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

KONFLIK BATIN TOKOH SRINTIL DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 2 21

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

2 7 121

View of DIKSI SEKSUALITAS DALAM NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

0 0 10